tag:blogger.com,1999:blog-24333060781750056282024-03-13T12:31:03.309-07:00Ruang Makalaharifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.comBlogger76125tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-3171463775246530652012-11-13T08:37:00.001-08:002012-11-13T08:39:59.698-08:00Sejarah Masuknya Hindu Budha Di Indonesia<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> A. Sejarah Masuknya Hindu Budha Di Indonesia<o:p></o:p></span></span></b></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidIgoE_aWr_C_iNtQC6_j7WcmdTX2UVQdUOoyBNfvwX0GGGzzpDUD3KaZeSYVMMmVfT45RNl0i6tg6BUXWCjcZ9no5Ki6d4tiYeJJZI4jQ-C2zkLpgvaAXZH0DBrkP6HEE3fD4V_3o0sE/s1600/budha.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidIgoE_aWr_C_iNtQC6_j7WcmdTX2UVQdUOoyBNfvwX0GGGzzpDUD3KaZeSYVMMmVfT45RNl0i6tg6BUXWCjcZ9no5Ki6d4tiYeJJZI4jQ-C2zkLpgvaAXZH0DBrkP6HEE3fD4V_3o0sE/s200/budha.jpeg" width="173" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agama Hindu dan
Budha berasal dari Jazirah India yang sekarang meliputi wilayah negara India,
Pakistan, dan Bangladesh. Kedua agama ini muncul pada dua waktu yang berbeda
(Hindu: ±1500 SM, Budha: ±500 SM), namun berkembang di Indonesia pada waktu
yang hampir bersamaan. Munculnya agama Hindu dan Budha di Indonesia berawal
dari hubungan dagang antara pusat Hindu Budha di Asia seperti China dan India
dengan Nusantara. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para
pedagang dari wilayah Hindu Budha inilah yang menyebabkan adanya asimilasi
budaya, sehingga agama Hindu dan Budha lambat laun mulai berkembang di
Nusantara.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" name="more"></a><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepulauan
Nusantara yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta oleh dua
samudra (Hindia dan Pasifik), mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur
perdagangan dunia kala itu. Hal ini membuat para pedagang asing dari
negeri-negeri lain seperti Cina, India, Persia, dan Arab sering singgah di
kepulauan Nusantara. Para pedagang asing ini tidak hanya berkepentingan untuk
berdagang di Nusantara. Mereka juga menjalin interaksi secara sosial budaya
dengan masyarakat lokal, sehingga masuklah pengaruh-pengaruh kebudayaan mereka
ke Nusantara, termasuk pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Sebenarnya ada
beberapa teori yang diajukan oleh para ahli mengenai siapa sebenarnya yang
membawa agama Hindu dan Budha di Indonesia, berikut adalah beberapa
teori/hipotesa mengenai masuknya agama hindu dan budha di indonesia.</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><span class="apple-style-span"><b><o:p></o:p></b></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b></span><!--[endif]--><span class="apple-style-span"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori Brahmana<o:p></o:p></span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori yang diprakarsai
oleh Van Leur ini menyatakan bahwa kaum Hindu dari kasta Brahmanalah yang
mempunyai peran paling besar dalam proses masuknya agama dan budaya Hindu di
Indonesia. Hal ini mengingat bahwa Kitab Weda ditulis dengan Bahasa Sansekerta
yang hanya dipahami oleh kaum Brahmana. Para Brahmana yang berasal dari
pusat-pusat Hindu di dunia ini datang karena undangan para penguasa lokal yang
ingin yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai agama Hindu. Para
raja/penguasa pribumi tersebut adalah penganut kepercayaan animisme dan
dinamisme sebelum datangnya pengaruh Hindu dan Budha.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b></span><!--[endif]--><span class="apple-style-span"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hipotesa Ksatria</span></b></span><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut teori
yang diusung oleh C.C. Berg ini, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum
ksatria (kaum prajurit kerajaan). Hal ini terjadi karena pada awal abad Masehi sering
terjadi kekacauan politik di India sehingga sering terjadi perang antargolongan
di negeri ini. Para prajurit perang yang terdasak musuh atau telah jenuh
berperang akhirnya meninggalkan tanah air mereka. Diantara para ksatria yang
mencari tempat pelarian ini, sebagian ada yang mencapai Indonesia. Mereka
inilah yang kemudian membuat koloni dan beralkulturasi dengan penduduk lokal.
Hal ini membuat semakin banyak masyarakat lokal yang menganut agama Hindu, pada
perkembangan berikutnya, akhirnya lahirlah kerajaan Hindu di Nusantara.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><span class="apple-style-span"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hipotesa Waisya</span></b></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut teori
ini, kaum Hindu dari kasta Waisya adalah yang paling berjasa dalam penyebaran
agama Hindu di Indonesia. Kaum Waisya adalah mereka yang berasal dari kalangan
pekerja ekonomi seperti pedagang dan saudagar. Para pedagang yang berasal dari
India atau pusat-pusat Hindu lain di Asia ini banyak melakukan hubungan dagang
dengan masyarakat atau penguasa pribumi. Hali inilah yang membuka peluang bagi
masuknya agama Hindu di Indonesia. Teori Waisya ini diprakarsai oleh Dr. N. J.
Krom.</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<span class="apple-style-span"><b>4.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hipotesa
Sudra<o:p></o:p></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang yang
tergolong dalam Kasta Sudra adalah mereka yang dianggap sebagai orang buangan.
Kaum Sudra ini diduga datang ke Indonesia bersama kaum Waisya atau Ksatria.
Karena datang dalam jumlah yang sangat besar, kaum Sudra inilah yang telah
memberikan andil paling besar terkait masuknya agama Hindu ke Indonesia. Meskipun
disampaikan oleh para ahli, keempat teori diatas tetap mempunyai kelemahannya
masing-masing. Hal tersebutkarena kitab Weda yang merupakan kitab suci agama
Hindu ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan Pallawa yang notabene hanya
dikuasai oleh kaum Brahmana. Kaum Ksatria, Waisya, dan Sudra tentu saja akan
sangat kesulitan menyebarkan agama Hindu di Indonesia karena mereka tidak
memahami Bahasa Sansekerta yang merupakan bahasa dalam kitab Weda. Namun
demikian, menurut kepercayaan India kuno, kaum Brahmana tidak boleh
menyeberangi lautan sehingga hampir mustahil untuk kaum Brahmana menyebarkan
Hindu di Indonesia Secara langsung.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena keempat
teori yang saya sampaikan diatas memiliki banyak kelemahan, maka muncullah
teori lain yaitu</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><span class="apple-style-span"><u><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">teori arus balik</span></u></span><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Teori ini dicetuskan
oleh F.D.K Bosch, menurutnya Agama Hindu masuk ke Indonesia karena dibawa oleh
orang Indonesia sendiri. Orang-orang Indonesia yang membawa Agama Hindu ke
Indonesia ini berasal dari golongan pemuda yang memang sengaja dikirim oleh
para penguasa pribumi untuk mempelajari agama Hindu dan Budha di India. Setelah
selesai belajar di India, mereka kemudian pulang ke Nusantara lalu mulai
menyebarkan agama Hindu atau Budha.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">B. Sejarah Masuknya Hindu dan Budha Melalui kerjaan
Sriwijaya</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agama dan kebudayaan
Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir
bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun
Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu
hidup secara berdampingan<br />
dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun
Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa
Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di
Sumatra Selatan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kerajaan <span style="text-decoration: none;">Sriwijaya</span> sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara
Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil.
Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta
Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan di sekitarnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja
Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat
Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan
dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak
kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi
pusat perdagangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal
itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di
Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat
Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti.
Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di
India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya
membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke-11.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan
Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun
1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan
musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga
menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<br />arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-14246521060114162132012-11-08T08:42:00.000-08:002012-11-08T08:42:20.943-08:00Pengertian Dan Definisi Belajar Menurut Para Ahli<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1IgVurfFkWOx_iWxm5dfHSJ-NL5-E7WBy6f4FWNieq4WvsjL0YvLVoFIaNFUaIKpIYQARjvM_kTt7s9q1ZzJcHC191dh7QtMWVWWYS7hIsqtFED_exm8iKFjkR3D5-wxAMUlluSzKnY/s1600/SliderArtikel-640x330.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1IgVurfFkWOx_iWxm5dfHSJ-NL5-E7WBy6f4FWNieq4WvsjL0YvLVoFIaNFUaIKpIYQARjvM_kTt7s9q1ZzJcHC191dh7QtMWVWWYS7hIsqtFED_exm8iKFjkR3D5-wxAMUlluSzKnY/s320/SliderArtikel-640x330.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="separator" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif;">Kemampuan
manusia untuk belajar adalah ciri penting yang membedakan jenis manusia dari
jenis mahluk lainnya. Melalui belajar dapat memberikan manfaat bagi individu
dan juga masyarakat. Bagi individu, dengan kemampuan individu untuk belajar
terus menerus memberikan sumbangan pengembangan berbagai gaya hidup. Kegiatan
membaca, menulis, bermain musik dan mendaki gunung itu merupakan sedikit contoh
kegiatan belajar.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Menurut Hamalik (2011:</span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">27</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">)<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">menyatakan bahwa, “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (<i>learning is defened as the modification or
strengthening of behavior through experiencing</i>)”.<o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Menurut
pengertian di atas terlihat bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat dan
menghafal akan tetapi lebih luas, yaitu mengalaminya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Menurut
Piaget (dalam Karwono.2010:85) bahwa<span class="apple-converted-space"> </span> “Belajar
juga disebut perkembangan. Belajar merupakan proses mengolah informasi dalam
rangka membangun sendiri pengetahuannya”.<o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Hal
ini menujukan bahwa keberhasilan individu dalam pengolahan informasi menunjuk
pada kesiapan dan kematangan dalam perkembangan pengetahuannya. Kesiapan
individu dalam belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalamannya sehingga dalam
proses membangun pengetahuannya akan menjadi lebih cepat.<span class="apple-converted-space"> </span> <o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Sedangkan
menurut Bruner (dalam Kokom 2010:21) mengatakan bahwa: “Proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia ketahui dalam kehidupannya ”.<o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.15pt;">
<span lang="SV" style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Hal ini berarti bahwa belajar bukan suatu
transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, yang lebih mengedepankan keaktifan
guru, namun disini siswa yang harus aktif dalam suatu proses pembelajaran untuk
menemukan konsep setiap materi yang diajarkan agar pembelajaran lebih bermakna.</span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dari
beberapa pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan <span class="apple-converted-space"> </span>bahwa, belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, yang terbentuk melalui pengetahuan awal
atau pengalaman yang bermakna baginya dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku<span class="apple-converted-space"> </span>seperti<span class="apple-converted-space"> </span>peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan
yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u1:p></u1:p></span>
<br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.15pt;">
<br /></div>
<div align="center" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 35.15pt;">
<b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Pengertian Belajar <a href="http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/" target="_blank">|</a> Definisi Belajar <a href="http://infogadgetku.blogspot.com/" target="_blank">|</a> Pengertian Belajar Menurut
Para Ahli <a href="http://kertas-kecilkita.blogspot.com/" target="_blank">|</a> Kesimpilan Belajar Dari Beberapa Ahli </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%;">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-86140494569171228202012-11-08T08:41:00.001-08:002012-11-08T08:41:37.615-08:00Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1IgVurfFkWOx_iWxm5dfHSJ-NL5-E7WBy6f4FWNieq4WvsjL0YvLVoFIaNFUaIKpIYQARjvM_kTt7s9q1ZzJcHC191dh7QtMWVWWYS7hIsqtFED_exm8iKFjkR3D5-wxAMUlluSzKnY/s1600/SliderArtikel-640x330.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1IgVurfFkWOx_iWxm5dfHSJ-NL5-E7WBy6f4FWNieq4WvsjL0YvLVoFIaNFUaIKpIYQARjvM_kTt7s9q1ZzJcHC191dh7QtMWVWWYS7hIsqtFED_exm8iKFjkR3D5-wxAMUlluSzKnY/s320/SliderArtikel-640x330.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendidikan
matematika realistik (PMR) merupakan suatu pendidikan dalam pembelajaran
matematika di Belanda. Penggunaan kata “ <i style="mso-bidi-font-style: normal;">realistic</i>
” sebenarnya berasal dari bahasa belanda “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">zich
realiseren</i>” yang berati untuk dibayangkan. Penerapan PMR diberbagai negara telah
disesuaikan dengan budaya dan kehidupan masyarakat. Karena PMR berawal dari
suatu hal yang nyata dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat. Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa PMR dapat diterima di
Indonesia dan dikenal dengan nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI). Menurut Shadiq (2010:7) menyatakan “PMRI merupakan suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang mengungkapkan pengalaman dan kejadian yang dekat
dengan siswa sebagai sarana untuk memehamkan persoalan matematika”.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik yang dimulai
dengan hal-hal yang nyata, dapat dibayangkan, dekat dengan siswa dan
lingkungannya. Jadi pendidikan matematika realistik merupakan suatu pendidikan
matematika yang lebih menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa
dibayangkan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">imagineable</i>) atau nyata
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">real</i>) dalam pikiran siswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendidikan
matematika realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik
sebagai pangkal tolak pembelajaran. Melalui aktivitas matematisasi horizontal dan
vertikal diharapkan siswa dapat menemukan dan mengkontruksikan konsep-konsep
matematika. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Prinsip-prinsip
Pendidikan Matematika Realistik</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Sofa (2008) Ada tiga prinsip utama dalam PMR, yaitu: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guided reinvention and progressive mathematizing, didactical
phenomenology, self-developed models</i>. Ketiga prinsip tersebut dapat
dijelaskan secara singkat sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Guided
reinvention/progressive mathematizing</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> (penemuan kembali
terbimbing/pematematikaan progresif)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Prinsip
ini menghendaki bahwa dalam PMR, dari masalah kontekstual yang diberikan oleh
guru diawal pembelajaran, kemudian dalam menyelesaikan masalah siswa diarahkan
dan diberi bimbingan terbatas, sehingga siswa mengalami proses menemukan
kembali konsep, prinsip, sifat-sifat dan rumus-rumus matematika sebagaimana
ketika konsep, prinsip, sifat-sifat dan rumus-rumus matematika itu ditemukan.
Sebagai sumber inspirasi untuk merancang pembelajaran dengan pendekatan PMR
yang menekankan prinsip penemuan kembali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(re-invention)</i>,
dapat digunakan sejarah penemuan konsep/prinsip/rumus matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
penulis, prinsip penemuan ini mengacu pada pandangan kontruktivisme, yang
menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer atau diajarkan melalui
pemberitahuan dari guru kepada siswa, melainkan siswa sendirilah yang harus
mengkontruksi (membangun) sendiri pengetahuan itu melalui kegiatan aktif dalam
belajar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Didactical
phenomenology</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> (fenomena pembelajaran)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Prinsip
ini terkait dengan suatu gagasan fenomena pembelajaran, yang menghendaki bahwa
di dalam menentukan suatu masalah kontekstual untuk digunakan dalam
pembelajaran dengan pendekatan PMR, didasarkan atas dua alasan, yaitu: (1)
untuk mengungkapkan berbagai macam aplikasi suatu topik yang harus diantisipasi
dalam pembelajaran dan (2) untuk dipertimbangkan pantas tidaknya masalah
kontekstual itu digunakan sebagai poin-poin untuk suatu proses pematematikaan
progresif.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Self
– developed models</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> (model-model dibangun sendiri).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
prinsip ini, model-model yang dibangun berfungsi sebagai jembatan antara
pengetahuan informal dan matematika formal. Dalam menyelesaikan masalah
kontekstual, siswa diberi kebebasan untuk membangun sendiri model matematika
terkait dengan masalah kontekstual yang dipecahkan. Sebagai konsekuensi dari
kebebasan itu, sangat dimungkinkan muncul berbagai model yang dibangun siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berbagai
model tersebut pada mulanya mungkin masih mirip dengan masalah kontekstualnya.
Ini merupakan langkah lanjutan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">re-invention</i>
dan sekaligus menunjukkan bahwa sifat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bottom
up</i> mulai terjadi. Model-model tersebut diharapkan akan berubah dan mengarah
kepada bentuk matematika formal. Dalam PMR diharapkan terjadi urutan
pengembangan model belajar yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bottom up</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br /></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="mso-ansi-language: EN-US;">Karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik</span></b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendekatan
PMR mememiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan pendekatan yang
lain. Menurut Treffers (dalam Ariyadi.2012:21) merumuskan lima karakteristik
pendidikan matematika realistik, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penggunaan
Konteks<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Konteks atau
permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika.
Konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk
permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain selama hal tersebut
bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penggunaan
Model untuk Matematisasi Progresif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam pendidikan
matematika realistik, model digunakan dalam melakukan matematisasi secara
progresif. Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(bridge)</i> dari pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju
pengetahuan matematika tingkat formal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pemanfaatan
Hasil Kontruksi Siswa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Siswa memiliki
kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan akan
ada strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan kontruksi siswa selanjutnya
digunakan untuk landasan pengembangan konsep matematika. Karakteristik ketiga
ini tidak hanya bermanfaat dalam membantu siswa memahami konsep matematika,
tetapi juga sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Interaktivitas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Proses belajar
seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan juga secara bersamaan
merupakan suatu proses sosial. Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat
dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan
mereka.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Keterkaitan
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Konsep-konsep dalam
matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematiak yang memiliki
keterkaitan. Pendidikan matematika realistik menempatkan keterkaitan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(intertwinement)</i> antara konsep
matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran.
Melalui keterkaitan ini suatu pembelajaran matematika diharapkan bisa
mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berdasarkan
uraian yang telah dikemukakan, maka yang dimaksud dengan pembelajaran
matematika realistik dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran
matematika yang memiliki enam prinsip, yaitu: Prinsip <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guided reinvention and progressive mathematizing</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">didactical phenomenology, self-developed
models</i>. Ketiga prinsip tersebut kemudian dioprasionalkan menjadi lima
karakteristik, yaitu: menggunakan masalah konteks dunia nyata sebagai pangkal
tolak pembelajaran, menggunakan model matematika yang dikembangkan sendiri oleh
siswa, mempertimbangkan kontribusi siswa, mengoptimalkan interaksi siswa dengan
siswa, siawa dengan guru, dan siswa dengan sarana pendukung lainnya, dan
mempertimbangkan keterkaitan antara topik dalam pembelajaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah-langkah
Pembelajaran Matematika Realistik<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Menurut Sofa (2008) Langkah-langkah
di dalam proses pembelajaran matematika dengan pendidikan matematika realistik,
adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah
pertama: memahami masalah kontekstual, yaitu guru memberikan masalah
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk memahami
masalah tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah
kedua: menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam memahami masalah siswa
mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi dan kondusi dari soal dengan
cara memberikan petunjuk-petunjuk atau berupa saran seperlunya, terbatas pada
bagian-bagian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tertentu dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>permasalahan yang belum dipahami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah
ketiga: menyelesaikan masalah kontekstual secara individual menyelesaikan
masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri. Cara pemecahan dan jawaban
masalah berbeda lebih diutamakan. Dengan menggunakan lembar kerja siswa
mengerjakan soal. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara
mereka sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah
keempat: membandingkan dan mendiskusikan jawaban, yaitu guru menyediakan waktu
dan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban
masalah secara berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide yang
mereka miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses belajar untuk
mengoptimalkan pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Langkah
kelima: menyimpulkan, yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menarik kesimpulan tentang suatu konsep atau prosedur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kelebihan dan Kerumitan Penerapan Pendidikan Matematika Realistik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.8pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa kelebihan dari Pendidikan
Matematika Realistik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(PMR) menurut sofa
(2008)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <span style="color: black;">antara
ain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa
tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan
dunia nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PMR<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengertian<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang jelas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>operasional<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa bahwa matematika
adalah suatu bidang kajian yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dikonstruksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dikembangkan sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>oleh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>disebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pakar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bidang tersebut. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PMR<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengertian<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang jelas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>operasional<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahwa cara<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penyelesaian suatu soal atau<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>masalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak harus tunggal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tidak harus sama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>antara <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>satu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain. Setiap orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menemukan atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menggunakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cara<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sendiri, asalkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bersungguh-sungguh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam
mengerjakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>soal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>masalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selanjutnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membandingkan cara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyelesaian<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>satu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>cara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyelesaian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lain,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa diperoleh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cara<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penyelesaian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>paling<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tepat,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sesuai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>proses penyelesaian soal atau masalah tersebut. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan sesuatu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang utama<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan untuk mempelajari matematika<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjalani<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>proses<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berusaha<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>untuk menemukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sendiri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>konsep-konsep<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>matematika,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan bantuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pihak<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lain<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang sudah lebih tahu
(misalnya guru). Tanpa kemauan untuk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan
terjadi. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sedangkan menurut sofa
(2008) beberapa kerumitan dalam penerapan pendekatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PMR lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upaya mengimplementasikan PMR membutuhkan perubahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pandangan yang sangat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendasar<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengenai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mudah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>untuk dipraktekkan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>misalnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengenai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>siswa, guru<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>peranan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>soal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kontekstual. Di dalam PMR
siswa tidak lagi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dipandang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pihak yang mempelajari segala sesuatu yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah “jadi”, tetapi sebagai pihak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aktif
mengkonstruksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>konsep-konsep<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>matematika.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Guru<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dipandang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih sebagai pendamping bagi siswa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pencarian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>soal-soal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kontekstual<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memenuhi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>syarat-syarat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>PMR tidak selalu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mudah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>setiap<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>topik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>matematika<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perlu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dipelajari siswa, terlebih<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lagi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>soal-soal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>harus<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diselesaikan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan bermacam-macam cara. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal, juga bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="layout-grid-mode: char; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui soal-soal kontekstual,
proses pematematikaan horizontal dan proses<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pematematikaan vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sederhana, karena proses dan mekanisme,
berpikir siswa harus diikuti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cermat,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>agar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>guru<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa membantu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penemuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kembali<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap konsep-konsep matematika tertentu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-42844061487005880082012-11-04T03:43:00.000-08:002012-11-04T03:43:16.677-08:00Setrategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Siswa<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/"><span id="goog_2139919605"></span><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD_K3H9QzULVQIFlis6_GGBeAerClMPi1u-GQwsPJ8mAbcFB4gYN_8huKnyMUEK9ommSO50LYSvf8XKcUHjR2qML3zx1FZR9RTUTDRB0G13WaOyZrXYBaXS9aOgcmIZc2RaUsXIkI7We4/s320/makalah%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C.jpg" width="320" /><span id="goog_2139919606"></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">I.1. LATAR BELAKANG MASALAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan
suatu peperangan. Stategi tersebut dimaksudkan agar peperangan dapat
dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring dengan berjalannya waktu
dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidang-bidang lainnya
yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contohnya,
pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar produk yang
dijual laku dipasaran. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang dalam hal ini
adalah pembelajaran di dalam kelas juga membutuhkan sebuah strategi
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi tersebut
disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan. Strategi
pembelajaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>inilah yang akan membantu
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi tersebut dapat disesuaikan
dengan pijakan yang diambil oleh guru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga mengakibatkan
adanya perkembangan dalam dunia pendidikan maka muncul banyak sekali pijakan
yang dapat digunakan oleh guru dan juga macam strategi yang dapat digunakan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas siswa. Banyak guru yang belum paham mengenai strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Oleh karena hal tersebut
makalah ini akan membahas mengenai strategi pembelajaran khususnya yakni
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Dan semoga makalah ini
akan bermanfaat bagi generasi guru masa depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">I.2. RUMUSAN MASALAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka masalah mangenai Strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik dapat dirumuskan
sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-list: l12 level1 lfo5; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Apa pengertian strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas peserta didik?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-list: l12 level1 lfo5; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-list: l12 level1 lfo5; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan
pemilihan strategi tersebut?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-list: l12 level1 lfo5; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Apa saja langkah pelaksanaan strategi
pembelajarannya?<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-list: l12 level1 lfo5; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Bagaimana upaya pemecahan kasus
pembelajarannya?<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">I.3. TUJUAN DAN MANFAAT<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Setiap tulisan atau karya tulis yang bersifat ilmiah tentunya memiliki
tujuan dan manfaat yang sifatnya pengetahuan dalm bentuk ilmu pengetahuan.
Begitu juga dengan makalah ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan tugas
kelompok untuk mata kuliah strategi pembelajaran, selain itu untuk menjelaskan
pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, kelebihan dan
kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi dasar-dasar pertimbangan
dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah pelaksanaan strategi
tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajarannya. Dari hal tersebut
dapat diambil manfaat dari pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui
pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, kelebihan dan
kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi dasar-dasar pertimbangan
dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah pelaksanaan strategi
tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajarannya, sehingga sebagai
calon pendidik atau guru akan dapat menggunakan strategi ini dalam kegiatan
pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB II</b><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">II.1.
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIENTASI<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PADA AKTIVITAS SISWA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Pada
mulanya, istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartik</span><span style="line-height: 150%;">an</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Namun
strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan
yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk metode<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>strategi pembelajaran juga disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi
adalah pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang dinamakan
metode. Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan beberapa metode.
Istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan atau
approch. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang sifatnya
masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang
digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
siswa berarti suatu </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">perencanaan yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu</span><span style="line-height: 150%;"> dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau
aktivitas siswa. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dalam standar proses pendidikan,
pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran
ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS).</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Ada
beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>, asumsi filosofis tentang
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkann manusia
menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan
moral. Oleh karena itu, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah interaksi manusia,
pembinaan dan pengembangan potensi manusia, berlangsung sepanjang hayat, kes</span><span style="line-height: 150%;">e</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">suaian dengan kemampuan
dan tingkat perkembangan sisiwa, keseimbangan antara kebebasan subjek didikdan
kewibaan guru, serta peningkatan kualitas hidup.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, asumsi tentang siswa
sebagai subjek pendidikan, yaitu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">siswa
bukanlah manusia ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap
perkembangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Setiap
manusia memiliki kemampuan yang berbeda.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Anak
didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam
menghadapi lingkungannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga</i>, asumsi tentang guru
bahwa guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik dan
memiliki kemampuan profesional dalam mengajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Keempat</span></i><span lang="IN" style="line-height: 150%;">,
asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran yaitu bahwa proses pengajaran
direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem dan peristiwa belajar akan
terjadi manakala sisiwa berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.1.a.
Konsep dan Tujuan Pembelajaran yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa (PBAS)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">P</span><span style="line-height: 150%;">embelajaran berorientasi aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan
pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">P</span><span style="line-height: 150%;">embelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
menekankan kepada aktivitas sisiwa secara optimal, artinya </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> menghendaki
keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas
intelektual. Seorang siswa yang tampaknya h</span><span style="line-height: 150%;">a</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">nya
diam saja, tidak berarti memiliki kadar </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> yang rendah
dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang
duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam
pikirannya. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tidak bisa dikatakan memiliki
kadar </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran atau aktivitas</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat,
tidak diikuti oleh aktivitas mental dan emosional.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">P</span><span style="line-height: 150%;">embelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga menghendaki hasil belajar yang seimbang
dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik). Artinya, dalam </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> pembentukan
siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. P</span><span style="line-height: 150%;">embelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini
</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak menghendaki pembentukan siswa yang
secara intelektual cerdas tanpa diimbangi olah sikap dan keterampilan, dan
sebagainya.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Pendekatan
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Melalui </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah
informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai yang bukan
hanya membentuk manusia yang cerdas, akan tetapi juga yang lebih penting adalah
membentuk manusia yang bertakwa dan memiliki keterampilan disamping memiliki
sikap budi luhur, maka </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
merupakan pendekatan yang sangat cocok dikembangkan.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">II.1.b. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Peran guru dalam
implementasi P</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">embelajaran yang </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">B</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">erorientasi pada </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">A</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">ktivitas </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">S</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">iswa (PBAS)<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kekeliruan
yang kerap muncul adalah adanya anggapan bahwa dengan </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak tepat,
sebab walaupun </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
didesain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan
kurangnya peran dan tanggung jawab guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus
berperan penuh, oleh karena peran mereka sama-sama sebagai subjek belajar.
Adapun yang membedakannya hanya terletak pada tugas yang harus dikerjakan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam implementasi </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> guru tidak
berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi
pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
menuntu</span><span style="line-height: 150%;">t</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> guru untuk kreatif dan
inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik
belajar siswa. </span><span style="line-height: 150%;">Dalam u</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">paya
itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Mengemukakan berbagai
alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Artinya, tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru,
akan tetapi diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Menyusun tugas-tugas
belajar bersama-sama. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi
juga siswa. Hal ini dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa. Biasanya
manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa akan lebih bertangguung
jawab untuk mengerjakannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Memberikan informasi
tentang kegiatan yang harus dilakukan. Dengan pemberitahuan rencana
pembelajaran, maka siswa akan semakin paham apa yang harus dilakukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Memberikan bantuan dan
pelayanan kepada siswa yang memerlukannya. Guru perlu menyadari bahwa siswa
memiliki kemampuan yang beragam. Karena itu guru harus memiliki kontrol apalagi
terhadap siswa yang dianggap lambat dalam belajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Memberi motivasi,
mendorong siswa untuk belajar melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Membantu siswa dalam
menarik kesimpulan. Dalam implementasi </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">, guru tidak
menyimpulkan sendiri pokok bahasan yang telah dipelajari.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Selain peran-peran
diatas , masih banyak tugas yang menjadi tanggung jawab guru. Guru tidak hanya
menempatkan diri sebagai sumber informasi, tetapi berperan sebagai penunjuk dan
fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">II.1.c. </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Penerapan P</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">embelajaran
yang </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">B</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">erorientasi
pada </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">A</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">ktivitas </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">S</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;">iswa</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> dalam proses
pembelajaran</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dalam
kegiatan belajar mengajar </span><span style="line-height: 150%;">pada pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> diwujudkan
dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi
sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keaktifan siswa
ada yang dapat diamati secara langsung<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya.
Namun ad</span><span style="line-height: 150%;">a</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> juga yang tidak dapat
diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Untuk dapat mengetahui
apakah proses pembelajaran memiliki kadar </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
dengan aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> yang tinggi, sedang, rendah, dapat
dilihat dari kriteria penerapan </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> dalam proses
pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan siswa
dalam pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajarann, proses pembelajaran
maupun dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengevaluasi hasil
pembelajaran. Semakin siswa terlibat dalam ketiga aspe</span><span style="line-height: 150%;">k</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> tersebut, maka kadar </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
akan</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> semakin tinggi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l10 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kadar
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
dilihat dari proses perencanaan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta pengalaman dan motivasi yang dimiliki sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kegiatan pembelajaran.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa dalam menyusun rancangan pembelajaran.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa dalam menentukan dan memilih sumber belajar yang diperlukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l10 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kadar
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
dilihat dari proses pembelajaran<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa baik secara fisik, mental, emosinal maupun intelektual dalam setiap
proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian dan motivasi
siswa untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Siswa belajar secara
langsung (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">experiential learning</i>).
Dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui
pengalaman nyata seperti mraba, merasakan, mengoperasikan dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keinginan siswa
untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Keterlibatan siswa
dalam mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia yang dianggap
relevan dengan tujuan pembelajaran.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keterlibatan
siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab dan mengajukan
pertanyaan,berusaha memecahkan masalah selama pembelajaran berlangsung.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Terjadinya interaksi
multi arah, baik antara siswa dengan siswa, antara guru dan siswa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l10 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kadar
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
ditinjau dari kegiatan evaluasi pembelajaran<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Adanya keteribatan
siswa untuk menggevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah dilakukannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Keterlibatan siswa
secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas
tertentu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kemauan siswa untuk
menyusun laporan baik tertulis maupun secara lisan berkenaan hasil belajar
yangg diperolehnya. </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Dari ciri-ciri tersebut dapat ditentukan apakah proses
pembelajaran yang diciptakan tinggi, sedang, atau rendah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">II.1.c. Faktor
yang Mempengaruhi Pembelajaran yang Berorientasi pada Siswa (PBAS)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Keberhasilan
penerapan PB</span><span style="line-height: 150%;">A</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">S
dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Guru<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Dalam
proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung tombak yang menentukan
keberhasilan penerapan PBAS, karena guru orang yang berhadapan langsung dengan
sisiwa. Ada beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan PBAS dipandang dari
sudut guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan
pengalaman belajar mengajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kemampuan guru<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Kemampuan
guru merupakan faktor pertama yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran
dengan pendekatan PBAS. Guru yang memeiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap
kreatif dan inovatif yang selamanya akan mencoba dan mencoba menerapkan
berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik untuk membelajarkan sisiwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Kemampuan
guru itu bukan hanya dalam tataran desain perencanaan pembelajaran. Dalam aspek
perencanaan misalnya, guru dituntut untuk mampu mendesain perencanaan yang
memungkinkan secara terbuka siswa dapat belajar sesuai minat dan bakatnya,
seperti kemampuan menyusun dan menyajikan materi atau pengalaman belajar siswa,
kemampuan untuk merancang desain pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, kemampuan menentukan dan memanfaatkan media dan sumber belajar,
serta kemampuan menentukan alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan
proses pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Kemampuan
dalam proses pembelajaran berhubungan erat dengan bagaimana cara guru
mengimplementasikan perencanaan pembelajaran, yang mencakup kemampuan
menerapkan keterampilan dasar mengajar dan keterampilan mengembangkan berbagai
model pembelajaran yang dianggap mutakhir. Keterampilan dasar mengajar yang
harus dimiliki, seperti keterampilan bertanya, keterampilan variasi stimulus,
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memberikan pengutan
(reinforcement), dan lain sebagainya. Sedangkan keterampilan mengembangkan
model pembelajaran contohnya mengembangkan model inkuiri, discovery, model
keterampilan proses, model pembelajaran, metode klinis, advance organize, dan
sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Sikap profesional guru<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Sikap
profesional guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan
tugas mengajarnya. Guru yang profesional selamanya akan berusaha untuuk
mencapai hasil yang optimal. Ia tidak akan merasa puas dengan hasil yang telah
dicapai. Oleh karena itu, ia akan selalu belajar untuk menembah wawasan ilmu
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan keterampilannya, misalnya dengan melacak
berbagai sumber belajar melalui kegiatan membaca, mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah seperti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seminar, diskusi,
simposium dan lain-lain. Selain itu dapat juga melacak informasi dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi seperti televisi, radio, komputer dan
internet. Penerapan PBAS sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut
aktivitas siswa secara penuhdalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, akan
sangat dipengaruhi oleh tingkat profesional guru. PBAS tidak akan berhasil
diimplementasikan oleh guru yang memiliki motivasi rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Latar belakang
pendidikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pengalaman mengajar guru<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Latar
belakang pendidikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pengalaman
mengajar guru akan sangat berpengaruh terhadap implementasi PBAS. Dengan latar
belakang pendidikan yang tinggi, memungkinkan guru memiliki pandangan dan
wawasan yang luas terhadap variabel-variabel pembelajaran seperti pemahaman
tentang psikologi anak, pemahaman terhadap unsur lingkungan dan gaya belajar
siswa, pemahaman tentang berbagai model dan metode pembelajaran. Demikian juga
halnya dengan pengalaman mengajar. Guru yang telah mengalami jam terbang
mengajar yang tinggi memungkinkan ia lebih mengenal berbagai hal yang berkaitan
dengan proses pembelajaran.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Sarana
belajar<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Keberhasilan
implementasi </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> juga dapat dipengaruhi
oleh ketersediaan sarana belajar yang meliputi ruang kelas, setting tempat
duduk siswa,, media, dan sumber belajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Ruang kelas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Kondisi
ruang kelas merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penerapan </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">.
Ruang kelas yang terlalu sempit misalnya, akn mempengaruhi kenyamanan siswa
dalam belajar. Demikian juga dengan penataan kelas. Kelas yang tidak ditata
dengan rapi, tanpa ada gambar yang menyegarkan, ventilasi yang kurang memadai,
yang akan membuat siswa lelah dan tidak bergairah dalam belajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Media dan sumber
belajar<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
merupakan pendekatan yang menggunakan multimedia dan multimetode. Artinya, melalui
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran tersebut</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
siswa memungkinkan untuk belajar dari berbagai informasi secara mandiri, baik
dari media grafis seperti buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Dari media
elektronik seperti radio, televisi, video, komputer dan sebagainya. Oleh karena
itu, keberhasilan penerapan </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan
pemanfaatan media dan sumber belajar.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Lingkungan
belajar<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Lingkungan
belajar merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas </span><span style="line-height: 150%;">siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
(PBAS). Ada dua hal yang termasuk kedalam faktor lingkungan belajar, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi keadaan
dan kondisi sekolah, misalnya jumlah kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin,
kamar kecil yang tersedia ; serta dimana lokasi sekolah itu berada. Apabila
sekolah terletak didekat terminal atau pasar yang bising, misalnya, ttentu akan
memengaruhi kenyamanan anak dalam belajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Contoh
lingkungan fisik yang lain yaitu, keadaan dan jumlah guru. Keadaan guru
misalnya kesesuaian bidang studi yang melatarbelakangi pendidikan guru dengan
mata pelajaran yang diiberikannya. Seorang guru lulusan pendidikan teknik
misalnya, akan mempengaruhi kinerjanya manakala ia mengajar bidang olahraga.
Demikian juga halnya seseorang yang tidak pernah belajar ilmu keguruan tidak
akan optimal manakala harus mengajar di depan kelas, bagaimanapun hebatnya
kualitas orang tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Lingkungan
psikologis diantaranya iklim sosial yang ada di lingkungan sekolah itu.
Misalnya, keharmonisan hubungan antara guru dengan guru, antara guru dengan
kepala sekolah, termasuk keharmonisan pihak sekolah dengan orang tua. </span><span style="line-height: 150%;">P</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">embelajaran yang
berorientasi pada aktivitas </span><span style="line-height: 150%;">siswa</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
merupakan pendekatan pembelajaran yang memerlukan usaha dari setiap orang yang
terlibat. Oleh karena itu, tidak mungkin </span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran
tersebut</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> dapat diimplementasikan dengan sempurna
manakala tidak terjadi hubungan yang baik antara semua pihak yang terlibat</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.2.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIENTASI PADA AKTIVITAS
PESERTA DIDIK PENERAPANNYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Strategi pembelajaran sebagai suatu metode untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam penggunaannya tidak selalu cocok dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Oleh karenanya strategi tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan
strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.2.a.
Kelebihan Penggunaan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas
Siswa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini menekankan kepada aktivitas siswa
secara optimal, yaitu bahwa ada keseimbangan antara aktivitas fisik, mental,
emosional juga aktivitas intelektual. Dengan tujuan u</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">ntuk
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang</span><span style="line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Siswa berperan
sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan yang harus dijejali dengan
berbagai informasi, melainkan siswa tersebut mengolah informasi tersebut dan
mengaplikasikannya atau menghubungkannya dengan kehidupan. Sehingga m</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">elalui
</span><span style="line-height: 150%;">pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
ini</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah
informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya</span><span style="line-height: 150%;">. Dan menjadikan siswa adalah subjek yang memiliki
potensi untuk dapat dikembangkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa guru tidak berperan sebagai
satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada
siswa, akan tetapi guru berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam
memanfaatkan sumber belajar. Yang lebih penting lagi bahwa peran guru adalah</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
memfasilitasi agar siswa belajar</span><span style="line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa guru dan siswa sama-sama
berperan sebagai subjek belajar yang membedakan hanyalah tugasnya
masing-masing.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Kegiatan
pembelajaran lebih bermakna dan efisien karena siswa berpartisipasi dalam
kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dan pengambilan kesimpulan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.2.b.
Kekurangan Penggunaan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas
Siswa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktifitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran hanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">K</span><span style="line-height: 150%;">arena k</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">eaktifan siswa ada yang
dapat diamati secara langsung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti
mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ad</span><span style="line-height: 150%;">a</span><span style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">hal</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> yang tidak dapat diamati seperti
kegiatan mendengarkan dan menyimak.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Keberhasilan
strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa sangat tergantung
kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti kemampuan guru, sikap
profesionalitas guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru.
Karena hal-hal tersebut yang sangat menentukan bagaimana guru bisa menjalankan
perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga guru dapat memfasilitasi
siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal yang harus dimiliki oleh guru tersebut
dapat dipastikan proses kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.3. DASAR
PERTIMBANGAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika kberfikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa
yang harus dilakukan agar semua itu dapat terwujud secara efektif dan efisien.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran itu cocok digunakan
untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Oleh karenanya dalam pemilihan
strategi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi
pembelajaran, adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Berorientasi pada
tujuan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dalam sistem
pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan
siswa,mestilah harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Oleh karenanya keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat menentukan suatu strategi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang yang
senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian,
seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dicapai dengan strategi yang demikian.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik sangat cocok
digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan pemecahan masalah, contohnya seperti
kegiatan diskusi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Aktivitas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">Srategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik ini baik untuk
digunakan karena dasar pertimbangan prinsip aktivitas karena kegiatan b</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">elajar
</span><span style="line-height: 150%;">itu </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">bukanlah menghafal
sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman
tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak
dimaksudkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terbatas pada aktivitas
fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>psikis seperti aktivitas mental. Guru sering
lupa dengan hal ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura
aktif padahal tidak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Individualitas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Mengajar adalah usaha
mengembangkan setiap individu siswa. </span><span style="line-height: 150%;">W</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">alaupun
mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin </span><span style="line-height: 150%;">di</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">capai adalah perubahan
perilaku setiap siswa. Oleh karena itu, dili</span><span style="line-height: 150%;">h</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">at
dari segi jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan
setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka
semakin berkualitas proses pembelajaran.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa baik digunakan untuk
mengembangkan potensi individualitas dengan menggunakan metode <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Time Token Arends, </i>karena metode
tersebut menghindari siswa mendominasi pembicaraan dalam kegiatan pembelajaran
dan atau siswa yang diam sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Integritas<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Mengajar harus
dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh siswa. Mengajar bukan hanya
mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan juga meliputi pengembangan aspek
afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus
dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
Penggunaan metode diskusi misalnya, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan
diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi
harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan, seperti
mendorong agar siswa dapat menghargai pendapat orang lain, berani mengeluarkan
gagasan atau ide orisinil, bersikap jujur, dan lain-lain. Disamping itu, bab IV
pasal 19 peraturan pemerintah </span><span style="line-height: 150%;">No</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">.
19 tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sesuai dengan isi
peraturan pemerintah diatas, maka ada sejumlah prinsip khusus dalam pengelolaan
pembelajaran, sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Interaktif<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Prinsip interaktif
mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan pengetahuan
dari guru ke siswa akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Melalui proses interaksi,
memunggkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Inspiratif<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Proses pembelajaran
adalah proses inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan
sesuatu.berbagai macam informasi dan proses pemecahan masalah dalam
pembelajaran bukan harga mati yang bersifat mutlak, tetapi merupakan hipotesis
yang merangsang siswa untuk mau dan mencobanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Menyenangkan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Proses pembelajaran
adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa yang dapat
terwujud jika siswa terbebas dari rasa takut, dan menegangkan. Proses
pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pertama</i>, dengan menata ruangan yang apik dan menarik,yang memenuhi
unsur kesehatan seperti pengaturan cahaya, adanya ventilasi, serta memenuhi
unsur keindahan misalnya cat tembok yang bersih, bebas dari debu, dan
sebagainya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, melalui
pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan
pola dan model pembelajaran, media, dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu
memberikan motivasi belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Menantang<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Proses pembelajaran
merupakan proses yang menantang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
berfikir. Kemampuan tersebut dapat dikembangkan melalui rasa ingin tahu siswa.
Apapun yang dilakukan dan diberikan guru harus dapat merangsang siswa untuk
berfikir dan melakukan. Untuk itu dalam hal-hal tertentu sebaiknya guru
memberikann informasi yang “meragukan” sehingga karena keraguan itulah siswa
terangsang untuk membuktikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Motivasi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Motivasi adalah aspek
yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak
mungkin siswa memiliki kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan
motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap proses
pembelajaran.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Dari pemaparan prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan tersebut diatas strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik dapat memenuhi
prinsip-prinsip diatas sehingga strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas peserta didik dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang
sifatnya banyak membutuhkan peran serta siswa atau aktivitas siswa seperti
pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah, contohnya diskusi dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.4.
LANGKAH PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIENTASI PADA AKTIVITAS
SISWA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
peserta didik sebagai sebuah strategi pembelajaran yang merupakan suatu
perencanaan memiliki langkah-langkah pelaksanaannya. Berikut ini
langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru membuka
kegiatan pembelajaran sebagai langkah awal prapembelajaran, dengan memberikan
motivasi kepada siswa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru sedikit
menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana atau alat
pendukung yang dibutuhkan. Kemudian siswa berdiskusi dan mencari sumber belajar
dan alat pendukung yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai tersebut.
Guru juga selalu memotivasi siswa untuk terus terlibat dan berpartisipasi dalam
aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Sehingga tidak hanya guru yang
merumuskan tujuan pembelajaran, tetapi siswa juga ikut menentukan dan
merumuskan tujuan pembelajaran.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru membantu
siswa mendefinisikan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
massalah tersebut ( menetapkan topic, tugas, jadwal dll).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru dan siswa m</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">enyusun
tugas-tugas belajar bersama-sama. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya
dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya
ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini dilakukan untuk memupuk tanggung
jawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa
akan lebih bertangguung jawab untuk mengerjakannya</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Siswa
mengumpulkan informasi yang sesuai masalah yang sedang didiskusikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru mengawasi
jalannya kegiatan pembelajaran dan membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan
penyelesaian tugas dan membantu siswa berbagi tugas dengan temannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Guru memberikan
penjelasan terhadap materi yang sedang dipelajari dan memotivasi siswa untuk
mengajukan pertanyaan sebagai partisipasi aktif siswa. Kemudian siswa
bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">II.5. UPAYA PEMECAHAN KASUS PEMBELAJARAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Upaya
pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas siswa dapat pula disebut sebagai kegiatan yang dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran atau aplikasi strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut
diantaranya yaitu :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Mendengarkan dan
</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">diskusi</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Diskusi berarti kegiatan pemecahan masalah dengan
bertukar pikiran melalui pendapat-pendapat dari setiap anggota kelompok. Dalam
kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh keterampilan mendengarkan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Pembelajaran
dengan metode <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Think Pair and Share</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Dalam pembelajaran ini siswa dan guru saling memberi
dan menerima pemikiran-pemikiran melalui saran dan pendapat. Dalam pembelajaran
ini juga menggunakan metode diskusi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;">Pembelajaran
berdasarkan masalah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">Dalam kegiatan pembelajaran ini guru dan siswa
memiliki peran yang sama hanya tugasnya yang berbeda. Guru dan siswa
bersama-sama menentukan tujuan pembelajaran sampai dengan merumuskan
kesimpulan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">SIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">S</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">trategi pembelajaran
dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan </span><span style="line-height: 150%;">atau </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">rangkaian
kegiatan</span><span style="line-height: 150%;"> yang t</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">ermasuk metode</span><span style="line-height: 150%;">.</span><span style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Strategi</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> pembelajaran juga disusun untuk
mencapai tujuan tertentu.</span><span style="line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa tersebut, peserta
didik menjadi subjek pembelajaran karena yang menjadi sasaran pembelajaran
adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran. Partisipasi atau aktivitas siswa
tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Aktivitas siswa
yang dimaksud bukan hanya aktivitas fisik, mental, namun juga termasuk
aktivitas emosional dan intelektual sehingga aktivitas siswa tersebut adalah
secara optimal. Hal tersebut juga dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang
seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif),
dan keterampilan (psikomotor). Hal tersebut berarti dalam pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa, pembentukan siswa secara utuh merupakan
tujuan utama dalam proses pembelajaran. Namun peran guru tidak kalah penting
karena guru juga sama-sama menjadi subjek pembelajaran. Dan juga dalam strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa guru tidak berperan sebagai
satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada
siswa, akan tetapi guru berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam
memanfaatkan sumber belajar. Yang lebih penting lagi bahwa peran guru adalah</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">
memfasilitasi agar siswa belajar</span><span style="line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Purwati, Siti. 2010.
Pengertian Strategi Pembelajaran. <a href="http://ilmuagamabuddha.byethost12.com/berita-124-pengertian-strategi-pembelajaran.html">http://ilmuagamabuddha.byethost12.com/berita-124-pengertian-strategi-pembelajaran.html</a>.
Dikutip pada Jumat, 25 Maret 2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Sanjaya, Wina. 2006. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses</i>. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><u><span style="mso-bidi-font-style: italic;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></u><span style="mso-bidi-font-style: italic;">. 2007. </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.</i> Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-indent: -35.45pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">Suherman,
Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi siswa. </span><span lang="IN"><a href="http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-siswa/"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-siswa/</span></a></span><span style="line-height: 150%;">. Dikutip pada Minggu, 20 Maret 2011.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-indent: -35.45pt;">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-82955500396466978202012-10-17T09:04:00.001-07:002012-10-17T09:05:53.417-07:00Kumpulan Judul Skripsi PTK Matematika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Judul Skripsi PTK Matematika, <a href="http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/10/kumpulan-judul-skripsi-ptk-matematika.html" target="_blank">contoh contoh Judul Skripsi Matematika PTK</a>, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Kumpulan Judul Skripsi PTK Matematika, <b>Download Judul Skiripsi Matematika Perbandingan</b>, Download Judul Skirpsi Matematika PTK, Download Judul Skirpsi Matematika Hubungan.<br />
<br />
bagi sobat yang tengah mencari referensi mengenai Judul Skirpsi silahkan cek Judul skirpsi Matematika PTK, di blog ini disediakan berbagai contoh contoh judul Skripsi Matematika, PTK, Hubungan, Perbandingan<br />
<br />
Sekian, Sekalian Test Tembak KW,, wkwkwkkw</div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-40785121660577175482012-10-16T20:25:00.001-07:002012-10-16T20:25:43.036-07:00Makalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; line-height: 150%; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0" height="67" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD_K3H9QzULVQIFlis6_GGBeAerClMPi1u-GQwsPJ8mAbcFB4gYN_8huKnyMUEK9ommSO50LYSvf8XKcUHjR2qML3zx1FZR9RTUTDRB0G13WaOyZrXYBaXS9aOgcmIZc2RaUsXIkI7We4/s200/makalah%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C%252C.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Dapatkan Berbagai Makalah dan Referensi Lainnya:</span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makalah, Skripsi, Tesis, Judul Skripsi, Pascasarjana,
Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa indonesia, Sejarah, Agama, IPS, IPA, Ekonomi, Gudang
Makalah, Download Makalah, Makalah Bahasa Indonesia, Makalah Sejarah, Makalah
Agama, Makalah Ekonomi, Makalah Fisika, Makalah Kimia, Makalah Biologi, Download
Skripsi, Penelitian Tindakan Kelas, Makalah Profesi Kependidikan, Makalah
Matematika, Makalah Desain Pembelajaran, Makalah Media Pembelajaran, RPP SMA
Berkarakter, RPP SMP Berkarakter, Definisi, Pendapat Para Ahli, Referensi.</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></div>
</span></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>BAB I<o:p></o:p></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">A.Latar Belakang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Belajar pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku terjadi setelah kegiatan
belajar dilalui dengan berbagai proses, seperti mendengar, mengamati, melihat
dan sebagainya. Hamalik (1999:36) mengungkapkan “ belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Berdasarkan pengertian tersebut,
belajar merupakan suatu proses, aktivitas atau kegiatan yang didapat melalui
pengalaman. Oleh sebab itu guru dalam melakukan pembelajaran harus memakai
strategi pembelajaran tertentu, salah satunya adalah strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir, yang akan dibahas dalam makalah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB merupakan
setrategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berpikir siswa. Ioyce dan weil (1980)
menempatkan pembelajaran ini ke dalam model pembelajaran cogniteve growth:
increasing the capacity to think. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja ke pada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus-menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa. Walaupun tujuan SPPKB sama dengan strategi
pembelajaran inkuri (SPI), yaitu agar siswa dapat mencari dan menemukan materi
pelajaran sendiri, akan teapi keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Perbedaan tersebut terletak pada pola pola pembelajaran yang di gunakan. Dalam
proses pembelajaran SPPKB, guru memanfaatkan pengalaman siswa sebagai titik
tolak berpikir, bukan teka-teki yang harus dicari sendiri jawabanya seperti
dalam pola inkuri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Rumusan
Masalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Untuk
memudahkan dalam memahami materi yang akan kami sampaikan, rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apakah pengertian strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) ?</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apa
sajakah yang Latar belakang filosofis dan psikologis sppkb <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apakah hakiakat kemampuan berpikir dalam
SPPKB?</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bagaimana
karakteristik SPPKB?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apa
perbedaan SPPKB dengan pembelajaran konvensional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahapan-tahapan
apa sajakah pembelajaran SPPKB?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Tujuan
penulisan makalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Makalah
ini dibuat untuk menyelesaikan tugas sebagai salah satu persyaratan mengikuti
kuliah srategi pembelajaran, dan agar mahasiswa dapat memahami, mengerti dan
dapat mempraktikkan strategi pembelajaran ini dalam proses pembelajaran kelak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hakikat
Dan Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Telah dijelaskan bahwa
salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para guru kita
adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir siswa. Dalam setiap proses
pembelajaran pada mata pelajaran apapun lebih banyak mendorong agar dapat
menguasai sejumlah materi pelajaran. Strategi pembelajaran yang dibahas pada
bab ini adalah strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa. Stratei pembelajaran ini pada awalnya dirancang untuk
pembelajaran ilmu pengetahuan sossial (IPS). Hal ini didasarkan asumsi bahwa
selama ini IPS di anggap sebagai pelajaran hafalan. Namun demikian, tentu saja
dengan berbagai penyesuaian topik, strategi pembelajaran yang akan dibahas ini
juga dapat diterapkan pada mata pelajaran lain. Berdasarkan hasil penelitian,
selama ini IPS di anggap pelajaran kelas dua. Para orang tua siswa berpendapat
IPS merupakan pelajaran yang tidak terlalu penting di bandingkan dengan
pelajaran lainnya, seperti IPA dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>matematika
(sanjaya, 2002). Hal ini merupakan tpandangan yang keliru. Sebab pelajran
apapun diharapkan dapat membekali siswa. Baik untuk terjun kemasyarakat maupun untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kekeliruan ini juga
terjadi pada sebagian besar para guru. Mereka berpendapat bahwa IPS adalah
pelajaran hafalan yang tidak menantang untuk berpikir. IPS adalah pelajaran
yang sarat dengan konsep-konsep, pengertian-pengertian, data atau fakta yang
harus dihafal dan tidak perlu dibuktikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Model strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada penembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah
fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Terdapat beberapa hal
yang terkandung pengertian diatas. Pertama, SPPKB adalah model pembelajaran
yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin
dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah marteri
pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan
idi-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kedua, telaahan
fakta-fakta sosial pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan
berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman
sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan atau berdasarkan kemampuan anak
dalam mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data
yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ketiga, sasaran akhir
SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesui
dengan taraf-taraf perkembangan anak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Latar
Belakang Filosofis Dan Psikologis SPPKB <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Latar
Belakang Fisolifis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pembelajara adalah
proses interksi baik antara manusia dengan manusia ataupun antara manusi dengan
lingkungan. Proses iteraksi ini diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Misalkan yang berhubungan dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tujuan perkembangan koknitif, afektif dan psikomotor. Tujuan
pengembangan kognitif adalah proses pengembangan intelektual yang erat
kaitannya dengan meningkatkan aspek pengetahuan, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Apa hakikatnya dengan pengetahuan itu? Bagaimana sebenarnya setiap
individu memperoleh pengetahuan? Hal itu merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar yang membutuhkan kajian filosofis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dilihat dari bagaimana
pengetahuan itu bisa diperoleh manusia, dapat didekati dengan dua pendekatan
yang berbeda, yaitu pendekatan rasional dan pendekatan empiris. Rasionalisme
menyatakan bahwa pengetahuan menunjukan kepada objek dan kebenaran itu
merupakan akibat dari deduksi logis. Aliran rasionalisme menekankan pada rasio,
logika, dan pengetahuan deduktif. Berbeda dengan aliran rasionalis, aliran
ampiris lebih menekankan kepada pentingnya pengalaman dalam memahami setiap
objek. Aliran ini memandang bahwa semua kenyataan itu diketahui melalui indra
dan kriteria kebenaran itu adalah kesesuaian dengan pengalaman. Dengan
demikian, pandangan empirisme menekankan kepada pengalaman dan pengetahuan
induktif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Apabila kita simak,
baik aliran rasional maupun aliran empiris, keduanya berangkat dari dasar
pemikiran yang sama, yaitu sumber utama dari pengetahuan adalah dunia luar atau
objek yang ada diluar individu, atau objek<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang menjadi pengamatannya. Yang menjadi masalah adalah apakah
pengetahuan itu semata-mata hanya terbentuk karna objek itu? Bukankah objek itu
tidak tidak memiliki arti apa-apa tanpa individu sebagai subjek yang
menafsirkan data objek itu? Apakah pengetahuan itu bersifat ststis yang telah
dihasilkan oleh pemikir terdahulu seperti yang diklime oleh aliran idialisme?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pertanyaan-pertanyaan
seperti itu terus mengembang dan menjadi bahan pemikiran manusia, sehingga
muncul aliran kontruktivisme yang berkembang pada pengunjung abad 20 ini.
Menurut aliran kontruktivisme, pengetahuan ini terbrntuk bukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya dari objek semata. Tetapi juga dari
kemampuan individu sebagai objek yang diamati. Menurut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kontruktivisme, pengetahuan itu memang
berasal dari luar, tetapi dikontruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh
sebab itu , pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu objek yang
menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk menginterpetasi objek
tersebut. Kedua fator itu sama pentingnya. Dengan demikian, pengetahuan itu
tidak bersifat statis tapi bersifat dinamis, tergantung cara melihat dan
mengkontruksinya. Inilah dasar filisofis dalam pembelajaran berpikir.
Selanjutnya tentang hakikat pengetahuan menurut filsafat kontruktivisme adalah
sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pengetahuan
bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan bekala, tetapi selalu merupakan
konstruksi kenyataan melalui subjek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Subjek
membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk
pengetahuan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pengetahuan
dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang. Struktur kosepsi membentuk
pengetahuan apabila konsepsi itu berhadapan dengan pengalaman-pengalaman
seseorang (suparno, 1992:21).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sesuai dengan
penjelasan diatas, maka dalam proses pembelajaran berpikir, pengetahuan tidak
diperoleh sebagai hasil transfer dari orang lain, akan tetapi pengetahuan di
peroleh melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman, dan
lingkungan yang ada. Suatu pengetahuan dianggap benar manakala pengetahuan
tersebut berguna untuk menghadapi dan memecah persoalan atau fenomena yang
muncul. Aliran kontruktivisme menganggap bahwa pengetahuan tidak dapat di
transfer begitu saja dari orang kepada orang lain, tetapi harus di
interprestasikan sendiri oleh masing-masing individu. Oleh sebab itu, model
pembelajaran berpikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari pemahaman
akan objek, menganalisis, dan mengkontruksinya sehingga terbentuk pengetahuan
baru dalam diri individu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Latar
Belakang Psikologis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Aliaran psikologis
SPPKB adalah aliran psikologis kognitif . menurut aliran kognitif, belajar pada
hakikatnya merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral. Sebagai
peristiwa mental perilaku manusia tidak tidak semata-mata gerakan fisik saja,
akan tetapi yang lebih penting adalah adanya faktor pendorong yang menggerakan
fisik itu. Itu disebabkan karena manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam
dirinya. Kebutuhan itu yang mendorong manusia untuk berperilaku. Piaget
menyatakan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> “.....children have a built-in
desire to learen.”</i> Inilah yang melatar belakangi SPPKB. Dalam perspektif
psikologi kognitif sebagai SPPKB, belajar adalah proses aktif individu dalam
membangun pengetahuan dan pencapaian tujuan . aartinya, proses belajar tidaklah
tergantung kepada pengaruh dari luar, tetapi sangat tergantung kepada individu
yang belajar (student center). Individu adalah organisme yang aktif. Ialah
sumber dari semua kegiatan. Pada hakikatnya manusia adalah bebas untuk berbuat,
manusia bebas untuk membuat satu pilihan dalam setiap situasi, dan titik pusat
kebebasan tu adalah kesadarannya sendiri. Oleh sebab itu psikologi kognitif
memandang bahwa belajar itu merupakan proses mental. Tingkah laku manusia
hanyalah ekspresi yang dapat diamati sebagai akibat dari eksistensi
internalyang pada hakikatnya bersifat pribadi. Brower dan hilgard (1986:421)
menjelaskan bahwa teori kognitif berkenaan dengan bagaimana seseorang
pengetahuan dan bagaimana mereka menggunakan pengetahuan tersebut untuk
berperilaku yang lebih efektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hakiakat
Kemampuan Berpikir Dalam SPPKB <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir atau SPPKB merupakan model pembelajaran yang
bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan kemampuan berpikir siswa.
Menurut peter reason (1981), berpikir (thinking) adalah proses mental seseorang
yang lebih dari sekedar meningat (remembering) dan memahami (comprehending).
Menurt reason mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatan
berpikir (thinking). Mengingat pada dasarnya hanya melibatkan usaha penyimpanan
sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarin kembali atas permintaan,
sedangkan memahami memerlukan pemerolehan apa yang didengar dan dibaca serta
melihat keterkaitan antar-aspek dalam memori. Berpikir adalah istilah yang
lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan seseorang harus bergerak hingga
diluar informasi yang didengarnya. Misalkan kemampuan berpikir sesorang untuk
menemukan solusi baru dari suatu persoalan yang dihadapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kemampuan berpikir
merupakan kemampuan mengingat dan memahami, oleh sebab itu kemampuan mengingat adalah
bagian terpenting dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Artinya, belum tentu
seseorang yang memiliki kemampuan mengingat dan memahami memilki kemampuan juga
dalam berpikir. Sebaliknya, kemampuan beroikir seseorang sudah pasti diikuti
oleh kemampuan mengingat dan memahami. Hal ini seperti yang dikemukakan peter
reason, bahwa berpikir tidak mungkin terjadi tanpa adanya memori. Bila
seseorang kurang memiliki daya ingat (working<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>memory), maka orang tersebut tidak mungkin sanggup menyimpan masalah dan
informasi yang cukup lama. Jika seorang kurang memiliki daya ingat jangka
panjang (long term memory), maka orang tersebut dipastikan tidak akan memiliki
catatan masa lalu yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi pada masa sekarang. Dengan demikian, berpikir sebagai kegiatan yang
melibatkan proses mental memerlukan kemampuan mengingat dan memahami,
sebaliknya untuk dapat mengingat dan memahami diperlukan prose mental yang
disebut berpikir. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Berdasarkan penjelasan
diatas maka SPPKB bukan hanya sekedar model pembelajaran yang diarahkan agar
peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau konsep, akan tetapi sebagaiman data,
fakta dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan
berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Karakteristik
SPPKB<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebagai strategi
pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB
memiliki tiga karakteristik utam, yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Proses
pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental siswa secara
maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menurut siswa sekedar
mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses
berpikir. Hal ini sesuai dengan latar belakang psikologis yang menjadi
tumpuanya, bahwa pembelajaran itu adalah peristiwa mental bukan peristiwa
behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik. Artinya, setiap kegiatan
belajar itu disebabkan tidak hanya peristiwa hubungun stimulus-respon saja,
tetapi juga disebsbkan karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya.
Berkaitan dengan karakteristik tersebut, mak dalam proses implimentasi SPPKB
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Juka
belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental, maka proses
kognitif siswa harus menjadi kepedulian utama para guru artinya, guru harus
menyadari bahwa proses pembelajaran itu yang terpenting bukan hanya apa yang
dipelajarai, tetapi bagaimana cara mereka mempelajari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Guru
harus mempertimbangkan tingka perkembangan kognitif siswa ketika merencanakan
topik yang harus dipelajari serta metode apa yang akan digunakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siswa
harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus membantu
agar siswa belajar untuk melihat hubungan antabagian yang dipelajari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Informasi
baru akan bisa ditangkap lebih mudah oleh siswa, manakala siswa dapat
mengorganisasikannya dengan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan
demikian guru harus dapat membantu siswa belajar dengan memperlihatkan bagaimana
gagasan baru berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siswa
harussecara aktif merespon apa yang mereka pelajari. Merepon dalam konteks ini
adalah aktivitas mental bukan aaktivitas secara fisik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus-menerus.
Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada giliranya
kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang
mereka kontruksi sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
adalah model pembelajaran yang menyadarkan kepada dua sisi yang sama
pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
mengkontruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembeljaran baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">E.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Perbedaan
SPPKB Dengan Pembelajaran Konvensional<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ada perbadaan pokok
antar SPPKB dengan pembelajaran yang selama ini banyak dilakukan guru.
Perbedaan tersebut adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya peserta didik
berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan dara menggali
pengalamanya sendiri; sedangaka dalam pembelajaran konvensional peserts didik
ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi
secara pasif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
SPPKB, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui penggalian
pengalaman setiap siswa; sedangkan dalam pembelajaran konvensional pembelajaran
bersifat teoritis dan abstrak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
SPPKB, perilaku dibangun atas kesadaran diri, sedangkan dalam pembelajaran
konvensional perilaku dibangun atas proses kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
SPPKB, kemampuan didasarkan atas panggilan pengalaman; sedangkan dalam
pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tujuan
akhir dari pembelajaran melalui SPPKB adalah kemampuan berpikir melalui proses
menghubungkan antara pengalaman dengan kenyataan; sedangkan dalam pembelajaran
konvensional tujuan akhir adalah penguasaan meteri pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
SPPKB, tidakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri, misalnya
individu tidak melakuakan perilaku tertentu karena ia menyadari bahwa perilaku merugikan
dan tidak bermanfaat; sedangkan pembelajaran konvensional tindakan atau
perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya, misalnya individu
tidak melakukan sesuatu akaibat takut hukuman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
SPPKB, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai
dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap peserta didik bisa
terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya. Dalam
pembelajaran konvensional, hal ini tidak mungkin terjadi. Kebenaran yang
dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikontruksi oleh
orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tujuan
yang ingin di capai oleh SPPKB adalah kemampuan siswa dalam proses berpikir
untuk memperoleh pengetahuan, maka kreteria keberhasilan ditentukan oleh proses
dan hasil belajar; sedangkan dalam pembelajaran konvensional keberhasilan
pembelajaran biasanya hanya diukur dari test.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dari perbedaan pokok
diatas SPPKB memang memiliki perbedaan baik dilihat dari asumsi maupun proses
pelaksanaan dan pengelolaanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">F.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahapan-tahapan
pembelajaran SPPKB <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB menekankan kepada
keterlibatan ssiswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat
SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk
mendengarkan penjelasan gurukemudian mencatat untuk dihafalkan. Cara yang
demikian bukan saja tidak sesuai dengan hakikat belajar sebagai usaha untuk memperoleh
pengalaman, namun juga dapat menghilangkan gairah dan motivasi belajar siswa
(george W. Maxsim:1987).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Ada 6 tahap dalam SPPKB. Setiap dijelaskan berikut
ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Orientasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada tahap ini guru
mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap
orientasi dilakukan dengan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pertama, </i>penjelasan
tujuan yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses
pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dilakukan siswa, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kedua, </i>penjelasan proses pembelajaran
yang harus dilakukan siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan
siswa dalam setiap tahapan proses pembelajran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pemahaman siswa
terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran seperti
yang dijelaskan pada tahap orientasi sangat menentukan keberhasilan SPPKB.
Pemahaman yang baik akan membuat siswa ke mana mereka akan dibawa, sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka. Oleh sebab itu, tahapan ini merupakan
tahapan yang sangat penting dalam implementasi proses pembelajaran. Untuk
itulah dialog yang dikembangkan guru pada tahapan ini harus mampu menggugah dan
menumbuhkan minat beljara siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Pelacakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap pelacakan adalah
tahap penjejakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai
dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah
guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja
yang dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan
berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus
menembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Konfrontasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap konfrontasi
adalah tahap penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat
kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa
pada tahap ini guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang delematis yang
memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan
tema atau topik itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar
atau pengalaman siswa seperti yang diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini
guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa-siswa benar-benar memahami
persoalan yang harus dipecahkan. Itu disebabkan pemahaman terhadap masalah akan
mendorong siswa untuk dapat berpikir. Oleh sebab itu keberhasilan pembelajaran
pada tahap selanjutanya akan ditentukan oleh tahapan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Inkuri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap inkuri adalah
tahapan terpenting dalam SPPKB. Pada tahap inilah siswa berpikir yang
sesungguhnya. Melalui tahap inkuri, siswa diajak untuk memecahakan persoalan
yang dihadapi. Oleh sebab itu pada tahap ini guru harus memberikan ruang dan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan
persoalan. Melalui berbagai tehnik bertanya guru harus dapat menumbuhkan
keberanian siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan
pengalamannya, memberikan argumentasi dan meyakinkan, mengembangkan gagasan,
dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Akomodasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap akomodasi adalah
tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini
siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau
tema pebelajaran. Pada tahap ini melalui dialog, guru membimbing agar siswa
dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang
dipermasalahkan. Tahap akomodasi bisa juga dikatakan sebagai tahap pemantapan
hasil belajar, sebab pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampu mengungkap
kembali pembahasan yang dianggap penting dalam proses pembelajaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap
Transfer<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tahap trasfer adalah
tahap penyajai masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap
transfer dimaksudkan sebagai tahap agar siswa mampu mentransfer kemampuan
berpikir siswa untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru dapat
memberikan tugas-tugas yang sesui dengan topik pembahasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sesuai tahapan-tahapan
dalam SPPKB seperti yang telah dijelaskan diatas, maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan agar SPPKB dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi
guru sebagai pengelola pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
adalah model pembelajaran yang bersifat demokratis, oleh sebab itu guru harus
mamapu menciptakan suasana yang terbuka dan saling menghargai, sehingga setiap
siswa dapat mengembangkan kemampuanya dalam menyampaikan pengalaman dan
gagasan. Dalam SPPKB guru harus menempatkan siswa sebagai subjek belajar bukan
sebagai objek. Oleh sebab itu, inisiatif pembelajaran harus muncul dari siswa
sebagai subjek belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
di bangun dalam suasana tanya jawab, oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat
mengembangkan kemampuan bertanya, misalnya kemampuan bertanya untuk melacak,
kemampuan bertanya untuk memancing, bertanya induktif-deduktif, dan
mengembangkan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hindari para guru sebagai sumber
belajar yang memberikan informasi tentang materi pelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">SPPKB
juga merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dalam suasana dialogis,
karena itu guru harus mampu merangsang dan membangkaitkan keberanian siswa
untuk menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktikan dengan memberikan data dan
fakta sosial serta keberanian untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta
menyususn kesimpulan dan mencari hubungan antara-aspek yang dipermasalahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">DAFTAR
PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sanjaya,
wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beronrientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-91504539636163409472012-10-16T19:05:00.003-07:002012-10-16T19:05:56.417-07:00Proposal Dan Sekripsi Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Pemberian Remidial Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1<br />
<div class="MsoTitle" style="text-align: center;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2cm; text-indent: -2cm;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s1600/skrip%255Bsieee.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s200/skrip%255Bsieee.png" width="200" /></a></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;"><b>Dapatkan
Juga Proposal Dan Sekripsi Lainnya:</b></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px;"><b><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan, Contoh
Proposal dan Sekripsi Pendidikan Matematika, Contoh Proposal dan Sekripsi
Pendidikan Fisika, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan Bahasa Inggris, Contoh
Proposal dan Sekripsi PAI, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan Biologi, Contoh
Proposal dan Sekripsi Pendidikan Ekonomi, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan
Bimbingan Dan Konseling, Contoh Proposal dan Sekripsi Manajemen Informatika,
Contoh Proposal dan Sekripsi Perbankan, Contoh, Contoh Proposal dan Sekripsi
Menajemen Perusahaan,<o:p></o:p></span></div>
</b></span></div>
<div style="line-height: 24px; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><b><br /></b></span></div>
<br />
<b style="line-height: 200%;">BAB I</b><span style="font-weight: bold; line-height: 200%;"> </span><b style="line-height: 200%;"><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoTitle" style="line-height: 200%; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoTitle" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><b>PENDAHULUAN</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 20.25pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 20.25pt; text-indent: -20.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Latar Belakang Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN">Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan
pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang, demikian
bunyi dari UU RI No. 2 Th 1989 tentang UUSPN Bab I pasal No. 1. Sehingga
pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang utama dari suatu bangsa karena
dengan pendidikan diharapkan para peserta didik berkompeten dalam memajukan
bangsa dan negara di masa yang akan datang. Untuk menyiapkan peserta didik yang
berkompeten tersebut harus diadakan proses belajar mengajar yang biasa
dilakukan dalam pendidikan formal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pendidikan formal biasanya dilakukan
sekolah. Dalam pendidikan formal guru adalah personal atau komponen yang sangat
menentukan bagi keberhasilan atau gagalnya pendidikan itu atau dengan kata lain
guru memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan mutu pendidikan. Salah
satu upaya untuk mewujudkan hasil pendidikan yang bermutu dapat dicapai melalui
proses belajar mengajar yang efektif dan efisien mengacu pada tujuan yang
diharapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Proses belajar mengajar merupakan
suatu proses serangkaian interaksi antar guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam suatu edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam interaksi tersebut harus ada perubahan tingkah laku dari siswa
sebagai hasil belajar. Namun dalam proses belajar mengajar selalu ada
siswa-siswa yang lambat memahami materi pelajaran yang diberikan sehingga
mengalami kesulitan belajar. Para siswa ini memerlukan penanganan khusus dalam
mengatasi kesulitan belajar untuk mencapai penguasaan bahan secara tuntas
terhadap setiap mata pelajaran yang diberikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Namun demikian karena berbagai sebab,
guru banyak yang tidak menangani para siswa yang mengalami kesulitan belajar
secara khusus, mereka begitu saja pindah dari satu pelajaran yang satu kepada
satuan pelajaran yang berikutnya tanpa menghiraukan siswa yang lamban, kurang
mengerti maupun gagal dalam mencapai tujuan instruksional khusus yang hendak
dicapai. Didasarkan oleh kenyataan di atas maka dibutuhkan upaya guru untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman dan kurangnya daya
pikir terhadap pelajaran yang diberikan. Sehingga di dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakan diharapkan sebagian besar siswa akan dapat mencapai tujuan
pembelajaran khusus dan tercapai ketuntasan belajar. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan guru adalah dengan cara pemberian remedial, karena kegiatan
remedial merupakan kegiatan yang dapat dilakukan di luar jam pelajaran sehingga
lebih banyak waktu dan lebih mudah bagi guru untuk memperhatikan siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan begitu pula bagi siswa yang lamban dalam
memahami materi akan lebih berkonsentrasi. Sehingga setelah diadakan kegiatan
remedial diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep yang
telah dipelajari sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 185%; tab-stops: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Berdasarkan
observasi dan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas X<sub>3</sub>
SMA Negeri 1 , didapat informasi bahwa aktivitas belajarnya cukup,
ini dapat dilihat karena ada beberapa siswa yang ribut atau kurang
memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh guru khususnya siswa yang duduk di
bagian paling belakang dan sebagian besar siswa di bagian depan dapat mengikuti
pelajaran dengan aktivitas dan baik. Kemudian guru dalam memberikan latihan
soal, siswa diminta untuk membuat kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4
siswa dalam satu kelompok, sehingga siswa berperan aktif dalam mengerjakan
latihan soal tersebut, kemudian masing-masing kelompok maju ke depan untuk
mengerjakan latihan tersebut. Berdasarkan pra survey, bahwa aktivitas siswa
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka perlu diadakan remidial
pada siswa yang belum mencapai hasil yang optimal. Dari data dokumentasi pada
daftar nilai guru matematika kelas X SMA Negeri I didapatkan
beberapa siswa yang tidak tuntas atau di bawah SKBM/KKM (6,0) dengan perincian
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tabel 1. Persentase Hasil Belajar Siswa<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">No.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.65pt;" valign="top" width="74">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Nilai<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kriteria<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 93.5pt;" valign="top" width="125">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jumlah<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Persentase<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">1.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.65pt;" valign="top" width="74">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">< 6,0<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Belum Tuntas Belajar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 93.5pt;" valign="top" width="125">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">23<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">58<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">2.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.65pt;" valign="top" width="74">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Symbol;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol;">³</span></span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> 6,0<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tuntas Belajar<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 93.5pt;" valign="top" width="125">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">17<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">42<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes; page-break-inside: avoid;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 215.05pt;" valign="top" width="287">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Jumlah <o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 93.5pt;" valign="top" width="125">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">40<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">100 %<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin-left: 90.0pt; text-indent: -54.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin-left: 48.0pt; text-indent: -48.0pt;">
<span lang="IN">Sumber : Diambil dari daftar nilai ujian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>semester 1 bidang studi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>matematika kelas X<sub>3 </sub>SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2006/2007.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin-left: 48.0pt; text-indent: -48.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 187%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN">Hasil
belajar matematika siswa masih rendah, hanya 58 % yang mendapat nilai </span><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Symbol;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol;">³</span></span><span lang="IN"> enam dan nilai rata-rata kelas masih rendah sebesar 5,4. hal ini
merupakan masalah karena belum terdapat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
OLeh karena itu perlu diadakan suatu tindakan perbaikan. Kegiatan remedial yang
berupa pemberian tugas, mengganti metode mengajar, membaca kembali buku sumber
yang mengandung konsep yang sama, penjelasan kembali materi yang telah
diajarkan dan pemberian latihan-latihan soal dianggap sebagai alternatif untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga mendapatkan hasil belajar yang
optimal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 20.25pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-indent: -20.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-indent: 48.0pt;">
<span lang="IN">Berdasakan
latar belakang masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 48.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 48.0pt; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Apakah pemberian remedial dapat
meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas X<sub>3</sub> semester
ganjil SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2007/2008.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 48.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 48.0pt; text-indent: -24.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Apakah pemberian remedial dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X<sub>3</sub> semester ganjil
SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2007/2008.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 20.25pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 20.25pt; text-indent: -20.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tujuan dan Manfaat Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 38.25pt; mso-list: l3 level2 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tujuan Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 20.15pt;">
<span lang="IN">Tujuan
dari penelitian ini adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 57.0pt; text-indent: -21.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Untuk meningkatkan aktivitas
belajar matematika siswa kelas X<sub>3</sub> semester ganjil SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2007/2008<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 57.0pt; text-indent: -21.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas X<sub>3</sub> semester ganjil SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2007/2008<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 38.25pt; mso-list: l3 level2 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Manfaat Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 20.25pt;">
<span lang="IN">Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi guru dan
calon guru khususnya di bidang studi matematika untuk menambah wawasan pada
proses pembelajaran agar melakukan pemberian remedial kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 20.25pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 20.25pt; text-indent: -20.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Ruang Lingkup Penelitian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36.75pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.75pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN"><span style="mso-list: Ignore;">1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Subjek dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X<sub>3</sub> semester
ganjil SMA Negeri 1 tahun pelajaran 2007/2008<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.75pt; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">2)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Remidial adalah pemberian bantuan dalam
proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan yang tersusun secara
terprogram dan sistematis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">3)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kegiatan remedial yang dilakukan berupa
mengganti metode mengajar, membaca kembali buku sumber yang mengandung konsep
yang sama, penjelasan kembali materi yang sudah dipelajari atau pengajaran
ulang, pemberian latihan soal, dan pemberian PR.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">4)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Aktivitas adalah segala sesuatu tingkah
laku baik secara psikis maupun secara psikologis yang dilakukan oleh siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">5)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Aktivitas siswa yang diukur adalah
aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yang
terdiri dari memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru atau teman,
mengerjakan soal latihan, menulis (sesuai dengan kegiatan pembelajaran)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">6)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Hasil belajar matematika siswa ditunjukkan
oleh nilai rata-rata formatif yang diberikan selama proses pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">7)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Materi pelajaran yang diberikan pada
penelitian ini adalah pokok bahasan logika kalimat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 37.5pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-size: large;">Untuk BAB II, III, IV, dan V Silahkan Hubungi Saya Dengan Meninggalkan Pesan Di Kolom Komentar</span></b></span></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-64930945797414983802012-10-14T01:16:00.000-07:002012-10-16T19:18:24.831-07:00Analisis Kesulitan Mengerjakan Soal Cerita SMP NEGERI <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; line-height: 200%; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s1600/inspirasi-judul-skripsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s200/inspirasi-judul-skripsi.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; line-height: 200%; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 32px;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Dapatkan Juga Proposal Dan Sekripsi Lainnya:</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan, Contoh
Proposal dan Sekripsi Pendidikan Matematika, Contoh Proposal dan Sekripsi
Pendidikan Fisika, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan Bahasa Inggris, Contoh
Proposal dan Sekripsi PAI, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan Biologi, Contoh
Proposal dan Sekripsi Pendidikan Ekonomi, Contoh Proposal dan Sekripsi Pendidikan
Bimbingan Dan Konseling, Contoh Proposal dan Sekripsi Manajemen Informatika,
Contoh Proposal dan Sekripsi Perbankan, Contoh, Contoh Proposal dan Sekripsi
Menajemen Perusahaan,<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%;">
</div>
<div class="" style="clear: both; line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB I</b></div>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Latar
Belakang Masalah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Perkembangan ilmu pengetahuan didorong
oleh adanya sistem pendidikan yang maju dan modern ditengah-tengah masyarakat,
yang berguna untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang modern
dewasa ini dengan permasalahan yang kompleks. Untuk mewujudkan itu, diperlukan
usaha yang keras dan memakan waktu yang lama karena memerlukan proses yang
panjang. Di antara usaha yang dilakukan adalah dengan meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional terutama di bidangnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="height: 64px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 471px; position: absolute; text-align: -webkit-auto; width: 532px; z-index: 251658240;"><br />
</span><!--[endif]--><span class="Apple-style-span" style="line-height: 200%;">Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki
posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan
bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata
terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tuuan tersebut. Dalam usaha
mencapai tujuan tersebut, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah di
antaranya adalah pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan mutu guru dengan
jalan diklat, penataran dan seminar pendidikan. Di sistem pendidikan itu
sendiri, pemerintah sangat gigih dalam mencari jalan terbaik untuk sistem
pendidikan di </span><st1:country -region="-region" style="line-height: 200%;" w:st="on">Indonesia</st1:country><span class="Apple-style-span" style="line-height: 200%;">, di
antaranya perubahan kurikulum, dengan harapan dan tujuan pemerintah adalah
untuk meningkatakan mutu dan pencapaian tujuan pendidikan di </span><st1:place style="line-height: 200%;" w:st="on"><st1:country -region="-region" w:st="on">Indonesia</st1:country></st1:place><span class="Apple-style-span" style="line-height: 200%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Perubahan kurikulum tidak akan banyak
berarti jika perilaku dan cara guru mengajar tidak ada perubahan. Salah satu
ciri dalam perubahan ini adalah bagaimana seorang guru dapat mempersiapkan
program pengajaran secara cermat, sehingga kegiatan belajar mengajar terlaksana
secara menarik, melibatkan siswa, sumber daya yang tersedia dan bermakna.
Masalah yang sering diperbincangkan dalam dunia pendidikan di <st1:place w:st="on"><st1:country -region="-region" w:st="on">Indonesia</st1:country></st1:place> adalah rendahnya mutu
pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya
siswa sekolah menengah. Selain itu, pendidikan kita kurang memberikan
kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan
kemampuan holistik ( menyeluruh ), kreatif, objektif dan logis, belum
memanfaatkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">quantum learning</i> sebagai
salah satu paradigma menarik dalam pembelajaran serta kurang memperhatikan
ketuntasan belajar secara individual. Akibatnya, tidak aneh bila banyak siswa
yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan lulus dari
sekolah dan mutu pendidikan secara nasional masih rendah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Dalam pembelajaran matematika, guru harus
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari matematika
sesui tingkat kemampuannya,selama ini banyak siswa yang menganggap bahwa
matematika adalah mata pelajaran abstrak,suatu pandangan yang sangat mendasar
karena pada hakekatnya belajar matematika adalah belajar mengkomunikasikan
simbol-simbol abstrak, konteks abstrak ini kemudian menjelma menjadi sebuah
konsepsi bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan mewarnakan kesan
menakutkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Menyelesaikan soal matematika bisa dikatakan “gampang-gampang susah”
apalagi kalau soal tersebut merupakan soal cerita yang memerlukan pemahaman
tingkat tinggi. Soal dengan tingkat pemahaman yang tinggi memerlukan berbagai
hal dalam menyelesaikannya, mulai dari ilustrasi, menduga, mencoba-coba (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">trial and error</i>) sampai dengan
merumuskan formulasi yang tepat sehingga diperoleh hasil yang diinginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Matematika bukan saja menyampaikan informasi secara jelas tepat namun juga
singkat, suatu rumus yang jika ditulis dengan bahasa verbal membutuhkan
rentetan kalimat yang banyak sekali dimana makin banyak kata-kata yang
dipergunakan, maka makin besar pula peluang untuk terjadinya salah informasi
dan salah interprestasi. Maka dalam bahasa matematika cukup ditulis dengan
model yang sederhana sekali, permodelan matematika marupakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akibat dari penyelesaian permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang diselesaikan menggunakan matematika.
Masalah yang nyata dalam kehidupan biasanya timbul dalam bentuk gejala-gejala
yang belum jelas hakikatnya. Kita harus membuang faktor-faktor yang tidak atau
kurang ralevan, mencari data-data dan informasi tambahan, lalu kita menemukan
hakikat masalah sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Soal cerita </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">pada mata pelajaran
matematika </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">banyak dijumpai
pada materi pokok seperti arirmatika sosial, statistik, aljabar dan beberapa
materi pokok pada mata pelajaran fisika dan ekonomi.</span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"> Untuk mempelajari</span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"> soal cerita siswa tidak cukup hanya mampu dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari–hari serta melakukan latihan–latihan soal
secara terus-menerus sehingga mampu menguasai materi tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Dari hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP N 2 Way Seputih Lampung
Tengah pada bulan April 2010, diperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas VII
semester ganjil </span>Tahun<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">
Pelajaran 2009/2010. Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa banyak siswa yang
masih memiliki hasil belajar yang masih kurang, hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Tabel 1. Data Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) Senilai 60 pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII Semester Ganjil
SMP N 2 Way Seputih Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">No<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nilai<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kategori<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Persentase<o:p></o:p></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
1<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
≥ 60<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tuntas<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
19<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
29, 6%<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
2<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
< 60<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tidak Tuntas<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
45<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
70,4%<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 216.0pt;" valign="top" width="288"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">64<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">100%<o:p></o:p></b></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Sumber: Daftar nilai sub sumatif kelas VII<sub>E</sub>
dan VII<sub>F</sub> semester ganjil <span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">SMP N 2 Way Seputih Lampung Tengah</span> tahun pelajaran 2009/2010<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berdasarkan
tabel 1, terlihat bahwa hasil belajar siswa untuk <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">mata pelajaran matematika </span>termasuk kriteria
tuntas sebanyak 29,6% dan tidak tuntas sebanyak 70,4%, sehingga dominan pada kriteria
tidak tuntas sehingga bisa dikatakan tujuan pembelajaran belum sepenuhnya
tercapai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika dan siswa, mengatakan bahwa <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">matematika </span>tergolong sulit,
khususnya <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">pada soal cerita </span>hal
ini disebabkan :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Siswa
tidak mampu menterjemahkan kalimat soal <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">cerita </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Siswa
kesulitan mengaitkan hal–hal yang belum diketahui ke dalam maksud masalah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Siswa
tidak mampu mengoperasikan pada tahap penyelesaian soal sehingga tidak mampu
menafsirkan jawaban yang sebenarnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Banyak
faktor yang menyebabkan masih rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor
intern dan ekstern, tetapi salah satu faktor yang perlu diperhatikan utuk
meningkatkan hasil belajar adalah faktor intern yang berupa kemampuan pemahaman
materi yang dimiliki dan dikuasai oleh siswa sehingga diharapkan memudahkan
siswa dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran
matematika yang diberikan oleh guru sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan kriteria kurikulum.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Untuk itu perlu adanya pemikiran dan
penelitian yang dapat memberikan masukan bagi guru, siswa dan pihak lainnya
tentang : “ANALISIS KESULITAN MENGERJAKAN SOAL CERITA SMP NEGERI 2 WAY SEPUTIH TAHUN
PELAJARAN 2010/2011.” <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Fokus
Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Masalah dalam penelitian ini adalah siswa
mengalami kesulitan mengerjakan soal cerita<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> mata pelajaran matematika</span> materi pokok <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">arifmatika sosial </span>Fokus ini antara lain :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
1. M<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">enuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
2. M<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">enuliskan rumus dan mengoprasikan rumus</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
3. Me<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">mbuat kesimpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Pertanyaan
Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Pertanyaan–pertanyaan atau masalah yang
akan dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Pada tahapan manakah siswa mengalami kesulitan dalam
menterjemahkan soal cerita <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">dan </span>berapa
persen siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Pada tahapan manakah siswa mengalami kesulitan dalam
memberikan tafsiran dari hasil menyelesaikan <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">soal cerita dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span>berapa persen
siswa yang mengalami kesulitan dalam memberikan tafsiran dari hasil
menyelesaikan <span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">soal cerita</span>?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]-->Berapa persen siswa kelas VII SMP N 2 Way Seputih
Lampung Tengah semester ganjil yang mengalami kesulitan mengerjakan soal
cerita? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tujuan
Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa yang dialami siswa dalam mengerjakan soal
cerita pada materi pokok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">arifmatika sosial </span>siswa kelas VII SMP N 2
Way Seputih Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2010/ 2011.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">E.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kegunaan
Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dan informasi pihak terkait dengan pengajaran
matematika khususnya guru dan calon guru matematika untuk memperhatikan penyebab
kesulitan mengerjakan soal cerita pada materi pokok<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> arifmatika sosial</span>, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">F.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Lokasi
Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SMP
N 2 Way Seputih Lampung Tengah yang beralamatkan di Jalan Lintas Timur Sido
Binagun Kecamatan Way Seputih Lampung Tengah, sebab dapat dilihat dari tabel 1
dimana siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kelas VII SMP N 2 Way
Seputih Lampung Tengah banyak yang belum mencapai hasil yang memuaskan atau
hasil belajarnya masih berada pada kategori tidak tuntas.<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">G.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ruang
Lingkup Penelitian<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari
penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi
sebagai berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Subjek
penelitian ini yaitu VII SMP N 2 Way Seputih Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2010/2011.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Objek
dalam penelitian ini adalah kesulitan mengerjakan soal cerita pada materi pokok
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">arifmatika sosial.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sifat
dari penelitian ini adalah deskriptif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Tempat
penelitian ini adalah </span>SMP N 2 Way Seputih Lampung Tengah<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Waktu
penelitian adalah dilaksanakan pada semester ganil tahun pelajaran 2010/2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Materi
pokok </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">arifmatika sosial</span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"> disesuaikan dengan pendekatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Kesulitan
belajar matematika yang terjadi dianalisis dari cara siswa menyelesaikan tes </span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">arifmatika sosial</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: FI;"> </span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">yang diberikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">H.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Definisi
Operasional<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Dengan adanya definisi operasional
variabel dalam penelitian, akan dapat memberikan petunjuk pada aspek-aspek yang
terkandung dalam variabel tersebut, definisi operasional dalam penelitian dapat
diuraikan sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Analisis
kesulitan soal cerita adalah ketidakmampuan siawa dalam menerjemahkan soal
cerita dan tahapan–tahapan dalam menyelesaikanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Tahapan-tahapan
penyelesaian soal cerita adalah tahap–tahap yang ada dalam penyelesaian soal–soal
esay tersusun secara sistematis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]-->Soal
cerita biasanya menyatakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
diselesaikan menggunakan bahasa matematika yang dinyatakan dengan simbol–simbol
untuk menghasilkan suatu solusi. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><b>UNTUK BAB IV dan V SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DI KOLOM KOMENTAR</b></span></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-13424175091836717832012-10-10T10:19:00.001-07:002012-10-13T18:09:09.659-07:00Makalah Lembaga-Lembaga Kenegaraan<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 61.5pt; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJPM9PGnhrYBclgjp6NnbQV83vb5B_G75b5bqkp0T0IqJFRWGb6ynAe6A-ZzhRhibruWJjVcWGqVThrdsSFg8wEdEIyU2zjEwyjn3Xrj4_bs4dg74fnqdS2xrefhtAy2uglw5N-DN1MSA/s1600/ruang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="63" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJPM9PGnhrYBclgjp6NnbQV83vb5B_G75b5bqkp0T0IqJFRWGb6ynAe6A-ZzhRhibruWJjVcWGqVThrdsSFg8wEdEIyU2zjEwyjn3Xrj4_bs4dg74fnqdS2xrefhtAy2uglw5N-DN1MSA/s320/ruang.png" width="320" /></a></div>
<strong><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">BAB I<o:p></o:p></span></strong></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 61.5pt; text-align: center;">
<strong><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></strong><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Berbicara
mengenai lembaga negara berarti berbicara mengenai alat kelengkapan yang ada
dalam sebuah negara. Alat kelengkapan negara berdasarkan teori klasik hukum
negara meliputi, kekuasaan eksekutif, dalam hal ini bisa Presiden atau Perdana
Menteri atau Raja; kekuasaan legislatif, dalam hal ini bisa disebut parlemen
atau dengan nama lain seperti Dewan Perwakilan Rakyat; dan kekuasaan yudikatif
seperti Mahkamah Agung atau supreme court. Setiap alat kelengkapan negara
tersebut bisa memiliki organ-organ lain untuk membantu melaksanakan fungsinya. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kekuasaan
eksekutif, misalnya, dibantu oleh menteri-menteri yang biasanya memiliki suatu
depertemen tertentu. Meskipun demikian, dalam kenyataanya, tipe-tipe lembaga
yang diadopsi setiap negara berbeda-beda sesuai dengan perkembangan sejarah
politik kenegaraan dan juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam negara yang
bersangkutan. Secara konseptual, tujuan diadakan lembaga-lembaga negara atau
alat kelengkapan negara adalah selain untuk menjalankan fungsi negara, juga
untuk menjalankan fungsi pemerintahan secara aktual. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
secara
praktis fungsi negara dan ideologis mewujudkan tujuan negara jangka panjang.
Dalam negara hukum yang demokratik, hubungan antara infra struktur
politik (Socio Political Sphere) selaku
pemilik kedaulatan (Political Sovereignty) dengan supra struktur
politik (Governmental Political Sphere) sebagai pemegang atau pelaku kedaulatan
rakyat menurut hukum (Legal Sovereignty), terdapat hubungan
yang saling menentukan dan saling mempengaruhi. <b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">BAB II <o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%;">
<b>A. Kelembagaan Negara</b><b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b>1.Pengertian Lembaga Negara<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">Lembaga negara</span> adalah lembaga pemerintahan
atau "Civilizated Organization" Dimana lembaga tersebut dibuat oleh
negara , dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan untuk membangun negara
itu sendiri . Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas
nya masing - masing antara lain<o:p></o:p></div>
<h2 style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2. <span class="mw-headline">Tugas Lembaga Negara</span><o:p></o:p></span></h2>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
a. Tugas umum lembaga negara
antara lain :<o:p></o:p></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Menjaga kestabilan atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stabilitas&action=edit&redlink=1" title="Stabilitas (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">stabilitas</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan" title="Keamanan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">keamanan</span></a>
, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik" title="Politik"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">politik</span></a>
, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" title="Hukum"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">hukum</span></a>
, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ham" title="Ham"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">ham</span></a>
, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya" title="Budaya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">budaya</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Menciptakan suatu lingkungan yang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kondusif&action=edit&redlink=1" title="Kondusif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kondusif</span></a> , <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aman&action=edit&redlink=1" title="Aman (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">aman</span></a> , dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harmonis&action=edit&redlink=1" title="Harmonis (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">harmonis</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Menjadi badan penghubung antara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" title="Negara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">negara</span></a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakyat" title="Rakyat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">rakyatnya</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Menjadi sumber <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insipirator&action=edit&redlink=1" title="Insipirator (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">insipirator</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aspirator&action=edit&redlink=1" title="Aspirator (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">aspirator</span></a> rakyat<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Memberantas tindak pidana <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi" title="Korupsi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">korupsi</span></a>
, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kolusi" title="Kolusi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kolusi</span></a>
, maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nepotisme" title="Nepotisme"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">nepotisme</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Membantu menjalankan roda <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemerintahan_negara&action=edit&redlink=1" title="Pemerintahan negara (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">pemerintahan
negara</span></a><span class="mw-headline"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<h2 style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">b. Tugas dalam Negeri</span></span><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></h2>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DPR" title="DPR"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">DPR</span></a>
atau dewan perwakilan rakyat bertugas untuk menampung segala <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Usul&action=edit&redlink=1" title="Usul (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">usulan</span></a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakyat" title="Rakyat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">rakyat</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/MPR" title="MPR"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">MPR</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Majelis&action=edit&redlink=1" title="Majelis (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Majelis</span></a> perwakilan
rakyat dimana bertugas mengatur susunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amandemen" title="Amandemen"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">amandemen</span></a>
/ <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/UUD_1945" title="UUD 1945"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">UUD 1945</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/TNI" title="TNI"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">TNI</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tentara" title="Tentara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Tentara</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasional" title="Nasional"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Nasional</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Indonesia</span></a>
bertugas untuk mengatur keamanan dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stabilitas&action=edit&redlink=1" title="Stabilitas (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">stabilitas</span></a> negara<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PN" title="PN"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">PN</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan" title="Pengadilan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Pengadilan</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negeri" title="Negeri"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">negeri</span></a>
bertugas untuk menghukum atau mengadili masalah masalah yang berkaitan
dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perdata" title="Hukum
perdata"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">hukum perdata</span></a> maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_pidana" title="Hukum pidana"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">hukum
pidana</span></a><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Pemberantasan_Korupsi" title="Komisi Pemberantasan Korupsi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">KPK</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komisi" title="Komisi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Komisi</span></a>
pemberantasan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi" title="Korupsi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">korupsi</span></a> bertugas untuk memberantas para <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oknum&action=edit&redlink=1" title="Oknum (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">oknum</span></a> / <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aparat&action=edit&redlink=1" title="Aparat (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">aparat</span></a> yang melakukan
tindak korupsi<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/BPK" title="BPK"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">BPK</span></a>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pemeriksa_Keuangan" title="Badan Pemeriksa Keuangan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Badan Pemeriksa Keuangan</span></a> bertugas
untuk <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Memeriksa&action=edit&redlink=1" title="Memeriksa (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">memeriksa</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uang_Negara&action=edit&redlink=1" title="Uang Negara (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">uang Negara</span></a><o:p></o:p></li>
</ol>
<h2 style="line-height: 200%; tab-stops: 105.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">c. <span class="mw-headline">Tugas luar negeri,<span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><o:p></o:p></span></h2>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Adapun lembaga negara luar
negeri yang bersifat internasional adalah sebagai berikut <o:p></o:p></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/FBI" title="FBI"><span style="color: windowtext;">FBI</span></a> Federal Bureau Investigation
"yang bertugas mengatasi masalah tindak pidana dalam maupun luar
negeri".<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l4 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CIA" title="CIA"><span style="color: windowtext;">CIA</span></a> Central intellegence of <st1:country -region="-region" w:st="on"><st1:place w:st="on">America</st1:place></st1:country>
" yang bertugas "dibalik layar" dalam urusan keamanan eksternal
dan internal dari amerika maupun negara-negara lainnya<o:p></o:p></li>
</ol>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Adapun
artinya adalah lembaga yang anggotanya terdiri dari beberapa negara dan
mempunyai fungsi menjaga kestabilan anggota-anggotanya . Dan Menciptakan suatu
kerja sama regional antar negara anggota baik bilateral dan multiteral sehingga
tercipta hubungan simbiosis mutualisme antar negara anggota contoh lembaga
negara-negara adalah :<o:p></o:p></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PBB" title="PBB"><span style="color: windowtext;">PBB</span></a> Perserikatan bangsa-bangsa terdiri
dari banyak negara di seluruh dunia dan berfungsi menjaga kestabilan
politik , ekonomi , pangan , dan keamanan di seluruh dunia<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/NATO" title="NATO"><span style="color: windowtext;">NATO</span></a> Terdiri dari negara-negara
superpower gabungan antara eropa dan amerika seperti amerika serikat ,
inggris dan rusia bertugas menjaga keamanan dan meningkatkan hubungan
kerja sama regional antar amerika-eropa.dalam kenyataannya lebih bertugas
menjaga keamanan di seluruh dunia atau bisa disebut juga "polisi
dunia"<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ASEAN" title="ASEAN"><span style="color: windowtext;">ASEAN</span></a> Association of South East Asia
Nation adalah badan / lembaga negara-negara yang beranggotakan negara -
negara di <st1:place w:st="on">asia</st1:place> tenggara yang bertugas
menjaga dan meningkatkan hubungan dan keharmonisan baik di bidang politik
, sosial , budaya , ekonomi.<span class="mw-headline"><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<h2 style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B. Konsep – konsep dasar tentang lembaga – lembaga neegara<o:p></o:p></span></h2>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Bagaimana dulu
dalam UUD 1945</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Konstitusi RIS
pernah punya</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l3 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">penyebutan
badan-badan kenegaraa</span>n<o:p></o:p></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sebagai istilah, dalam UUD
1945 sekarang tidak akan ditemukan satu patah katapun sebutan ”lembaga negara”.
Istilah itu berkembang dalam praktik ketatanegaraan kita. UUD 1945 juga tidak
menyebut istilah lain. Dalam penjelasan kita temukan sebutan penyelenggara
negara. Tapi penjelasan itu sekarang tidak berlaku lagi. Karena setelah
amandemen UUD 1945 dikaakan bahwa UUD 1945 hanya terdiri dari Pembukaan dan
Btang Tubuh. Memang tidak secara eksplisit ada pernyataan bahwa Penjelasan
secara resmi dihapus. Tetapi dengan disebut hanya”Pembaukaan dan Batang Tubuh”,
penjelasan sudah tidak lagi mejadi bagian dari UUD 1945. Pada zaman orde
baru, misalnya dalam bahan-bahan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tentang
UUD 1945, dibahas bahwa UUD 1945 terdiri dari pembukaan, batang tubuh, dan
penjelasan, dengan tidak lagi disebut, maka secara acontrario mejadi tidak lagi
bagian darinya. Pertanyaannya adalah mengapa para pembentuk UUD tidak secara
eksplisit mencabut pejelasan? Misalnya terhadap lembaga DPA, secara eksplisit
dihapus, diganti dengan wantimpres. Ini masalah yuridis. Jika ada pernyataan
secara yuridis bahwa penjelasan dihapus, artinya bahwa penjelasan itu diakui
secara yuridis keberadaannya. Contoh, penjelasan-penjelasan yang mengambil dari
penjelasan, tidak ada dalam batang tubuh.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Dalam UUD 1945 ditemukan
istilah ”penyelenggara negara”. Misalnya dulu dalam penjelasan Pasal 1
dikatakan MPR adalah penyelenggara negara tertinggi. Kemudian di dalam
penjelasan umum UUD 1945 kita temukan juga istilah penyelenggara negara,
misalnya dalam pokok-pokok pikiran, ada istilah penyelenggaran negara. Sama
sekali tidak ada istilah lembaga negara. Kalau begitu, atau sebelum kalau
begitu, kit a eksplor lebih jauh UUD 1945, yaitu Konstitusi RIS dan UUDS 1950.
Konstitusi RIS punya BAB khusus tentang alat-alat perlengkapan negara RIS,
kemuadian dijabarkan seterusnya pada bab, RIS mencantumkan beberapa pranata yg
disentuhkan, yaitu Presiden itu memiliki 2 arti dalam bahasa kita. Satu
sisi presiden sebagai pejabat, yaitu orang yang memangku jabatan
presiden. Sisi lain, presiden juga adalah sebagai lingkungan jabatan.jika nanti
dari bapa/ibu dosen ini menyinggung Logeman, saudara akan menemukan lingkungan
jabatan. Contohnya, jika syarat -syarat menjadi presiden, presiden yang
menjabat presiden memiliki kekuasaan tertentu. Tetapi adakalanya dimaksudkan
adalah lingkungan jabatan. Ketika disebut Predsiden membuat UU, tidak harus
orang sebagai jabatannya yang harus selalu hadir, tetapi dapat diwakili oleh
menteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Perlengkapan negara itu adalah badan-badan
penyelenggara yang ditetapkan dalam UUD. Itu poin, penegasannya adalah: yang
diatur dan dimuat dalam UUD. Dan UUDS 50 ada bab tentang alat-alat perlengkapan
negara ini. pada Pasal 44. yang dimaksudkan sebagai alat perlengkapan negara:</span><o:p></o:p></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Presiden;</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Wapres;</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Menteri-mentri</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">DPR;</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">MA</span><o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">dan Badan Pengawas
Keuangan</span><o:p></o:p></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">UUD 45 kita sekarang masih
belum lengkap, misalnya syarat-syarat presiden. UU pun nambah-nambah lembaga
negara. Jadi hati-hati kalo kita bica lembaga negara sekarang, yang mana?
Sebelum perubahan UUD 1945 dikenal lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>C. Lembaga
Negara Dalam Sistem ketatanegaraan</strong><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Lembaga
negara merupakan lembaga pemerintahan negara yang berkedudukan di pusat yang
fungsi, tugas, dan kewenangannya diatur secara tegas dalam UUD. Secara
keseluruhan UUD 1945 sebelum perubahan mengenal enam lembaga tinggi/tertinggi
negara, yaitu MPR sebagai lembaga tertinggi negara; DPR, Presiden, MA, BPK, dan
DPA sebagai lembaga tinggi negara. Namun setelah perubahan, lembaga negara
berdasarkan ketentuan UUD adalah MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA, MK, dan KY
tanpa mengenal istilah lembaga tinggi atau tertinggi negara. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
UUD 1945
mengejawantahkan prinisip kedaulatan yang tercermin dalam pengaturan
penyelenggaraan negara. UUD 1945 memuat pengaturan kedaulatan hukum, rakyat,
dan negara karena didalamnya mengatur tentang pembagian kekuasaan yang berdasarkan
pada hukum, proses penyelenggaraan kedaulatan rakyat, dan hubungan antar <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Negara</st1:city> <st1:state w:st="on">RI</st1:state></st1:place>
dengan negara luar dalam konteks hubungan internasional. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Untuk
mengetahui bagaimana proses penyelenggaraan negara menurut UUD, maka Prinsip
pemisahan dan pembagian kekuasaan perlu dicermati karena sangat mempengaruhi
hubungan dan mekanisme kelembagaan antar lembaga negara.
Dengan penegasan prinsip tersebut, sekaligus
untuk menunjukan ciri konstitusionalisme yang berlaku dengan maksud untuk
menghindari adanya kesewenang-wenangan kekuasaan.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Adanya
pergeseran prinsip pembagian ke pemisahan kekuasaan yang dianut dalam UUD 1945
telah membawa implikasi pada pergeseran kedudukan dan hubungan tata kerja antar
lembaga negara dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, baik dalam kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Perubahan prinsip yang mendasari bangunan
pemisahan kekuasaan antar lembaga negara adalah adanya pergeseran kedudukan
lembaga pemegang kedaulatan rakyat yang semula ditangan MPR dirubah menjadi
dilaksanakan menurut UUD. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dengan
perubahan tersebut, jelas bahwa UUD yang menjadi pemegang kedaulatan rakyat
dalam prakteknya dibagikan pada lembaga-lembaga dengan pemisahan kekuasaan yang
jelas dan tegas. Di bidang legislatif terdapat DPR dan DPD; di bidang eksekutif
terdapat Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih oleh rakyat; di bidang
yudikatif terdapat Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial; di
bidang pengawasan keuangan ada BPK. Namun demikian, dalam pembagian kekuasaan
antar lembaga negara terdapat kedudukan dan hubungan tata kerja antar lembaga
negara yang mencerminkan adanya kesamaan tujuan dalam penyelenggaraan negara. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">a.</b> <strong>Majelis Permusyawaratan Rakyat</strong> <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sebelum
Perubahan UUD 1945, kedaulatan berada di tangan rakyat dilaksanakan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. MPR memiliki tugas dan
wewenang yang sangat besar dalam praktek
penyelenggaraan negara, dengan kewenangan dan posisi yang demikian penting, MPR
disebut sebagai “lembaga tertinggi negara”, yang juga berwenang mengeluarkan
ketetapan-ketetapan yang hierarki hukumnya berada di bawah Undang-Undang Dasar
dan di atas undang-undang. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Setelah
Perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan oleh MPR, tetapi
dilaksanakan “menurut undang-undang dasar”. Dengan demikian, kedaulatan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang- Undang Dasar dan diejawantahkan
oleh semua lembaga negara yang disebutkan di dalam Undang-Undang Dasar sesuai
dengan tugas dan wewenang masing-masing. Dengan perubahan tugas dan fungsi MPR
dalam sistem ketatanegaraan, saat ini, semua lembaga negara memiliki kedudukan
yang setara dan saling mengimbangi. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Saat ini, MPR
terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang semuanya dipilih oleh rakyat
dalam pemilu, bukan lembaga DPR dan lembaga DPD. Komposisi
keanggotaan tersebut sesuai dengan prinsip
demokrasi perwakilan yaitu “perwakilan atas dasar pemilihan” (representation by
election). dengan ketentuan baru ini secara teoritis berarti terjadi perubahan
fundamental dalam sistem ketatanegaraan, yaitu dari sistem yang vertikal
hierarkis dengan prinsip supremasi MPR menjadi sistem yang horizontal-
fungsional dengan prinsip saling mengimbangi dan saling mengawasi antarlembaga
negara.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
MPR tidak
lagi menetapkan garis-garis besar haluan negara, baik yang berbentuk GBHN
maupun berupa peraturan perundang-undangan, serta tidak lagi memilih dan
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini berkaitan dengan perubahan UUD
1945 yang menganut sistem pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung
oleh rakyat yang memiliki program yang ditawarkan langsung kepada rakyat. Jika
calon Presiden dan Wakil Presiden itu menang maka program itu menjadi program
pemerintah selama lima tahun. Berkaitan dengan hal itu, wewenang MPR adalah
melantik Presiden atau Wakil Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Dalam hal ini MPR tidak boleh tidak melantik Presiden dan/ atau Wakil Presiden
yang sudah terpilih. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<strong>b. Dewan Perwakilan
Rakyat</strong><o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dewan
Perwakilan Rakyat merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan legislatif
sebagaimana tercantum pada Pasal 20 ayat (1) UUD 1945. Dalam UUD 1945 secara
eksplisit dirumuskan tugas, fungsi, hak, dan wewenang DPR yang menjadi pedoman
dalam pola penyelenggaraan negara. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya, untuk optimalisasi lembaga perwakilan serta
memperkukuh pelaksanaan saling mengawasi dan saling mengimbangi oleh DPR, DPR
memiliki fungsi yang diatur secara eksplisit dalam UUD.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pada Pasal
20A dipertegas fungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Fungsi
legislasi mempertegas kedudukan DPR sebagai lembaga legislatif yang menjalankan
kekuasaan membentuk undang-undang. Fungsi anggaran mempertegas kedudukan
DPR untuk membahas (termasuk mengubah) Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (RAPBN) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang ditujukan bagi kesejahteraan rakyat. Kedudukan DPR dalam hal
APBN ini lebih menonjol dibandingkan dengan kedudukan Presiden karena apabila
DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan Presiden, Pemerintah menjalankan APBN
tahun yang lalu [Pasal 23 ayat (3)]. Fungsi pengawasan adalah fungsi DPR dalam
melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan oleh Presiden (pemerintah). <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Penegasan
fungsi DPR dalam UUD 1945 itu akan sangat mendukung pelaksanaan tugas DPR
sehingga DPR makin berfungsi sesuai dengan harapan dan tuntutan rakyat Selanjutnya,
dalam kerangka checks and balances system dan penerapan negara hukum, dalam
pelaksanaan tugas DPR, setiap anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya. Dalam
masa jabatannya mungkin saja terjadi hal atau kejadian atau kondisi yang
menyebabkan anggota DPR dapat diberhentikan sebagai anggota DPR. Agar
pemberhentian anggota DPR tersebut mempunyai dasar hukum yang baku dan jelas,
pemberhentian perlu diatur dalam undang-undang. Ketentuan ini merupakan
mekanisme kontrol terhadap anggota DPR. Adanya pengaturan pemberhentian anggota
DPR dalam masa jabatannya dalam undang-undang akan menghindarkan adanya pertimbangan
lain yang tidak berdasarkan undang-undang. Ketentuan
itu juga sekaligus menunjukkan konsistensi dalam menerapkan paham
supremasi hukum, yaitu bahwa setiap orang sama di depan hukum, sehingga setiap
warga negara harus tunduk pada hukum. Namun, dalam menegakkan hukum itu harus
dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan hukum. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>c. Dewan
Perwakilan Daerah</strong><b> </b><o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perubahan UUD
1945 melahirkan sebuah lembaga baru dalam struktur ketatanegaraan Indonesia,
yakni Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan kehadiran DPD dalam sistem
perwakilan <st1:place w:st="on"><st1:country -region="-region" w:st="on">Indonesia</st1:country></st1:place>,
DPR didukung dan diperkuat oleh DPD. DPR merupakan
lembaga perwakilan berdasarkan aspirasi dan paham
politik rakyat sebagai pemegang kedaulatan, sedangkan DPD
merupakan lembaga perwakilan penyalur keanekaragaman aspirasi daerah.
Keberadaan lembaga DPD merupakan upaya menampung prinsip perwakilan daerah. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Ketentuan UUD
1945 yang mengatur keberadaan DPD dalam struktur ketatanegaraan <st1:place w:st="on"><st1:country -region="-region" w:st="on">Indonesia</st1:country></st1:place>
itu antara lain dimaksudkan untuk: <o:p></o:p></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wadah Negara Kesatuan
Republik <st1:country -region="-region" w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country>
dan memperteguh persatuan kebangsaan seluruh daerah;<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">meningkatkan agregasi dan akomodasi aspirasi dan kepentingan
daerah-daerah dalam perumusan kebijakan nasional berkaitan dengan negara
dan daerah;<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"> mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan
kemajuan daerah secara serasi dan seimbang.<o:p></o:p></li>
</ol>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dengan
demikian, keberadaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan
otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (5) berjalan sesuai dengan
keberagaman daerah dalam rangka kemajuan bangsa dan negara. DPD
memiliki fungsi yang terbatas di bidang
legislasi, anggaran, pengawasan, dan pertimbangan. Fungsi DPD berkaitan
erat dengan sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia. Kewenangan legislatif yang dimiliki DPD adalah dapat
mengajukan kepada DPR dan ikut membahas rancangan undang-undang yang terkait
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan
daerah, pembentukan, pemekaran, dan pengabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selain itu, DPD memberikan pertimbangan
kepada DPR atas RUU APBN, RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam bidang
pengawasan, DPD mengawasi pelaksanaan berbagai undang-undang yang ikut dibahas
dan diberikan pertimbangan oleh DPD. Namun, kewenangan pengawasan menjadi
sangat terbatas karena hasil pengawasan itu hanya untuk disampaikan kepada DPR
guna bahan pertimbangan dan ditindaklanjuti. Akan tetapi, pada sisi lain
anggota DPD ini memiliki kedudukan dan kewenangan yang sama dengan DPR ketika
bersidang dalam kedudukan sebagai anggota MPR, baik dalam perubahan UUD,
pemberhentian Presiden, maupun Wakil Presiden. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
UUD NRI Tahun
1945 menentukan jumlah anggota DPD dari setiap provinsi adalah sama dan jumlah
seluruh anggotanya tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR. Penetapan
jumlah wakil daerah yang sama dari setiap provinsi pada keanggotaan DPD menunjukan
kesamaan status provinsi- provinsi itu sebagai bagian
integral dari negara <st1:place w:st="on"><st1:country -region="-region" w:st="on">Indonesia</st1:country></st1:place>. Tidak membedakan
provinsi yang banyak atau sedikit penduduknya maupun yang besar atau yang kecil
wilayahnya. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>d. Presiden</strong>
<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Presiden
merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan dibidang eksekutif. Seiring
dengan Perubahan UUD 1945, saat ini kewenangan Presiden diteguhkan hanya
sebatas pada bidang kekuasaan dibidang pelaksanaan pemerintahan negara. Namun
demikian, dalam UUD 1945 juga diatur mengenai ketentuan bahwa Presiden juga
menjalankan fungsi yang berkaitan dengan bidang legislatif maupun bidang
yudikatif. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Dasar, Presiden haruslah warga negara <st1:country -region="-region" w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country> yang
sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain. Perubahan
ketentuan mengenai persyaratan calon Presiden dan calon Wakil Presiden
dimaksudkan untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tuntutan
zaman serta agar sesuai dengan perkembangan masyarakat yang makin demokratis,
egaliter, dan berdasarkan rule of law yang salah satu cirinya adalah pengakuan
kesederajatan di depan hukum bagi setiap warga negara. Ketentuan tersebut
menunjukan bahwa jabatan Presiden dapat dikontrol oleh lembaga negara lainnya,
dengan demikian akan terhindar dari kesewenang-wenangan dalam penyelenggaraan
tugas kenegaraan. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>e. Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial</strong><o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kekuasaan
kehakiman dalam sistem ketatanegaraan <st1:country -region="-region" w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country> bertujuan untuk
menyelenggarakan peradilan yang merdeka, bebas dari intervensi pihak mana pun,
guna menegakkan hukum dan keadilan. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam UUD
1945 Pasal 24 ayat (3) dikatakan bahwa “badan-badan lain yang fungsinya
berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang”. Ketentuan
tersebut menjadi dasar hukum keberadaan berbagai badan lain yang berkaitan
dengan kekuasaan kehakiman, antara lain lembaga penyidik dan lembaga penuntut. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>1. Mahkamah Agung</strong><b>
<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sesuai dengan
ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai wewenang: <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
a. mengadili pada tingkat
kasasi;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
b. menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
c. wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2. <strong>Mahkamah Konstitusi</strong><span style="mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></b><o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Mahkamah
Konstitusi dengan wewenang sebagai berikut: <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
a. menguji undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
b. memutus
sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
c. memutus pembubaran
partai politik;4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>3. Komisi Yudisial</strong><b><o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Wewenang
Komisi Yudisial menurut ketentuan UUD adalah
mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Dalam
proses rekrutmen hakim agung, calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial
kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan untuk selanjutnya ditetapkan sebagai
hakim agung oleh Presiden. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pasal 24B UUD
menyebutkan Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang
bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta prilaku hakim. Dengan demikian, Komisi
Yudisial memiliki dua kewenangan, yaitu mengusulkan pengangkatan calon hakim
agung di Mahkamah Agung dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta
menjaga martabat serta menjaga prilaku hakim di Mahkamah Konstitusi. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<strong>f. Badan Pemeriksa
Keuangan</strong> <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan dalam
bidang auditor. Dalam kedudukannya sebagai eksternal auditor pemerintah yang
memeriksa keuangan negara dan APBD, serta untuk dapat menjangkau pemeriksaan di
daerah, BPK membuka kantor perwakilan di setiap provinsi. BPK mempunyai tugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara.</div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<strong>BAB III<o:p></o:p></strong></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<strong>PENUTUP</strong><b><o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hal mendasar
dalam praktek penyelenggaraan negara adalah resiko dan akibat praktek
penyelewengan sistem ketatanegaraan. Perbuatan yang secara sengaja dilakukan
hanya untuk kepentingan sesaat bagi kelompok individualitik kolektivitas
tertentu sama dengan proses legalisasi
kearah perilaku penyimpangan.Untuk mewujudkan kedewasaan berpolitik dalam
sebuah organisasi pemerintahan, terutama dituntut adanya kesadaran kolektivitas
sosial. Tanpa adanya kesadaran kolektivitas akan berpotensi menimbulkan adanya
stagnasi penyelenggaraan pemerintahan dan cenderung menuju kemunduran. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Model
sistem penyelenggaraan negara oleh lembaga Negara
menggambarkan model interaksi menjadi sebuah skema konseptual yang satu sama
lain saling berkaitan dalam kerangka prinsip checks and balances system.
Hubungan antar lembaga negara dalam kerangka pelaksanaan tugas tercermin pada
implementasi dari akibat yang ditimbulkan dalam konsep fungsional. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hal yang
perlu dikedepankan dalam praktek penyelenggaraan negara adalah pentingnya
masing-masing lembaga negara menjalankan tugas dan wewenangnya secara normal
atau mendapat peresetujuan rakyat mengenai praktek yang dapat diterima semua
unsur dan tidak merugikan salah satu unsur yang dapat membawa kesulitan dalam
hal implementasi tindak lanjut. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://my.opera.com/Putra%20Pratama/blog/2008/10/13/makalah-mpkt-lembaga"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://my.opera.com/Putra%20Pratama/blog/2008/10/13/makalah-mpkt-lembaga</span></a>
negara<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://maulanusantara.wordpress.com/2008/06/12/konsep%20lembaga%20negara-atau%20konsepsi-politis/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://maulanusantara.wordpress.com/2008/06/12/konsep
lembaga negara-atau konsepsi-politis/</span></a><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://spektrumandromeda.blogspot.com/2009/10/makalah-pancasila-lembaga%20negara%20.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://spektrumandromeda.blogspot.com/2009/10/makalah-pancasila-lembaga
negara .html</span></a><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-42676382666889763522012-07-10T08:42:00.002-07:002012-07-10T08:42:47.226-07:00Anak Emas Yang Terbuang<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCqBllODRKXoWeju87_ehbB5FgRJ4If-jclwT9SjLCru_1uRGwDo0A-l4ZRiihf4HnrdmsyjUJmOvL5yuO42bmFFVAORAwXOJwZVsygpm6e0YwWdseOiMvhhkX-pqk8UymBu11vvBhZv0/s1600/tim-olimpiade-fisika-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCqBllODRKXoWeju87_ehbB5FgRJ4If-jclwT9SjLCru_1uRGwDo0A-l4ZRiihf4HnrdmsyjUJmOvL5yuO42bmFFVAORAwXOJwZVsygpm6e0YwWdseOiMvhhkX-pqk8UymBu11vvBhZv0/s320/tim-olimpiade-fisika-indonesia.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sedikit diketahui bahwa putra-putri Indonesia telah
banyak mengukir prestasi di kancah dunia internasional. Mereka seolah-oleh
hilang di telan bumi dan itu pun di dukung dengan kurangnya perhatian kita
bersama, dalam hal ini khususnya pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Putra-putri terbaik bangsa itu harus puas mengabdikan
diri mereka di negara orang. Padahal jika ditanyai satu persatu maka mereka
akan sepakat menjawab bahwa mereka sangat ingin kembali ke tanah air. Mereka
sangat berharap bahwa mereka bisa memberikan konstribusi bagi bangsa Indonesia.
Memberikan prestasi terbaik di dalam negeri sendiri sebagai upaya meningkatkan
nama baik Indonesia di muka dunia internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tetapi apa yang terjadi? Cita-cita dan keinginan mereka
itu harus pupus di tengah jalan, lantaran mereka sendiri telah berulang kali
dikecewakan oleh bangsanya sendiri. Bila di negeri orang (Amerika, Jerman,
Swedia, Jepang, Singapura, dll) mereka mendapatkan perhatian dan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, maka di tanah air mereka harus menelan
pil kekecewaan karena “tidak dipakai” alias apa yang telah menjadi prestasi
mereka sebelumnya (berkelas dunia) tidak mendapatkan perhatian dan dukungan
yang semestinya. Meskipun mereka rela melamar bahkan hingga ada yang pernah
melamar di 50 perusahaan beragam. Atau meski harus merelakan bahwa jika di
negeri orang mereka mendapatkan fasilitas dan penghasilan yang layak namun
memilih untuk kembali ke tanah air walau dengan banyaknya kekurangan. Tetapi
itu tidak membuat para penguasa, elit politik dan pemilik modal menjadi
perhatian dan mendukung mereka sepenuhnya. Bahkan berdasarkan pengalaman yang
ada maka orang-orang pintar itu harus terpaksa meninggalkan tanah pertiwi
karena senantiasa dicurigai, dianggap tidak penting dan memang mereka tidak diberikan
atau memiliki pekerjaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dari beberapa alasan diatas itulah maka akhirnya mereka
mengaku masih betah mengabdi di mancanegara. Mereka belum berniat untuk
berkiprah di tanah air, karena mereka trauma ilmu yang mereka raih dengan susah
payah itu tidak mendapatkan penghargaan yang selayaknya. Selain itu, sudah
tidak bisa disangkal lagi, mutu pendidikan di Indonesia banyak dikeluhkan
berbagai kalangan. Dari tahun ke tahun selalu fasilitas sarana dan pendanaan
yang menjadi faktor kendala utama. Dan ini tentu saja berakibat mutu lulusannya
dipertanyakan. Kita mungkin sudah ketinggalan jauh di tingkat regional Asia
Tenggara, terutama dari negara Singapura atau Malaysia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Di tengah keterpurukan soal mutu dunia pendidikan kita,
ternyata tidaklah sama dengan tingkat intelegensi manusia Indonesianya.
Sejumlah orang Indonesia ternyata banyak yang berotak encer. Mereka bekerja di
luar negeri seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Bahkan berhasil menduduki
posisi penting.<o:p></o:p></span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-53221295894340679532012-07-09T02:22:00.003-07:002012-07-09T02:27:53.072-07:00Indonesia Menangkan 5 Mendali Emas Dalam Kompetisi Matematika Internasional<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVKcxr_o-uXuD7BlBMD0LDvEimHiHFxq6yp7rNvwsbxH4Nb18V9VIxpIDS5QU8wPuHyj8iEI-Au2oMvTrx2gAVq2k95-7Diu7I_aChanBK6AxZWOA-RO6F8QIoMacp1LwLcZD_F2XpMpA/s1600/matematika.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVKcxr_o-uXuD7BlBMD0LDvEimHiHFxq6yp7rNvwsbxH4Nb18V9VIxpIDS5QU8wPuHyj8iEI-Au2oMvTrx2gAVq2k95-7Diu7I_aChanBK6AxZWOA-RO6F8QIoMacp1LwLcZD_F2XpMpA/s320/matematika.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pelajar Indonesia meraih lima medali emas, 16
medali perak, 27 medali perunggu, dan 25 Merrit Award pada ajang International
Indonesia Mathematics Competition (IIMC) pada 18-23 Juli 2011 di Bali,
Indonesia. Perolehan medali ini menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dari
28 negara peserta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kelima medali emas diraih pada kategori individu
jenjang sekolah dasar (SD) tiga medali emas dan sekolah menengah pertama (SMP)
dua medali emas. Pada jenjang SD medali emas masing-masing diraih oleh Anthony
William Brian, Gian Cordana Sanjaya, dan Alicia Maydeline, sedangkan pada
jenjang SMP medali emas diraih oleh Agasha Kareef Ratam dan Henry Jayakusuma.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tambahan satu medali emas disumbangkan oleh
Fransiswa Susan yang tergabung dalam ASEAN Girls` Team sehingga total
keseluruhan enam medali emas. Sementara pada kategori tim jenjang SD, Indonesia
mendapatkan penghargaan champion yang diraih masing-masing oleh tim Indonesia
A, tim Indonesia B, dan tim Indonesia C. Adapun pada kategori tim jenjang SMP,
penghargaan champion diraih oleh tim Indonesia A.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional Ibrahim Bafadal
menyampaikan, secara keseluruhan pelaksanaan IIMC berjalan dengan lancar dan
sukses. "Seluruh peserta dalam kondisi sehat walafiat dan mereka semuanya
telah menikmati indahnya Pulau Bali," katanya usai penutupan IIMC di Hotel
Sanur Paradise Plaza, Denpasar, Bali, Jumat (22/07/2011)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kepada peraih medali, Ibrahim menyampaikan ucapan
selamat. Menurut dia, apa yang diraih adalah buah dari kerja keras. "Untuk
kontestan lain yang belum memperoleh medali, ini adalah kemenangan yang
tertunda. Jadikan kegiatan ini sebagai pengalaman belajar yang berharga,"
katanya.<br />
Pada jenjang individu medali emas terbanyak diraih oleh Cina dengan 14 medali
emas, tujuh medali perak, dan sembilan medali perunggu. Posisi kedua ditempati
Taiwan dengan meraih sembilan medali emas, 17 medali perak, dan tiga medali
perunggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Penghargaan overall jenjang SD diraih oleh Tim D
Bulgaria (champion), Tim A Indonesia (first runner up), dan Tim C Taiwan
(second runner up), sedangkan untuk jenjang SMP diraih oleh Tim B Cina
(champion), Tim D Cina (first runner up), dan Tim A Taiwan (second runner up).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Cakupan kompetisi meliputi tingkat SD dan tingkat
SMP dan di masing-masing tingkat terdapat dua jenis kompetisi, yaitu kompetisi
individu dan kompetisi tim. Jumlah peserta kompetisi yang hadir ini sebanyak 28
negara terdiri atas 260 peserta tingkat SD dan 336 peserta tingkat SMP. Mereka
didampingi oleh 129 orang Team Leader dan 112 orang Deputy Team Leader.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Setiap negara mengirimkan 1 s/d 4 Tim per tingkat,
dimana setiap tim berjumlah enam orang yang terdiri dari satu orang Team
Leader, satu orang Deputy Team Leader dan empat orang peserta kompetisi. Deputy
Team Leader Taiwan I-Ming Lee menilai penyelenggaraan IIMC di Indonesia
berjalan baik, panitia turun tangan langsung untuk menangani jalannya kompetisi
sehingga pelaksanaannya bisa lebih baik dari tahun lalu di Korea.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-57013961808959133482012-07-02T22:02:00.001-07:002012-07-02T22:02:59.019-07:00Asal-Usul Manusia Kini Terjawab Sudah<br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMxAir7hDK5ekDh4UXtuiEUuir-Y662mtiFvockkhrOvzoGszdWk7TPz4NPOhS6u1no1LbbOHGggEXW3pnroxSrB4963s9zOAFzm2ngCCKIM7mNOIIHTh4We_eZJaolVNbXhmfMPqzP1Y/s1600/image076.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMxAir7hDK5ekDh4UXtuiEUuir-Y662mtiFvockkhrOvzoGszdWk7TPz4NPOhS6u1no1LbbOHGggEXW3pnroxSrB4963s9zOAFzm2ngCCKIM7mNOIIHTh4We_eZJaolVNbXhmfMPqzP1Y/s320/image076.jpg" width="161" /></a><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam materi sejarah di SMA dahulu Teori evolusi menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera. Namun, seperti apa perubahan dari kera menjadi manusia jadi pertanyaan besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><b><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo habilis</span></i></b></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">(dari</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">bahasa Latin</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">yang berarti "manusia yang pandai menggunakan tangannya") adalah sebuah</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">spesies</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">dari genus</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">, yang hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pleistocene. Definisi untuk spesies ini pertama kali diungkapkan oleh Mary dan LouisLeakey</span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">. </span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo habilis memiliki</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">cranial capacity</span></i></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">kurang dari setengah kapasitas manusia modern. Meskipun masih memiliki bentuk seperti-kera (<i>ape-like</i>),</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">H. habilis</span></i></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu; hal ini dibuktikan dengan ditemukannya peralatan-peralatan dari batu di sekitar fosil mereka.</span></span><strong><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></i></strong><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo habilis</span></i></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">diduga merupakan nenek moyang dari</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo ergaster</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">, yang kemudian menurunkan spesies lain yang memiliki bentuk tubuh seperti manusia,</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Homo erectus</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">. Sampai saat ini masih diperdebatkan apakah</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">H. habilis</span></i></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">ini adalah nenek moyang dari manusia.</span></span><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kini misteri itu terjawab. Baru-baru ini telah DITEMUKAN sebuah fosil kerangka anak kecil berusia sekitar dua juta tahun yang diyakini sebagai spesies baru hominid — gabungan primata dan manusia. Hebatnya, fosil itu relatif utuh, bukan hanya bagian-bagian tulang atau gigi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Para ilmuwan yakin, kerangka tersebut adalah tipe nenek moyang manusia yang belum diketahui sebelumnya yang memasuki tahapan lanjutan <b>manusia kera</b> menjadi manusia, atau disebut juga Homo habilis. Ahli yang meneliti kerangka itu mengatakan, karakteristik Homo habilis, yang muncul 2,5 juta tahun lalu adalah tahapan kunci dalam evolusi manusia. Penemuan ini diharapkan bisa mengisi kekosongan dalam sejarah evolusi manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Fosil hominid yang ditemukan sebelumnya hanya berupa fragmen tulang, sehingga penemuan kerangka yang nyaris utuh memungkinkan para ilmuwan menjawab pertanyaan kunci mengenai seperti apa bentuk nenek moyang manusia ketika mereka mulai berjalan tegak menggunakan dua kaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kerangka tersebut ditemukan Profesor Lee Berger, dari Universitas Witwatersrand, ketika mengeksplorasi sebuah gua di Sterkfontein, wilayah Afrika Selatan, dekat Johannesburg. Gua yang mengandung kapur itu diyakini faktor penting yang menjaga keutuhan kerangka. Penemuan ini sangat signifikan, sampai-sampai Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengundang beberapa ahli universitas untuk melihat fosil itu secara langsung. Kampanye lewat media dan dokumenter televisi juga sedang dipersiapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Professor Phillip Tobias, satu dari tiga ahli yang kali pertama mengidentifikasi Homo habisis pada 1964 mengatakan, penemuan tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa. “Penemuan sebuah kerangka, alih-alih hanya gigi atau tulang lengan, adalah hal yang sangat jarang,” kata dia, seperti dimuat laman The Age, Senin 5 April 2010.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sementara, Dr Simon Underdown, ahli evolusi manusia dari Universitas Oxford Brookes mengatakan penemuan baru ini membantu para ilmuwan lebih memahami pohon evolusi. “Penemuan seperti ini membuat kita makin memahami nenek moyang kita di masa-masa mereka berkembang menjadi <b>manusia</b> untuk kali pertamanya,” kata dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: arial, 'trebuchet ms', verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Penemuan ini adalah yang paling penting dan signifikan sejak penemuan fosil utuh berusia 3,3 juta tahun yang diberi nama Australopithicus, atau yang juga dikenal dengan julukan ‘kaki kecil’ pada 1994. Penemuan besar lainnya adalah tengkorak utuh dari 2,15 juta tahun lalu berjenis Australopithecus africanus, yang dijuluki ‘Nyonya Ples’, pada tahun 1947.</span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-10857598753081345072012-07-01T20:58:00.001-07:002012-07-01T21:02:39.867-07:003 Tips Cara Mengutip Yang Benar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-BLAvMaQtpsjXU6h9DN-kdLcMt-xdB3iuieDSxcNpR2Q37aFV65fZDhBJPtzpnSgcH8zDgUQFQk5c_4-LiLLbtNECWOntmmK078yPrbWei-LQSCJaOEIJqhZ5jSPEfV82lvjB16EW6bA/s1600/Penulisan-kutipan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-BLAvMaQtpsjXU6h9DN-kdLcMt-xdB3iuieDSxcNpR2Q37aFV65fZDhBJPtzpnSgcH8zDgUQFQk5c_4-LiLLbtNECWOntmmK078yPrbWei-LQSCJaOEIJqhZ5jSPEfV82lvjB16EW6bA/s1600/Penulisan-kutipan.jpg" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Proposal dan skripsi adalah tugas akhir dalam suatu perkuliahan. Di
dalam skripsi pasti ada yang namanya dasar teori atau kajian pustaka, yang jika
kita akan mengambil dari sumber tersebut (mengutip) tentunya ada aturan yang
harus dipatuhi.Cara mudah dan benar mengutip untuk menyimpulkan tulisan,artikel
atau paragrap, kita hharus tau pengertian kutipan itu sendiri. Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengutip ada tiga cara yaitu menutip kutipan langsung, mengutip
kutipan tidak langsung dan mengutip kutipan yang telah di kutipdi suatu sumber.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black;"><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 150%;"><b>1. </b></span></span></span></span><b style="line-height: 150%;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara Menutip Kutipan
Langsung</span></b><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kutipan kurang dari 4
baris<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutipan yang berisi kurang dari 4 baris di tulis di antara tanda
kutip (“.....”) sebagai bagain yang terpadu dalam teks utama, diketik dengan
sepasi ganda, dan nomor halaman sumber yang di kutip harus disebutkan. Nama
pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam kurung.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">contoh kutipan dengan nama pengarang dalam teks secara
terpadu</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antar
faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. </span><span style="color: black; font-size: 9pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">contoh nama pengarang di sebut bersama tahun penerbit dan no
halaman</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat
antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:
123). </span><span style="color: black; font-size: 9pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><span style="color: black; font-size: 12pt;">contoh kutipan yang didalam kutipan
tertapat tanda kutip maka digunakan tanda kutip tunggal (‘...’)</span><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 9.0pt; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah “ terdapat kecendrungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan didaerah perkotaan”
(suwignyo, 1990: 101)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kutipan 4 baris atau
lebih <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutipan yang berisi empat baris atau lebih ditulis tanpa tanda
kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke-7
dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan sepasi tunggal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt;">Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai berikut :</span><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt;">Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut
telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat
dimanipulasi .</span><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika dalam kutipan terdapat pargraf baru lagi, baris barunya
dimulai dengan tujuh ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Cara Mengutip Kutipan Tidak Langsung</span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutipan yang disebut
secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis
tanpa tanda kutip, ditulis dengan sepasi ganda, dan terpadu dalam teks. Nama
pengarang bahan kutipan dapat dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut
dalam tanda kurung beserta tahun terbit. No halaman tidak harus disebutkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :</span></i><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Salimin (1990) tidak menduga mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.</span><span style="color: black; font-size: 9pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">Nama pengarang ditulis terpadu dalam teks :</span></i><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 9.0pt; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara Mengutip Kutipan
Yang Telah Dikutip Di Suatu Sumber</span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutipan yang diambil
dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung, di kutip dengan menyebutkan nama penulis asli dan nama
pengutip pertamaserta tahun dikutipnya.cara mengutip seperti ini hanya
dibolehkan jika benar-benar sumber asli tidak di dapatkan,dan harus dianggap
sebagai keadaan darurat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">Kerlinger (dalam Ary. 1982:382) memberikan batasan
penelitian ex post facto sebagai :</span></i><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 12pt;">Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut
telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat
dimanipulasi.</span><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: black; font-size: 9pt;">·<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><i><span style="color: black; font-size: 12pt;">Menurut kerlinger dalam Ary (1982:382) penelitian ex post
facto sebagai :</span></i><span style="color: black; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 9.0pt; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyelidikan empiris
yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara
langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable
tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 9.0pt; margin-left: 78.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 9pt; margin-left: 78pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 30pt;">
<span style="color: black; font-size: 12px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">S E M O G A B E R M A N F A A T ! ! !</span></b></span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-7276777052123886212012-06-09T06:22:00.000-07:002012-10-10T10:00:40.924-07:00Proposal dan Skripsi " Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair - Share (Tps) Disertai Demonstrasi "<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s1600/skrip%255Bsieee.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s200/skrip%255Bsieee.png" width="200" /></a></div>
<b>BAB
I</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN
<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
A.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span><b>Latar Belakang </b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 2.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Pendidikan merupakan salah satu
faktor penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Negara
dikatakan maju dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi, teknologi,
pertanian ataupun yang lainnya tidak terlepas dari peran pendidikan. Hal ini
dikarenakan orang cerdas atau berpendidikan akan dapat memberikan kontribusi
yang positif kepada negara. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan
akan berhasil dengan maksimal manakala setiap elemen dari pendidikan baik dari
bawah sampai atas senantiasa berorientasi pada tujuan pendidikan nasional. Adapun
tujuan pendidikan nasional menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Tujuan
pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreative, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 2pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK" style="line-height: 200%;">Untuk
menjawab tuntutan tersebut, dewasa ini telah banyak dilaksanakan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya usaha-usaha perubahan dan
perbaikan-perbaikan pada sistem pendidikan. Dimana usaha perbaikan dan
perubahan ini mencakup dari berbagai aspek seperti: kebijakkan, kurikulum, segi
matrial, kesejahteraan para guru dan penempatan guru profesional di daerah
terpencil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Guru sebagai tenaga pendidikan
harus dapat mengembangkan potensi peserta
didik secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung
jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, sehingga nantinya
dapat melaksanakan fungsinya sebagai warga negara. Dalam memberdayakan peserta
didik secara optimal maka tidak terlepas dari pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Proses pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas sebaiknya tidak hanya didominasi oleh guru saja,
akan tetapi harus siswa yang lebih aktif karena memang siswa yang belajar bukan
guru, sehingga siswa tidak lagi sebagai obyek belajar akan tetapi sebagi subyek
belajar. Jadi jelaslah bahwa memang siswa yang harus berperan aktif dalam
proses pembelajaran untuk mendapatkan dan mengembangkan pengetahuan itu,
sementara peran guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar akan tetapi sebagai
mediator dan fasilitator dalam rangka membantu optimalisasi belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 2.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara pada tahun pelajaran 2008/2009 semester ganjil kelas XI Metro
dengan pihak sekolah, bahwa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Metro dalam meningkatkan
mutu pendidikan telah melakukan berbagai
upaya-upaya antara lain melengkapi buku-buku perpustakaan, mendisplinkan dalam
proses belajar mengajar baik siswa maupun guru, dan mengikutsertakan guru dalam
pelatihan-pelatihan, setiap guru mata pelajaran wajib membuat
perangkat-perangkat pembelajaran seperti program tahunan, program semester,
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun dengan demikian hasil belajar
matematika siswa masih cenderung rendah dengan ditandai banyaknya siswa yang
belum mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM), dimana KKM mata pelajaran
matematika adalah 6,0. sebagaimana dapat kita lihat dari tabel dibawah ini :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Tabel I. Daftar nilai uji Blok matematika siswa kelas XI IPA<sub>
</sub>Semester Ganjil Metro TP.
2008/2009.<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480; width: 100.0%;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.26%;" width="11%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">No<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Nilai<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Kreteria<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Jumlah<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Presentasi<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.26%;" width="11%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">1<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img height="21" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png" v:shapes="_x0000_i1025" width="32" /></span></span><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Tuntas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">15<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">42,9 %<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.26%;" width="11%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">2<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">< 60<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Tidak tuntas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">20<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">57,1 %<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 55.64%;" width="55%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Jumlah<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">35<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 22.18%;" width="22%"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">100 %<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Sumber : Buku daftar nilai Daftar nilai uji Blok matematika siswa kelas XI IPA<sub>4
</sub>Semester Ganjil TP.
2008/2009.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Kemuudian didapat dari
hasil observasi dan wawancara terkait dengan siswa yang tidak tuntas ditemukan
beberapa aktivitas antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Siswa menganggap pelajaran
matematika sebagai pelajaran yang sulit dan rumit apalagi penyampaiannya dengan
metode ceramah khususnya pokok bahasan peluang banyak konsep-konsep yang
abstrak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan
materi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Sering kali ketika diberi
kesempatan untuk bertanya siswa hanya berdiam, sementara siswa belum memahami
materi yang disampaikan guru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Kadang kala Jika ada siswa yang
bertanya kepada guru, teman-temannya malah melecehkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Sebagian besar siswa tidak dapat
mengerjakan latihan, sementara mereka tidak berusaha untuk membaca buku untuk
mengerjakan latihan tersebut atau bertanya kepada temannya yang dapat mengerjakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK"> Melihat
permasalahan-permasalahan diatas maka model pembelajaran kooperatif tipe TPS
disertai demonstrasi, dipandang relevan dengan masalah diatas dalam rangka
untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Keunggulan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS dengan model pembelajaran kooperatif lainnya adalah
membentuk tanggung jawab individu dan kelompok, karena pada model ini ada tugas
individu dan tugas kelompok. Setiap siswa akan berpikir dan mempunyai pendapat
sendiri dalam menyelesaikan tugas mandiri yang berkaitan dengan tugas pasangan.
Jadi sebelum siswa masuk kepasangannya sudah mempunyai pendapat tentang materi
yang dipelajari, sehingga mereka akan saling bekerja sama dan saling membantu dalam
anggota pasangan untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas mereka. Model pembelajaran
kooperatif learning tipe TPS disertai metode demonstrasi diharapkan dapat
digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan ketuntasan belajar
siswa khususnya mata pelajaran matematika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 49.6pt;">
<span lang="NO-BOK">Dengan pertimbangan
inilah yang dapat mendorong penulis untuk meneliti masalah ini, mengingat
pentingnya pemilihan metode pembelajaran. </span><span lang="SV">Sehubungan dengan hal diatas, maka penulis
mengemukakan judul sebagai berikut : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="SV">’UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE <i>THINK-PAIR-SHARE</i>
(TPS) DISERTAI DEMONSTRASI MAN TAHUN 2009-2010” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="SV">
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="SV">B.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="SV">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="SV">Berdasarkan latar belakang
masalah maka disusun rumusan masalah pada penelitian sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Apakah pembelajaran dengan metode
kooperatif tipe <i>think- pair- share</i> disertai metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI semester ganjil MAN ?.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Apakah pembelajaran dengan metode metode
kooperatif tipe <i>think- pair- share</i> disertai metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI semester ganjil MAN?.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">C.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Tujuan </span></b><b><span lang="SV">Penelitian</span></b><b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Adapun tujuan dari
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Untuk mengetahui peningkatan
aktivitas belajar matematika siswa setelah mengikuti metode pembelajaran
kooperatif tipe tipe <i>think-pair-share</i> disertai demonstrasi pada siswa
kelas XI IPA<sub>4 </sub>semester ganjil MAN .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar matematika siswa setelah mengikuti metode pembelajaran koooperatif tipe <i>think- pair-share</i> disertai
demonstrasi pada siswa kelas XI IPA<sub>4</sub> semester ganjil MAN .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">D.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Manfaat </span></b><b><span lang="SV">Penelitian</span></b><b><span lang="SV"> </span></b><b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Hasil penelitian
tindakan kelas yang diperoleh diharapkan dapat berguna: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bagi siswa: untuk mengurangi
kejenuhan siswa dalam belajar yang sehingga dapat dapat mendorong peningkatan aktivitas siswa
yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bagi guru: untuk menambah wawasan guru sebagai metode alternatif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bagi sekolah: untuk menambah
sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas siswanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">E.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><span lang="NO-BOK"> <b>Ruang </b></span><b><span lang="SV">Lingkup</span></b><b><span lang="NO-BOK"> Penelitian <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Ruang
lingkup pada penelitian adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Penelitian yang dilakukan adalah
jenis penelitian tindakan kelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Metode demonstrasi pada penelitian
ini hanya sebagai pelengkap metode TPS, dimana metode demonstrasi hanya
digunakan pada saat guru menyampaikan materi ajar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Siswa yang menjadi subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA<sub>4 </sub>MAN tahun pelajaran 2009-2010
yang bertempat di jalan Ki Hajar Dewantara No 110 Kampus 15 A Iring Mulya Kota Metro.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Materi yang diajarkan pada
penelitian ini adalah Materi Peluang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK"> <o:p></o:p></span><b><o:p> </o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b>BAB
II<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b>TINJAUAN
PUSTAKA<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b>A.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></b><b>Kajian Teori <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b>1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></b><b>Pembelajaran kooperatif<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dengan sejumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya setiap siswa anggota kelompok harus saling
bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Menurut Slavin (dalam
Isjoni 2007: 12) menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6
orang dengan struktur kelompok yang heterogen”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Pendapat ini didukung
oleh Lie (dalam Isjoni 2007:16) bahwa ”pembelajaran kooperatif dengan istilah
pembelajaran gotong royong, yaitu sistem
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama
dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK">Sedangkan Menurut Isjoni
(2007:6) menyatakan bahwa </span><span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: 240px; margin-top: 173px; position: absolute; width: 64px; z-index: 251658238;">
</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="white" height="40" style="background: white; vertical-align: top;" width="64"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251658238;">
</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td><div class="shape" style="padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt;" v:shape="_x0000_s1026">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
7<o:p></o:p></div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251658238;">
</span> </td>
</tr>
</tbody></table>
<span lang="NO-BOK">“pembelajaran
kooperatif adalah belajar bersama-sama, saling bantu membantu antara satu
dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok
mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya”.<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="NO-BOK"> Dari beberapa pendekatan diatas maka
dapat disimpulkan tentang ciri-ciri pembelajaran Pembelajaran kooperatif yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Siswa dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Kelompok tersebut merupakan
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 siswa dengan tingkat kemampuan yang
berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Para siswa didalam kelompok
tersebut saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami bahan
pelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
d.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span>Masing masing anggota kelompok bertanggung jawab
terhadap keberhasilan teman anggota kelompok.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Menurut Lungdren ( dalam Isjoni 2007:13), unsur-unsur dasar dalam pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span>Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam
atau berenang bersama”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span>Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa
atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri
sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span>Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua
memiliki tujuan yang sama.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="ES-TRAD">d.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="ES-TRAD">Para siswa membagi tugas dan
berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="ES-TRAD">e.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="ES-TRAD">Para siswa diberikan satu
evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi
kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="ES-TRAD">f.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="ES-TRAD">Para siswa berbagi kepemimpinan
sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 66.2pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 66.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="ES-TRAD">g.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="ES-TRAD">Setiap siswa akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 48.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b>2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></b><b>Metode Demontrasi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat atau
teori dari para ahli yang menunjang dan mendasari variable pada penelitian ini
:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
Menurut Sagala
(2007:210) mengemukakan bahwa: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Metode demonstrasi
adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai
pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami
oleh peserta didik secara nyata atau tiruan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 48.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
Sedangkan Sanjaya (2006:150) mengemukakan bahwa “metode demonstrasi
adalah penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang sesuatu proses, situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau tiruan”. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.7pt;">
Dari beberapa teori diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa metode demonstrasi adalah suatu cara menyampaikan informasi
(pelajaran) dengan langsung memperagakan tentang proses terjadinya peristiwa
atau benda agar dapat dipahami oleh siswa baik secara nyata maupun manipulasi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="SV">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="SV">Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="SV">Metode </span>pembelajaran<span lang="SV"> kooperatif tipe TPS adalah salah satu
metode dari model pembelajaran kooperatif dimana siswa berinteraksi dengan
seorang pasangannya dan kemudian berdiskusi untuk berbagi berbagai informasi.
Strategi ini dilakukan untuk mengefektifkan pembagian informasi secara efesien.
Menurut Arends (dalam Trianto, 2007 : 61) menyatakan ”prosedur yang digunakan
dalam <i>think-pair-share</i> dapat memberikan siswa lebih banyak waktu
berfikir, untuk saling merespon dan membantu”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="SV">Menurut
Alma (2009: 91) <i>think-pair- share</i> adalah ”pertanyaan diajukan untuk
seluruh siswa, lalu setiap siswa memikirkan jawabannya kemudian siswa dibagi
berpasangan dan berdiskusi, pasangan ini melaporkan hasil diskusinya dan
berbagi pemikiran dengan seluruh kelas”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV"> Menurut Arends ( dalam Trianto, 2007 : 61)
menyatakan bahwa langkah langkah dalam penerapan TPS yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="SV">Langkah 1: berfikir (<i>Thinking</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Guru
mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan
meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban
atau masalah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="SV">Langkah 2: berpasangan (<i>Pairing</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Selanjutnya
guru meminta siswa berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh.
Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu
pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus
yang diidentifikasi. Secara normal guru memberikan waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk
berpasangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="SV"> Langkah
3 : berbagi (<i>Sharing</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Guru
meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruh kelas yang telah
mereka bicarakan. Hal ini efektif sampai sekitar sebagaian pasangan mendapatkan
kesempatan untuk melaporkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Jadi dapat disimpulkan bahwa metode TPS adalah diawali dengan proses <i>Think</i>
(berfikir), siswa berfikir terlebih dahulu terhadap masalah yang disajikan
guru, kemudian <i>Pair</i> (berpasangan), siswa diminta untuk membentuk
pasangan dan berdiskusikan apa yang telah dipikirkannya secara mandiri dan
diakhiri dengan <i>share</i> (berbagi), setelah tercapai kesepakatan tentang
pikirannya, maka salah satu pasangan membagikan kepada seluruh kelas apa yang
menjadi kesepakatan dalam pasangannya
kemudian dilanjutkan dengan pasangan lain hingga sebagian pasangan dapat
melaporkan mengenai berbagai pengalaman atau pengetahuan yang telah dimilikinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">
<span lang="SV"> </span><span lang="NO-BOK">Model pembelajaran kooperatif tipe TPS
Menurut Assyafi'i
(2009: 43) memiliki beberapa kelebihan </span><span lang="FI">dan kekurangan</span><span lang="NO-BOK"> antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo8; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Kelebihan TPS<i> (think-pair-share)
</i><br />
- Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain
<br />
- Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana. <br />
- Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok.<br />
- Interaksi lebih mudah<br />
- Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya<br />
- Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain dalam masing-masing pasangan
untuk saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas<br />
- Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas<br />
- Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi
antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil<br />
- Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan
seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.<span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; mso-list: l1 level1 lfo8; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="NO-BOK">2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Kelemahan TPS <i>(think-pair-share</i>)<br />
- Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas<br />
- Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran
yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan yang
seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang...<br />
- Menggantungkan pada pasangan<br />
- Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.<span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 48.2pt;">
Selain kelebihan dari TPS diatas ada beberapa alasan perlu menerapkan TPS. Menurut Anatahime (2008: 5) alasan
mengapa perlu menggunakan <i>think-pair-share </i>diantaranya:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
1) <i>Think-pair-share </i> membantu menstrukturkan diskusi.
Siswa mengikuti proses yang telah tertentu sehingga membatasi kesempatan
berfikirnya melantur dan tingkah lakunya menyimpang karena mereka harus
berfikir dan melaporkan hasil pemikirannya ke mitranya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
2) <i>Think-pair-share </i>meningkatkan partisipasi
siswa dan meningkatkan banyaknya informasi yamg diingat siswa. dengan <i>think-pair-share</i>
siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar ide dalam konteks yang
tidak mendebarkan hati sebelum mengemukakan idenya ke dalam kelompok yang lebih
besar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.7pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
3) Siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup sosial mereka. Dalam <i>think-pair-share</i>
mereka juga merasakan: saling ketergantungan positif karena mereka belajar dari
satu sama lain, menjunjung akuntabilitas individu karena mau tidak mau mereka
harus saling berbagi ide, dan wakil kelompok harus berbagi ide pasangannya dan
pasangan yang lain atau keseluruh kelas<span lang="NO-BOK"><br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="SV">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b>Pengertian</b><b><span lang="SV"> Belajar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 48.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Siswa dikatakan telah
belajar apabila terdapat perubahan perilaku pada siswa tersebut atau
memperbaiki pengalaman yang telah dimiliki. Hal ini sesuai dengan yang
dikatakan Hamalik (2005:27) bahwa: ” belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Sedangkan menurut Sardiman (1986:20) menyatakan bahwa ”belajar
adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkain kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Pendapat ini didukung oleh Kimble (dalam
Simanjutak 1992:38) menyatakan bahwa :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Belajar adalah perubahan yang
relatif mantap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari
latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan–perubahan karena
kematangan, kelelahan, atau kerusakan pada susunan saraf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Dari penjelasan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri si belajar akibat dari pengalaman yang diperoleh dari serangkaian
kegiatan dan bukan perubahan tingkah laku yang diakibatkan karena kematangan (<i>mature</i>)
atau kerusakan pada susunan saraf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="NO-BOK">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Aktiv</span>i</b><b><span lang="NO-BOK">tas </span>Belajar</b><b> <span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Aktivitas/Kelakuan
dari siswa yang dimodifikasi atau diperbaiki dalam belajar adalah kelakuan yang
kurang baik. Perbaikan kelakukan siswa dilakukan dengan memperbaiki pengalaman
belajar siswa. Setiap siswa tentu memiliki pengalaman belajar yang berbeda.
Siswa telah belajar jika siswa tersebut telah memperbaiki pengalaman yang salah
yang dimiliki oleh siswa. Salah satu cara memperbaiki pengalaman adalah dengan
melakukan aktivitas belajar di dalam kelas. Dengan melakukan aktivitas maka
diharapkan siswa akan mengetahui dimana letak kesalahan pemahaman siswa selama
ini dan kemudian memperbaikinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Pada
saat pembelajaran berlangsung ternyata ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan
oleh siswa. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa tentu diharapkan adalah
kegiatan yang bermanfaat yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
Jika siswa melakukan aktivitas yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar
tentu diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil belajar
siswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Menurut Whipple (dalam
Hamalik 2005:173) membagi kegiatan-kegiatan siswa menjadi bekerja dengan
alat-alat visual, ekskursi, dan trip, mempelajari masalah–masalah,
mengapresiasikan literatur, ilustrasi dan kontruksi, bekerja menyajikan
informasi serta cek dan tes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Kemudian
menurut Dierich (dalam Hamalik 2005:172)
menambahkan bahwa jenis-jenis aktivitas itu terbagi menjadi: kegiatan
visual, lisan (<i>Oral</i>), mendengarkan, menggambar, memetrik, kegiatan
mental, dan kegiatan emosional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.35pt;">
<span lang="NO-BOK">Pada penelitian ini kisi-kisi aktivitas
dari siswa yang diamati yang berhubungan dengan metode pembelajaran TPS
disertai Demonstrasi yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Tabel
II. Kisi-kisi aktivitas siswa<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-bottom-style: none; border-collapse: collapse; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: -3.6pt; width: 552px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: -1.5pt;">
<span lang="NO-BOK">No<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.15pt;" valign="top" width="96"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Sintaks<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 161.9pt;" valign="top" width="216"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Aspek Aktivitas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.45pt;" valign="top" width="206"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="NO-BOK">Indikator<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">1.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.15pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Menjelaskan materi dengan demonstrasi<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 161.9pt;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Memperhatikan penjelasan guru melalui demonstrasi
<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.45pt;" valign="top" width="206"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Menghadap ke guru yang sedang
menjelaskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bertanya kepada guru
mengenai materi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">2.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.15pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="NO-BOK">Think <o:p></o:p></span></i></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 161.9pt;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Memikirkan soal dalam LKS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.45pt;" valign="top" width="206"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Membaca buku yang relevan dengan
masalah/soal<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">3<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.15pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="NO-BOK">Pair<o:p></o:p></span></i></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 161.9pt;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Berdiskusi dalam pasangan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.45pt;" valign="top" width="206"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Menjelaskan penyelesaian soal
kepada pasangannya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Menyatukan kedua jawaban mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bertanya kepada pasangannya<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 163.1pt; mso-height-rule: exactly; mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 163.1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-height-rule: exactly; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">4<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 163.1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-height-rule: exactly; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 72.15pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="NO-BOK">Share <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 163.1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-height-rule: exactly; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 161.9pt;" valign="top" width="216"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Berbagi hasil diskusi ke seluruh kelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 163.1pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-height-rule: exactly; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 154.45pt;" valign="top" width="206"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Membagikan hasil diskusi yang
diperolah dari pasangan sebelumnya <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Menanggapi hasil diskusi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Bertanya kepada yang membagikan
hasil diskusi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Menjawab pertanyaan dari
pasangan yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.05pt; mso-list: l6 level1 lfo6; text-indent: -14.05pt;">
<span lang="NO-BOK">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Memperhatikan siswa <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="NO-BOK"> yang
sedang membagikan hasil diskusi. <o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.35pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK"> Adapun aktivitas siswa yang diteliti dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">a)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Memperhatikan penjelasan guru
melalui demonstrasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">b)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Memikirkan soal dalam bentuk LKS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">c)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Berdiskusi dalam pasangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">d)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Berbagi hasil diskusi ke seluruh
kelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK"> Dari
penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa merupakan
rangkaian kegiatan-kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, dan segala kegiatan yang dilakukan
yang dapat menunjang prestasi belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">6.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Hasil Belajar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Hasil
belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar berdasarkan kreteria tertentu dalam pengukuran
pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dimyati (1999:3) menyebutkan bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 48.2pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak proses belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Sedangkan Ahmadi (1984:4) menyatakan bahwa
”hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha
belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada setiap
mengikuti tes”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Dari
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan yang dialami oleh seseorang setelah mengalami kegiatan belajar. Untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa, diperlukan tes yang akan dinyatakan
dalam bentuk angka atau nilai tertentu. Hasil belajar sangat tergantung dari
proses pembelajaran yang dilalui oleh siswa, dalam hal ini siswa tidak bisa
dipisahkan dari peranan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Siswa dikatakan telah mengerti
mengenai materi yang telah diajarkan atau belum dapat dilihat dari hasil tes
yang diperoleh siswa. Tujuan dari belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan ketrampilan seta
pembentukan sikap. Untuk mendapatkan itu semua siswa harus belajar. Proses
pembelajaran yang berlangsung tentu harus menyenangkan agar siswa mudah dalam
menyerap pelajaran. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses pembelajaran
maka diadakan evaluasi dengan menggunakan tes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Materi yang diteskan disesuaikan
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan. Kemampuan siswa dapat diukur
dengan melihat dari nilai tes siswa apakah siswa telah menguasai materi yang
telah diajarkan dengan baik atau belum. Jika nilai siswa telah mencapai standar
ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa tersebut telah dapat menguasai
materi pelajaran dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Menurut Harahap (1985
: 25) yang dimaksud hasil belajar adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 48.2pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK"> Sebagai
hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama
mengikuti proses belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan jika pengetahuan
siswa bertambah dari hasil sebelumnya. Jika pengetahuan siswa tidak bertambah
perlu diadakan evaluasi sehingga proses pembelajaran selanjutnya dapat
berhasil”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Pada akhir proses pembelajaran,
dilakukan evaluasi dengan tes untuk melihat hasil belajar siswa. Dari angka
yang diperoleh siswa tersebut dapat ditentukan apakah siswa tersebut sudah
tuntas belajar atau belum. Secara umum pembelajaran dikatakan tuntas apabila 70
% siswa mendapat nilai <span style="position: relative; top: 3pt;"><img height="19" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png" v:shapes="_x0000_i1025" width="33" /></span>(KKM dilokasi sekolah).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK"> Hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil dari tes yang berupa angka. Nilai tertinggi yang
dapat dicapai oleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 0 setelah siswa
mengikuti tiga kali pertemuan maka diadakan ujian untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: 39.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Dari
penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil
akhir yang diperoleh siswa yang berupa nilai dari mengerjakan test setelah
mengikuti kegiatan belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">B.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Kerangka Pikir<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TPS disertai metode Demonstrasi terhadap
Aktivitas siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 48.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Belajar
secara mandiri mambuat komunikasi dan belajar menjadi kurang efektif dan tidak efesien. Dalam penerapan dengan
metode pembelajaran kooperatif TPS, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan
pasangannya, siswa melakukan kegiatan mengerjakan soal, berdiskusi, bertanya,
menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan juga aktivitas lain yang
mendukung kegaiatan belajar, akan tetapi semuanya itu tidak akan pernah
terlaksana manakala pada diri tiap siswa tidak memiliki ilmu walau sedikit
mengenai masalah/materi yang dihadapi. Dengan menerapkan metode demonstrasi
pada saat menjelaskan materi maka siswa akan memperoleh pengetahuan sebagai
potensi dalam melakukan hal-hal pada proses metode TPS berlangsung nantinya,
karena pada metode demonstrasi mempertunjukkan kejadian yang berlangsung pada
suatu benda. Oleh sebab itu maka terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Pengelompokkan
dalam metode TPS terdiri dari siswa yang memiliki nilai akademik tinggi dan
siswa yang memiliki nilai akademik rendah. Dengan demikian diharapkan siswa
yang bernilai tinggi dapat membantu siswa yang bernilai rendah sehingga dapat
meningkatkan aktivitas siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="NO-BOK">Metode
pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah kegiatan yang terdiri dari tiga tahap
yaitu <i>think-pair-share</i>. <i>Think</i> adalah saat siswa diberi kesempatan
untuk berfikir secara individu untuk memecahkan masalah yang berupa soal.. <i>Pair</i>
adalah saat siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai solusi dari soal yang
diberikan. <i>Share</i> adalah saat siswa berbagi solusi yang telah didapatkan
atau mempresentasikan solusi dari soal yang ada didepan kelas.</span><span lang="NO-BOK" style="font-size: 2pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TPS disertai metode Demonstrasi terhadap
hasil belajar siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 63.0pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK"> Siswa berbagi ilmu yang telah
didapatkan kepada seluruh kelas sehingga siswa akan menjadi lebih mengerti
mengenai materi yang sedang dipelajari. Ilmu akan lebih mudah untuk dipahami
jika diajarkan atau dibagi dengan orang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 48.2pt;">
<span lang="NO-BOK">Dengan demikian, maka
diharapkan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS disertai
metode demonstrasi maka hasil belajar siswa dapat meningkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<b><span lang="NO-BOK">C.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></b><b><span lang="NO-BOK">Hipotesis Tindakan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="NO-BOK">Hipotesis tindakan
pada penelitian tindakan kelas ini antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK"> Metode pembelajaran kooperatif tipe TPS disertai
metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="NO-BOK">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="NO-BOK">Metode pembelajaran kooperatif
tipe TPS disertai metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="NO-BOK"><o:p> Untuk lanjutannya, yaitu BAB III, IV, V silahkan tinggalkan </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-29680201242782050772012-06-01T00:00:00.000-07:002012-06-01T00:03:42.848-07:00Kiat-Kiat Sukses SNMPTN 2012<br />
<div style="mso-line-height-alt: 15.0pt;">
<span style="color: red; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 36pt;">!!!BUKTI BUKTI BUKTI!!!</span><br />
<span style="color: red; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 36pt;"><br /></span></div>
<div style="mso-line-height-alt: 15.0pt;">
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 18pt;">40 % nilai kelulusan SNMPTN ditentukan oleh
nilai Tes Potensi Akademik</span><span style="color: #606060; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="line-height: 15.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="color: red; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 18pt; line-height: 150%;">“Kuasai Tes Potensi Akademiknya, maka selangkah lagi Anda akan lulus
SNMPTN 2012”<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 15.0pt;">
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #606060; font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10.5pt;"> </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><a href="http://soaltpasnmptn.com/sukses-snmptn-2011-2/universitas-indonesia/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSOHDeNIAnwuRG6wnxoEEtYpCAcG1EbhxLqDoYMBfBPItdlDEK5AyFe4kJUUx3LrX6fJ2b9MA0-LWqU883z5Q9i9Be9rcQhFKHx686LLFvcxl1rlCdM_9MmfYcFWslVG7ar2vhk95eyY/s200/Universitas-Indonesia.jpg" width="200" /></a></span><a href="http://soaltpasnmptn.com/sukses-snmptn-2011-2/institut-pertanian-bogor/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNjF622ZsxQYzJEyM1_3vzPCa8WTLitKFla8OXFZ-qHlaYwZaAEdJ7DDwZnC19fzybs4NkhG5OFZkva5GrcKRIuVY5ex0iUxLbSHiqOAdlP9uAyTuZat4r9JaaxO1BqBDoL7LUoUn5bUc/s200/Institut-Pertanian-Bogor.jpg" width="200" /></a><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><a href="http://soaltpasnmptn.com/sukses-snmptn-2011-2/institut-teknologi-bandung/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpQGhE45OXJsggb44fmGV3kUfVKHuQEl9LWzhGLbIpoRSm3Y2U8fZAkOf7gxIF21VmOFfMY5V_gJef-XVK4EmuFUEnPiMIIeuO1poAq15JJv2HHbn7Hhw9F5Xt_aVaUR0ifqN1B8zWeDU/s200/Institut-Teknologi-Bandung.jpg" width="200" /></a></span><a href="http://soaltpasnmptn.com/sukses-snmptn-2011-2/universitas-gajah-mada-2/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjacZlxegtSzcNfZznUrG1CrSoM78SWWtG3w0s0p8ZwiiTB9O9bkAgidWW-hosb69DN7P4a_6JUcsCFT0TyMAeLUR1RYSGuINLWdNLd1hCOuLM_pnZSOSElcc2kfBpzV9CQ4IkVVnOHSCA/s200/Universitas-Gajah-Mada1.jpg" width="200" /></a><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><a href="http://soaltpasnmptn.com/sukses-snmptn-2011-2/universitas-padjadjaran-2/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEzVTavPfhLgtWPseNezcUUXXbWxMnD4GcY2cQQ-4sM_LJXjR4s3reSmEs-_uOgM1AEM6cd5ygqYC-BqgmiE8XWgcTPiDWfz2vPt2EJ8-p1jagscCILgUyVH2GE7hHu-IF5bm9uBZVMlY/s200/Universitas-Padjadjaran1.jpg" width="193" /></a></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBoiTTylM2m04I8gL8tfJqmVxIqfNGmtAmhTM-hYvZ-ENR98Sib-JxjZE2mc4CXKPzkLBXhVX2dWiZzwChNPgPRD6dAEQF8xrl-b6LpyiL9FG7n-foKjW791VEhZI5WW2EX7GmSAC79XA/s1600/Universitas-Sumatra-Utara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBoiTTylM2m04I8gL8tfJqmVxIqfNGmtAmhTM-hYvZ-ENR98Sib-JxjZE2mc4CXKPzkLBXhVX2dWiZzwChNPgPRD6dAEQF8xrl-b6LpyiL9FG7n-foKjW791VEhZI5WW2EX7GmSAC79XA/s200/Universitas-Sumatra-Utara.jpg" width="200" /></a><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><a href="http://www.uny.ac.id/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmwKpB8JHKDUSaoytvqrDyi87CjolqKELVkPchtU-K-kgEZxv1Mv0nOh-gQDHHwLlpUj3F7F53pGD3BaVjaZZQOh6yL54-WJWOB5kz6vFi9yrse8pwCWKzBAl79KyXuQ2vCbdoMeqD9wI/s200/Logo_uny.gif" width="195" /></a></span><a href="http://www.unsri.ac.id/" target="_blank"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi21VIG5IgDrGE91bV9_brRTENnET6MZyUKlaM5gLlktlynvIOYwUE1v0zWzYBuIY9ZYUbQQ65nNsQPm5ZAe1AlzZsrgWqm-SvOiMoNX8vz1kyF3MCI7DzE_L0kgz9GsYWvm4kwNVj3fvE/s200/Unsri.jpg" width="191" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl7CM72MTmus6JJf0mYqfI0kLN_lkxrlC-jAq1C2SN9WcP4i8FKSh9H1-mCPhyphenhyphen1rmGoFP3ArZn4wbTMpC-GQxx6gE0oJWvK6d-TM0pCcfxPFsZCVgccMHZOvip-PvuDHab-X5wo1mvWrk/s1600/UBB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl7CM72MTmus6JJf0mYqfI0kLN_lkxrlC-jAq1C2SN9WcP4i8FKSh9H1-mCPhyphenhyphen1rmGoFP3ArZn4wbTMpC-GQxx6gE0oJWvK6d-TM0pCcfxPFsZCVgccMHZOvip-PvuDHab-X5wo1mvWrk/s200/UBB.jpg" width="175" /></a></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%;">Jika Anda ingin melejitkan nilai Tes
Potensi Akademik SNMPTN 2012, salah satu caranya adalah dengan memperbanyak
latihan<span class="apple-converted-space"> </span>Tes Potensi Akademik.
Kami tawarkan pada Anda paket Ebook/Buku Tes Potensi Akademik yang sudah
dipakai oleh siswa-siswi di seluruh Indonesia. Semua soal Tes Potensi Akademik
kami susun berdasarkan referensi dari buku-buku Tes Potensi Akademik baik
terbitan dalam negeri maupun luar negeri, dari berbagai bimbingan belajar
terkemuka di Bandung yang khusus mengadakan program intensif SNMPTN 2012, juga
dari soal-soal Tes Potensi Akademik SNMPTN 2009 – 2011 regional I, II, dan III.
Dan yang pasti cukup beli sekali untuk seumur hidup. Bisa digunakan untuk tes
CPNS nanti, sekolah S2 dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: blue; font-size: 18pt; line-height: 150%;">Ayo buruan pesan
sekarang,di sini kamu akan dapetin:</span><span style="color: #606060; font-size: 8pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 15.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 15.0pt;">
<strong><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10.5pt;">Paket Soal TPA SNMPTN Terlengkap dan
Terupdate; Disusun Dari Berbagai Sumber Buku TPA Dalam Dan Luar Negri Serta
Dari Beberapa Bimbel Terkemuka Yang Khusus Mengadakan Program Intensif SNMPTN
2012. Jadi Anda Tidak Perlu Lagi Cari Sana Cari Sini, Beli Yang Ini Beli Yang Itu,
Lihat Soal Yang Di Bimbel Ini Lihat Yang Di Bimbel Itu. Semuanya Sudah Tersedia
Di Sini.<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 15.0pt;">
<strong><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10.5pt;">Berikut Linknya:<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: black; font-size: 15.5pt; line-height: 115%;">Download Soal Tes
Potensi Akademik untuk jurusan IPA dan IPS</span></b><span style="color: black;"><br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/19519136/Latihan-tpa-snmptn-2012-kode01akademik.pdf.html">Download
1</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519188/atihan-matematika-snmptn-2012-kode548.akdemikkkkkk.pdf">Download
2</a><br />
</span><span style="color: black; font-size: 15.5pt; line-height: 115%;"><br />
<b>Download Soal Tes Kemampuan Dasar untuk jurusan IPA dan IPS</b></span><span style="color: black;"><br />
<br />
<b><i>- Matematika Dasar</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519202/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.mtkipa.pdf">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519212/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.pdf">Download
2</a><br />
<br />
<b><i>- Bahasa Indonesia</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519218/Latihan-indonesia-snmptn-2012-kode336.bindo.pdf">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519242/b.indo.pdf.html">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Bahasa Inggris</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519254/Latihan-inggris-snmptn-2012-kode336.b.ing.pdf.html">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519262/Latihan-inggris-snmptn-2012-kode734.bing.pdf.html">Download
2</a><br />
</span><span style="color: black; font-size: 15.5pt; line-height: 115%;"><br />
<b>Download Soal Test Bidang Studi IPA</b></span><span style="color: black;"><br />
<br />
<b><i>- Matematika IPA</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519279/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.mtkipa.pdf.html">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519323/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.pdf.html" target="_blank">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Fisika</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519329/Latihan-fisika-snmptn-2012-kode546.1.pdf.html" target="_blank">Download 1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519332/Latihan-fisika-snmptn-2012-kode548.2.pdf.html" target="_blank">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Kimia</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519440/Latihan-kimia-snmptn-2012-kode546.1.pdf.html" target="_blank">Download 1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519654/Latihan-kimia-snmptn-2012-kode548.2.pdf.html" target="_blank">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Biologi</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519699/bio.pdf.html" target="_blank">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519715/bio2.pdf.html" target="_blank">Download
2</a><br />
<br />
</span><b><span style="color: black; font-size: 15.5pt; line-height: 115%;">Download Soal Test Bidang Studi IPS</span></b><span style="color: black;"><br />
<br />
<b><i>- Ekonomi</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519733/Latihan-ekonomi-snmptn-2012-kode328.1.pdf.html" target="_blank">Download 1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519752/Latihan-ekonomi-snmptn-2012-kode720.2.pdf.html" target="_blank">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Geografi</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519764/Latihan-geografi-snmptn-2012-kode720.pdf.html" target="_blank">Download 1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519983/Latihan-geografi-snmptn-2012-kode720.pdf.html" target="_blank">Download 2</a><br />
<br />
<b><i>- Sejarah</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519964/seja.pdf.html" target="blank">Download
1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19519935/seja222.pdf.html" target="_blank">Download
2</a><br />
<br />
<b><i>- Sosiologi</i></b><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19520185/Latihan-sosiologi-snmptn-2012-kode328.doc.html" target="blank">Download 1</a><br />
Link:<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.ziddu.com/download/19520185/Latihan-sosiologi-snmptn-2012-kode328.doc.html" target="_blank">Download 2</a></span><span style="color: black; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikianlah informasi mengenai link download<span class="apple-converted-space"> </span><i>soal SNMPTN 2012</i><span class="apple-converted-space"> </span>ini. Semoga bermanfaat bagi
teman-teman semua. jangan sungkan untuk membagikannya dengan teman-teman yang
lain. Terimakasih.</span><span style="color: black; font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-60932016583565213122012-05-30T05:03:00.000-07:002012-05-30T06:17:34.560-07:00Soal-Soal SNMPTN 2012<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpdOcfdeMTwWIvrQcwSjv1x62Gp9tpJzK7vX4SWKjSBiWKcn1ol5Ig4353n9XVATtR3BBtDAozTrwd0HsL4K4aBjgA4c0s5GKbwEVQMKuJuY3qzG9WFjOoeTwFpRaoA3ER8ywl8svQBXY/s1600/snmptn+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpdOcfdeMTwWIvrQcwSjv1x62Gp9tpJzK7vX4SWKjSBiWKcn1ol5Ig4353n9XVATtR3BBtDAozTrwd0HsL4K4aBjgA4c0s5GKbwEVQMKuJuY3qzG9WFjOoeTwFpRaoA3ER8ywl8svQBXY/s200/snmptn+copy.jpg" width="200" /></a></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif";">Salam Sukses
untuk temen-temen semua<br />
</span></b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif";">masuk di
sebuah perguruan tinggi negeri merupakan keinginan bagi setiap siswa yang telah
menyelesaikan SMA, seperti saya dulu. Namun semuanya kandas karena kurangnya
informasi tentang SNMPTN terutama model soal-soal yang akan di ajukan. Untuk itu
agar temen-temen semua tidak mengalami hal demikian maka saya ada sedikit
rekomendasi tentang Soal-Soal SNMPTN 2012.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif";"><a href="http://karodalnet.blogspot.com/2012/05/cara-mendaftar-snmptn-jalur-tertulis.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pendaftaran
SNMPTN 2012</span></a></span></b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif";">
akan berakhir pada 31 Mei 2012 mendatang. Setelah mendaftar SNMPTN, maka
selanjutnya adalah menunggu jadwal ujian tertulis SNMPTN yang akan dilaksanakan
pada 20 Juni 2012. Dalam rangka menyongsong ujian tertulis nantinya, maka
sekarang saatnya bagi teman-teman untuk tetap fokus belajar agar bisa lulus
pada ujian SNMPTN nantinya.<br />
<br />
Ruang Makalahingin berbagi <b>soal SNMPTN 2012</b> kepada temen-temen semua.
Soal-soal SNMPTN ini bisa kamu pelajari dirumah, dan semoga dengan mempelajari
kumpulan soal SNMPTN 2012 ini, kiranya pada saat ujian nanti, teman-teman
diharapkan dapat mengerjakan soal lebih baik, sehingga pada akhirnya
teman-teman juga bisa lulus ujian SNMPTN 2012.Amin.<br />
<br />
<u>Soal SNMTPN 2012</u> yang akan dishare disini terdiri dari soal untuk
jurusan IPA dan juga IPS, dimana soal ini akan disajikan dalam 2 bagian, yaitu
soal Tes Potensi Akademik dan soal Tes Kemampuan Dasar. Sementara teman-teman
juga akan disajikan soal Tes Bidang Studi untuk jurusan IPA dan soal Tes Bidang
Studi untuk jurusan IPS.<br />
<br />
segera <b><i>download soal SNMPTN 2012</i></b>, berikut adalah link dari masing-masing
soal yang sudah siap kamu download:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt;">
<b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 15.5pt;">Download
Soal Tes Potensi Akademik untuk jurusan IPA dan IPS</span></b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/19519136/Latihan-tpa-snmptn-2012-kode01akademik.pdf.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519188/atihan-matematika-snmptn-2012-kode548.akdemikkkkkk.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
</span><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 15.5pt;"><br />
<b>Download Soal Tes Kemampuan Dasar untuk jurusan IPA dan IPS</b></span><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<b><i>- Matematika Dasar</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519202/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.mtkipa.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519212/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Bahasa Indonesia</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/downloadlink/19519218/Latihan-indonesia-snmptn-2012-kode336.bindo.pdf"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519242/b.indo.pdf.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Bahasa Inggris</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519254/Latihan-inggris-snmptn-2012-kode336.b.ing.pdf.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519262/Latihan-inggris-snmptn-2012-kode734.bing.pdf.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
</span><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 15.5pt;"><br />
<b>Download Soal Test Bidang Studi IPA</b></span><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<b><i>- Matematika IPA</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519279/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.mtkipa.pdf.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519323/Latihan-matematika-snmptn-2012-kode546.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Fisika</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519329/Latihan-fisika-snmptn-2012-kode546.1.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519332/Latihan-fisika-snmptn-2012-kode548.2.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Kimia</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519440/Latihan-kimia-snmptn-2012-kode546.1.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519654/Latihan-kimia-snmptn-2012-kode548.2.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Biologi</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519699/bio.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519715/bio2.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 15.5pt;">Download
Soal Test Bidang Studi IPS</span></b><span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<b><i>- Ekonomi</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519733/Latihan-ekonomi-snmptn-2012-kode328.1.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519752/Latihan-ekonomi-snmptn-2012-kode720.2.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Geografi</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519764/Latihan-geografi-snmptn-2012-kode720.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519983/Latihan-geografi-snmptn-2012-kode720.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Sejarah</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519964/seja.pdf.html" target="blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19519935/seja222.pdf.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a><br />
<br />
<b><i>- Sosiologi</i></b><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19520185/Latihan-sosiologi-snmptn-2012-kode328.doc.html" target="blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 1</span></a><br />
Link: <a href="http://www.ziddu.com/download/19520185/Latihan-sosiologi-snmptn-2012-kode328.doc.html" target="_blank"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Download 2</span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 12pt;">Demikianlah
informasi mengenai link download <i>soal SNMPTN 2012</i> ini. Semoga bermanfaat
bagi teman-teman semua. jangan sungkan untuk membagikannya dengan teman-teman
yang lain. Terimakasih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-56327689619256563432012-05-29T08:26:00.000-07:002012-10-10T10:03:24.824-07:00Makalah Kebijakan Pendidikan Di Era Otonomi Daerah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXoG7tBP3BppLiHHnFv_cuy8Ru9rNv71swQTnnrin1iiJIUI5nCHpjmyruKFd178TH6GxISVjMk972y4qVFgfGbdlqS2uH4jzf9l73BROqHaPNtEVoONjSrJyRVW1DkJUcNNaTk3uA2KE/s1600/makalahhhhhh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXoG7tBP3BppLiHHnFv_cuy8Ru9rNv71swQTnnrin1iiJIUI5nCHpjmyruKFd178TH6GxISVjMk972y4qVFgfGbdlqS2uH4jzf9l73BROqHaPNtEVoONjSrJyRVW1DkJUcNNaTk3uA2KE/s1600/makalahhhhhh.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b>KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH<br />DAN PENGARUHNYA TERHADAP<br />PERENCANAAN PENDIDIKAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">A. Pendahuluan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Era reformasi telah membawa perubahan-perubahan mendasar dalam berbagai kehidupan termasuk kehidupan pendidikan. Salah satu perubahan mendasar adalah manajemen Negara, yaitu dari manajemen berbasis pusat menjadi manajemen berbasis daerah. Secara resmi, perubahan manajemen ini telah diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dan disempurnakan menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pedoman pelaksanaannyapun telah dibuat melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Konsekuensi logis dari Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut adalah bahwa manajemen pendidikan harus disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Penyesuaian dengan jiwa dan semangat otonomi itu, antara lain terwujud dalam bentuk perubahan arah paradigma pendidikan, dari paradigma lama ke paradigma baru, yang tentu juga berdampak pada paradigma perencanaan pendidikannya. Secara ideal, paradigma baru pendidikan tersebut mestinya mewarnai kebijakan pendidikan baik kebijakan pendidikan yang bersifat substantif maupun implementatif. Seperti yang dinyatakan oleh Azyumardi Azra (2002: xii) bahwa dengan era otonomi daerah : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">”lembaga-lembaga pendidikan, seperti sekolah, madrasah, pesantren, universitas (perguruan tinggi), dan lainnya – yang terintegrasi dalam pendidikan nasional- haruslah melakukan reorientasi, rekonstruksi kritis, restrukturisasi, dan reposisi, serta berusaha untuk menerapkan paradigma baru pendidikan nasional”. Selain itu, implementasi kebijakan tersebut diharapkan berdampak positif terhadap kemajuan pendidikan di daerah dan di tingkat satuan pendidikan.3 </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Agar dampak positif dapat benar-benar terwujud, kemampuan perencanaan pendidikan yang baik di daerah sangatlah diperlukan. Dengan kemampuan perencanaan pendidikan yang baik diharapkan dapat mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang serius. Fiske (1996) menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman berbagai negara sedang berkembang yang menerapkan otonomi di bidang pendidikan, otonomi berpotensi memunculkan masalah: perbenturan kepentingan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, menurunnya mutu pendidikan, inefisiensi dalam pengelolaan pendidikan, ketimpangan dalam pemerataan pendidikan, terbatasnya gerak dan ruang partisipasi masyarakat dalam pendidikan, serta berkurangnya tuntutan akuntabilitas pendidikan oleh pemerintah serta meningkatnya akuntabilitas pendidikan oleh masyarakat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Selain itu, dengan perencanaan yang baik, konon, merupakan separoh dari kesuksesan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang telah diotonomikan di daerah. Sayangnya, kata Abdul Madjid dalam tulisannya ”Pendidikan Tanpa Planning” (Kedaulatan Rakyat, 2006), bahwa rendahnya mutu pendidikan kita disebabkan oleh belum komprehensifnya pendekatan perencanaan yang digunakan. Perencanaan pendidikan, katanya, hanya dijadikan faktor pelengkap atau dokumen ”tanpa makna” sehingga sering terjadi tujuan yang ditetapkan tidak tercapai secara optimal. Dapat juga terjadi, seperti dinyatakan H. Noeng Muhadjir (2003:89), bahwa ”pembuatan implementasi kebijakan berupa perencanaan, mungkin saja dilakukan oleh para eksekutif tanpa penelitian lebih dahulu. Kemungkinan resikonya beragam, misalnya membuat kesalahan yang sama dengan eksekutif terdahulu, tidak realistis, tidak menjawab masalah yang dihadapi masyarakat, sampai ke dugaan manipulatif-koruptif ”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">B. Kajian Teori </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">1. Konsep Otonomi Daerah </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sehari sesudah merdeka, Negara Kesatuan RI pada dasarnya telah menetapkan pilihannya secara formal pada dianutnya asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Hal itu dapat disimpulkan dari bunyi Bab IV, pasal 18 UUD 1945 dan penjelasannya. Dalam pasal 18 UUD 1945, antara lain dinyatakan bahwa “pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang”. Sementara, dalam penjelasan pasal tersebut antara lain dikemukakan bahwa: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">“…oleh karena negara Indonesia itu suatu “eenheidsstaat”, maka Indonesia tak akan mempunyai daerah di dalam lingkungannya yang bersifat staat juga. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah propinsi dan daerah yang lebih kecil. Daerah itu bersifat otonom (streck dan locale rechtsgemeenchappen) atau bersifat daerah administrasi belaka, semuanya menurut aturan yang akan ditetapkan dengan undang-undang”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam amandemen kedua UUD 1945, ketentuan tersebut mengalami perubahan. Perubahan tersebut tidak merubah esensinya, tapi lebih bersifat mempertegas, memperjelas dan melengkapi. Disebutkan, misalnya, “Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah” (pasal 18 ayat 1). Pemerintah daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan (pasal 18 ayat 2). Selanjutnya, dikatakan bahwa pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat (pasal 18 ayat 5 UUD 1945). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Secara etimologi, perkataan otonomi berasal dari bahasa latin “autos” yang berarti sendiri dan “nomos” yang berarti aturan. Dengan demikian, mula-mula otonomi berarti mempunyai “peraturan sendiri” atau mempunyai hak/kekuasaan/kewenangan untuk membuat peraturan sendiri. Kemudian arti ini berkembang menjadi “pemerintahan sendiri”. Pemerintahan sendiri ini meliputi pengaturan atau perundang-undangan sendiri, pelaksanaan sendiri, dan dalam batas-batas tertentu juga pengadilan dan kepolisian sendiri (Josep Riwu Kaho,1991:14). Sementara itu, dalam UU No. 32/ 2004 tentang Pemerintah Daerah ditegaskan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat yang diatur dan diurus tersebut meliputi kewenangan-kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada daerah-daerah untuk diselenggarakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Josef Riwu Kaho (1991:15-17) menyebutkan berbagai teknik untuk menetapkan bidang mana yang menjadi urusan pemerintah pusat dan mana yang merupakan wewenang pemerintah daerah, yaitu (a) sistem residu, (b) sistem material, (c) sistem formal, (d) sistem otonomi riil, dan (e) prinsip otonomi yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam sistem residu, secara umum telah ditentukan lebih dahulu tugas-tugas yang menjadi wewenang pemerintah pusat, sedangkan sisanya menjadi urusan rumah tangga daerah. Kebaikannya terutama terletak pada saat timbulnya keperluan-keperluan baru, pemerintah daerah dapat dengan cepat mengambil keputusan dan tindakan yang dipandang perlu, tanpa menunggu perintah dari pusat. Sebaliknya, sistem ini dapat pula menimbulkan kesulitan mengingat kemampuan daerah yang satu dengan yang lainnya tidak sama dalam pelbagai lapangan atau bidang. Akibatnya, bidang atau tugas yang dirumuskan secara umum ini dapat menjadi terlalu sempit bagi daerah yang kemampuannya terbatas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sementara, dalam sistem material, tugas pemerintah daerah ditetapkan satu persatu secara limitatif atau terinci. Di luar tugas yang telah ditentukan, merupakan urusan pemerintah pusat. Kelemahannya, sistem ini kurang fleksibel karena setiap perubahan tugas dan wewenang daerah harus dilakukannya melalui prosedur yang lama dan berbelit-belit. Akibatnya, memghambat kemajuan daerah, karena mereka harus menunggu penyerahan yang nyata bagi setiap urusan. Kadang-kadang suatu urusan menjadi terbengkelai, tidak diurus oleh pemerintah pusat dan tidak pula oleh pemerintah daerah. Sedangkan dalam sistem formal, daerah boleh mengatur dan mengurus segala sesuatu yang dianggap penting bagi daerahnya, asal saja tidak mencakup urusan yang telah diatur dan diurus oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang lebih tinggi tingkatannya. Dengan kata lain, urusan rumah tangga daerah dibatasi oleh peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi tingkatannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam sistem otonomi riil, penyerahan urusan atau tugas dan kewenangan kepada daerah didasarkan pada faktor yang nyata atau riil, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang riil dari daerah maupun pemerintah pusat serta pertumbuhan kehidupan masyarakat yang terjadi. Karena pemberian tugas dan kewajiban serta wewenang ini didasarkan pada keadaan riil di dalam masyarakat, maka kemungkinan yang dapat ditimbulkannya ialah bahwa tugas atau urusan yang selama ini menjadi wewenang pemerintah pusat dapat diserahkan kepada pemerintah daerah dengan melihat kepada kemampuan dan keperluannya untuk diatur dan diurus sendiri. Sebaliknya, tugas yang kini menjadi wewenang daerah, pada suatu ketika, bilamana dipandang perlu dapat diserahkan kembali kepada pemerintah pusat atau ditarik kembali dari daerah . </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Prinsip otonomi yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab dikenal dalam UU No.5 tahun 1974 sebagai salah satu variasi dari sistem otonomi riil. Dalam UU tentang Pemerintah Daerah yang baru, yaitu UU No. 22 tahun 1999, otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, Pemerintah wajib melakukan pembinaan yang berupa pemberian pedoman seperti dalam penelitian, pengembangan, perencanaan dan pengawasan. Di samping itu diberikan pula standar, arahan, bimbingan, pelatihan, supervisi, pengendalian, koordinasi, pemantauan dan evaluasi. Bersamaan dengan itu, Pemerintah wajib memberikan fasilitasi berupa pemberian peluang, kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan otonomi dapat dilakukan secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">2. Konsep Desentralisasi Pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Bila otonomi daerah menunjuk pada hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat, maka hal tersebut hanya mungkin jika Pemerintah Pusat mendesentralisasikan atau menyerahkan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom. Inilah yang disebut dengan desentralisasi. Mengenai asas desentralisasi, ada banyak definisi. Secara etimologis, istilah tersebut berasal dari bahasa Latin “de”, artinya lepas dan “centrum”, yang berarti pusat, sehingga bisa diartikan melepaskan dari pusat. Sementara, dalam Undang-undang No. 32 tahun 2004, bab I, pasal 1 disebutkan bahwa desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan RI. Sedangkan menurut Jose Endriga (Verania Andria & Yulia Indrawati Sari,2000:iii) desentralisasi diartikan sebagai “systematic and rasional dispersal of governmental powers and authority to lower level institutions so as to allow multi–sectoral decision making as close as possible to problem area”. Lain halnya dengan Nuril Huda (1998:4), dia mengartikan desentralisasi sebagai “delegations of responsibilities and powers to authorities at the lower levels”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Secara konseptual, penerapan asas desentralisasi didasari oleh keinginan menciptakan demokrasi, pemerataan dan efisiensi. Diasumsikan bahwa desentralisasi akan menciptakan demokrasi melalui partisipasi masyarakat lokal. Dengan sistem yang demokratis ini diharapkan akan mendorong tercapainya pemerataan pembangunan terutama di daerah pedesaan dimana sebagian besar masyarakat tinggal. Sedangkan efisiensi dapat meningkat karena jarak antara pemerintah lokal dengan masyarakat menjadi lebih dekat, penggunaan sumber daya digunakan saat dibutuhkan dan masalah diidentifikasi oleh masyarakat lokal sehingga tak perlu birokrasi yang besar untuk mendukung pemerintah lokal. Sementara itu, Kotter (1997) dalam buku “Leading Change”, menyatakan bahwa lembaga yang terdesentralisasi memiliki beberapa keunggulan, antara lain : (1) lebih fleksibel, dapat memberikan respon dengan cepat terhadap lingkungan dan kebutuhan yang selalu berubah, (2) lebih efektif, (3) lebih inovatif, dan (4) menghasilkan semangat kerja yang lebih tinggi, lebih komitmen dan lebih produktif. Sedangkan Achmad Budiono, M.Irfan & Yuli Andi (1998:216) menyatakan bahwa dengan pengambilan keputusan dalam organisasi ke tingkat yang lebih rendah maka akan cenderung memperoleh keputusan yang lebih baik. Desentralisasi bukan saja memperbaiki kualitas keputusan tetapi juga kualitas pengambilan keputusan. Dengan desentralisasi, pengambilan keputusan lebih cepat, lebih luwes dan konstruktif. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Istilah desentralisasi muncul dalam paket UU tentang otonomi daerah yang pelaksanaannya dilatarbelakangi oleh keinginan segenap lapisan masyarakat untuk melakukan reformasi dalam semua bidang pemerintahan. Menurut Bray dan Fiske (Depdiknas, 2001:3) desentralisasi pendidikan adalah suatu proses di mana suatu lembaga yang lebih rendah kedudukannya menerima pelimpahan kewenangan untuk melaksanakan segala tugas pelaksanaan pendidikan, termasuk pemanfaatan segala fasilitas yang ada serta penyusunan kebijakan dan pembiayaan. Senada dengan itu, Husen & Postlethwaite (1994:1407) mengartikan desentralisasi pendidikan sebagai “the devolution of authority from a higher level of government, such as a departement of education or local education authority, to a lower organizational level, such as individual schools”. Sementara itu, menurut Fakry Gaffar (1990:18) desentralisasi pendidikan merupakan sistem manajemen untuk mewujudkan pembangunan pendidikan yang menekankan pada keberagaman, dan sekaligus sebagai pelimpahan wewenang dan kekuasaan dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan berbagai problematika sebagai akibat ketidaksamaan geografis dan budaya, baik menyangkut substansi nasional, internasional atau universal sekalipun. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Bila dicermati, esensi terpenting dari berbagai pengertian di atas adalah otoritas yang diserahkan. Williams (Depdiknas, 2001:3-4) membedakan adanya dua macam otoritas (kewenangan dan tanggung jawab) yang diserahkan dari pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah, yaitu desentralisasi politis (political decentralization) dan desentralisasi administrasi (administrative decentralization). Perbedaan antar keduanya terletak dalam hal tingkat kewenangan yang dilimpahkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Pada desentralisasi politik, kewenangan yang dilimpahkan bersifat mutlak. Pemda menerima kewenangan melaksanakan tanggung jawab secara menyeluruh. Ia memegang otoritas untuk menentukan segala kebijakan tentang penyelenggaraan pendidikan untuk masyarakatnya. Hal itu mencakup kewenangan untuk menentukan model, jenis, sistem pendidikan, pembiayaan, serta lembaga apa yang akan melaksanakan kewenangan-kewenangan tersebut. Sedangkan dalam desentralisasi administrasi, kewenangan yang dilimpahkan hanya berupa strategi pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di daerah. Dengan kata lain, kewenangan yang diserahkan berupa strategi pengelolaan yang bersifat implementatif untuk melaksanakan suatu fungsi pendidikan. Dalam desentralisasi model ini, pemerintah pusat masih memegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan makro, sedangkan pemerintah daerah mempunyai kewajiban dan kewenangan untuk merencanakan, mengatur, menyediakan dana dan fungsi-fungsi implementasi kebijakan lainnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Mengapa bidang pendidikan didesentralisasikan? Tentang hal itu, ada berbagai pendapat dari para ahli. Husen & Postlethwaite (1994:1407) menguraikan mengenai alasan desentralisasi (reasons for decentralization), yaitu (a) the improvement of schools, (b) the belief that local participation is a logical form of governance in a democracy, dan (c) in relation to fundamental values of liberty, equality, fraternity, efficiency, and economic growth. Sementara itu, setelah melakukan studi di berbagai negara, Fiske (1998:24-47) menyebutkan sekurang-kurangnya ada empat alasan rasional diterapkannya sistem desentralisasi, termasuk pendidikan, yaitu (a) alasan politis, seperti untuk mempertahankan stabilitas dalam rangka memperoleh legitimasi pemerintah pusat dari masyarakat daerah, sebagai wujud penerapan ideologi sosialis dan laissez-faire dan untuk menumbuhkan kehidupan demokrasi, (b) alasan sosio-kultural, yakni untuk memberdayakan masyarakat lokal, (c) alasan teknis administratif dan paedagogis, seperti untuk memangkas manajemen lapisan tengah agar dapat membayar gaji guru tepat waktu atau untuk meningkatkan antusiasme guru dalam proses belajar mengajar, (d) alasan ekonomis-finansial, seperti meningkatkan sumber daya tambahan untuk pembiayaan pendidikan dan sebagai alat pembangunan ekonomi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sementara itu, Kacung Marijan (Abdurrahmansyah, 2001:58) melihat penerapan desentralisasi pendidikan di Indonesia justru sebagai gejala keputusasaan pemerintah dalam menghadapi persoalan keuangan. Sedangkan Arbi Sanit (2000:1) memandang penerapan desentralisasi secara umum sebagai “jalan keluar” bagi problematik ketimpangan kekuasaan antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal. Karena itu, menurutnya, konsep desentralisasi bertolak dari asumsi pemberian sebagian kekuasaan pemerintah pusat kepada pemerintah lokal atau yang lebih rendah dalam rangka mencapai tujuan nasional. Pemberian sebagian kekuasaan tersebut untuk mengatasi kekecewaan daerah terhadap pemerintah pusat, yang berakar pada persoalan: (1) ketimpangan struktur ekonomi Jawa-Luar Jawa, (2) sentralisasi politik, (3) korupsi birokrasi, (4) eksploitasi SDA, (5) represi dan pelanggaran HAM, dan (6) penyeragaman politik hingga kultural. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Tujuan desentralisasi pendidikan adalah untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders di daerah, untuk menghasilkan integrasi sekolah dengan masyarakat lokal secara terus menerus, untuk mendekatkan sekolah dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat, dan akhirnya untuk memperbaiki motivasi, kehadiran dan pencapaian murid. Selain itu, desentralisasi tersebut juga dalam rangka memberi kesempatan kepada rakyat atau masyarakat luas untuk berpartisipasi secara aktif dan kreatif sehingga pendidikan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan bermanfaat bagi pembangunan daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">3. Paradigma Baru Pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Era otonomi daerah telah mengakibatkan terjadinya pergeseran arah paradigma pendidikan, dari paradigma lama ke paradigma baru, meliputi berbagai aspek mendasar yang saling berkaitan, yaitu (1) dari sentralistik menjadi desentralistik, (2) dari kebijakan yang top down ke kebijakan yang bottom up, (3) dari orientasi pengembangan parsial menjadi orientasi pengembangan holistik, (4) dari peran pemerintah sangat dominan ke meningkatnya peranserta masyarakat secara kualitatif dan kuantitatif, serta (5) dari lemahnya peran institusi non sekolah ke pemberdayaan institusi masyarakat, baik keluarga, LSM, pesantren, maupun dunia usaha (Fasli Jalal, 2001: 5).4</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Agak berbeda dengan hal tersebut, dalam buku Depdiknas (2002:10) tentang Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala Dinas Kabupaten/Kota, selain perubahan paradigma dari “sentralistik ke desentralistik” dan orientasi pendekatan “dari atas ke bawah” (top down approach) ke pendekatan “dari bawah ke atas” (bottom up approach) sebagaimana yang sudah disebut dalam buku Fasli Jalal, juga disebutkan tiga paradigma baru pendidikan lainnya, yaitu dari “birokrasi berlebihan” ke “debirokratisasi”, dari “Manajemen Tertutup” (Closed Management) ke “Manajemen Terbuka” (Open Management), dan pengembangan pendidikan, termasuk biayanya, “terbesar menjadi tanggung jawab pemerintah” berubah ke “sebagian besar menjadi tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat (stakeholders).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Bila kedua pendapat di atas dianalisis dan disintesakan, maka wujud pergeseran paradigma pendidikan tersebut meliputi sebagai berikut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">a. Dari sentralisasi ke desentralisasi pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, pengelolaan pendidikan sangat sentralistik. Hampir seluruh kebijakan pendidikan dan pengelolaan pelaksanaan pendidikan diatur dari Depdikbud. Seluruh jajaran, tingkat Kanwil Depdikbud, tingkat Kakandep Dikbud Kabupaten/Kota, bahkan sampai di sekolah-sekolah harus mengikuti dan taat terhadap kebijakan-kebijakan yang seragam secara nasional, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaannya. Kakandep dan sekolah-sekolah tidak diperkenankan merubah, menambah dan mengurangi yang sudah ditetapkan oleh Depdikbud/Kanwil Depdikbud, sekalipun tidak sesuai dengan kondisi, potensi, kebutuhan sekolah dan masyarakat di daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam era reformasi, paradigma sentralistik berubah ke desentralistik. Desentralistik dalam arti pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari Depdiknas ke Dinas Pendidikan Propinsi, dan sebagian lainnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, bahkan juga kepada sekolah-sekolah. Pada perguruan tinggi negeri/swasta dilimpahkan kepada rektor, bahkan juga pada fakultas, dan juga pada jurusan/program studi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dengan UU dan Peraturan Pemerintah mengenai otonomi daerah, Kabupaten/Kota dan DPRD Kabupaten/Kota, diberi wewenang membuat Peraturan-Peraturan Daerah, mengenai pendidikan tingkat Kabupaten/Kota. Dengan desentralisasi manajemen pendidikan tersebut, Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota sebagai perangkat pemerintah Kabupaten/Kota yang otonom, dapat membuat kebijakan-kebijakan pendidikan, masing-masing sesuai wewenang yang dilimpahkan kepada pemerintah Kabupaten/Kota dalam bidang pendidikan. Bahkan dalam pengelolaan pendidikan pada tingkat Kabupaten/Kota, setiap sekolah juga diberi peluang untuk membuat kebijakan sekolah (school policy) masing-masing atas dasar konsep “manajemen berbasis sekolah” dan “pendidikan berbasis masyarakat” </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dengan demikian, sebagian perubahan dan kemajuan pendidikan tingkat Kabupaten/Kota sangat bergantung pada kemampuan mengembangkan kebijakan pendidikan dari masing-masing Kepala Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Desentralisasi manajemen pendidikan tersebut, dilaksanakan sejalan dengan proses demokratisasi, sebagai proses distribusi tugas dan tanggung jawab dari Depdiknas sampai di unit-unit satuan pendidikan. Iklim dan suasana serta mekanisme demokratis bertumbuh dan berkembang pada seluruh tingkat dan jalur pengelolaan pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah dan di kelas-kelas ruang belajar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">b. Dari kebijakan yang top down ke kebijakan yang bottom up; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, pendekatan pengembangan dan pembinaan pendidikan dilakukan dengan mekanisme pendekatan “dari atas ke bawah” (top down approach) Berbagai kebijakan pengembangan/pembinaan pendidikan hampir seluruhnya ditentukan oleh Depdikbud, dan dalam hal khusus di Propinsi ditentukan oleh Kanwil Depdikbud, dan dalam hal khusus lainnya di Kabupaten/Kota ditentukan oleh Kakandepdikbud, untuk dilaksanakan oleh seluruh jajaran pelaksana di wilayah, termasuk di sekolah-sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Lain halnya dalam era reformasi, sebagian besar upaya pengembangan pendidikan dilakukan dengan orientasi pendekatan “dari bawah ke atas” (bottom up approach). Pendekatan bottom up harus terjadi dalam pengambilan keputusan di setiap level instansi, misalnya sekolah, Dinas Kabupaten/Kota, yayasan penyelenggara pendidikan, dan sebagainya. Berbagai aspirasi dan kebutuhan yang menjadi kepentingan umum, sesuai kondisi, potensi dan prospek sekolah, diakomodasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. Dan hal-hal lainnya yang menjadi wewenang dan tanggung jawab Dinas Propinsi diselesaikan pada tingkat Depdiknas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Oleh karenanya, tidak heran bila di Kabupaten/Kota sering terjadi “unjuk rasa” para guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat menuntut perbaikan kebijakan pendidikan yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Dan berbagai aspirasi yang baik sudah seyogyanya diterima oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">c. Dari orientasi pengembangan yang parsial ke orientasi pengembangan yang holistik </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, orientasi pengembangan bersifat parsial. Misalnya, pendidikan lebih ditekankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan stabilitas politik dan teknologi perakitan (Fasli Jalal, 2001:5). Pendidikan juga terlalu menekankan segi kognitif, sedangkan segi spiritual, emosional, sosial, fisik dan seni kurang mendapatkan tekanan (Paul Suparno, 2003:98). Akibatnya anak didik kurang berkembang secara menyeluruh. Dalam pembelajaran yang ditekankan hanya to know (untuk tahu), sedangkan unsur pendidikan yang lain to do (melakukan), to live together (hidup bersama), to be (menjadi) kurang menonjol. Di Indonesia kesadaran akan hidup bersama kurang mendapat tekanan, dengan akibat anak didik lebih suka mementingkan hidupnya sendiri. Selain itu, pendekatan dan pengajaran di sekolah kebanyakan terpisah-pisah dan kurang integrated. Setiap mata pelajaran berdiri sendiri, seakan tidak ada kaitan dengan pelajaran lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Berbeda dengan itu, setelah reformasi orientasi pengembangan bersifat holistik. Pendidikan diarahkan untuk pengembangan kesadaran untuk bersatu dalam kemajemukan budaya, menjunjung tinggi nilai moral, kemanusiaan dan agama, kesadaran kreatif, produktif, dan kesadaran hukum (Fasli Jalal, 2001:5). Menurut Paul Suparno (2003:100), pendidikan holistik dipengaruhi oleh pandangan filsafat holisme, yang cirinya adalah keterkaitan (connectedness), keutuhan (wholeness), dan proses menjadi (being). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Konsep saling keterkaitan mengungkapkan bahwa saling keterkaitan antara suatu bagian dari suatu sistem dengan bagian-bagian lain dan dengan keseluruhannya. Maka tidak mungkin suatu bagian dari suatu sistem lepas sendiri dari sistem itu dan lepas dari bagian-bagian yang lain. Saling keterkaitan dapat dijabarkan dalam beberapa konsep berikut, yaitu interdependensi, interrelasi, partisipasi dan non linier (Hent, 2001). Interdependensi adalah saling ketergantungan satu unsur dengan yang lain. Masing-masing tidak akan menjadi penuh berkembang tanpa yang lain. Ada saling ketergantungan antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa lain, antara guru dengan guru lain, dan lain-lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Interrelasi dimaksudkan sebagai adanya saling kaitan, saling berhubungan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam pendidikan. Ada hubungan antara pendidik dengan yang dididik, antara siswa dengan siswa lain, antara pendidik dengan pendidik lain. Relasi ini bukan hanya relasi berkaitan dengan pengajaran tetapi juga relasi sebagai manusia, sebagai pribadi. Partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan, ikut andil dalam sistem itu. Dalam pendidikan secara nyata siswa hanya akan berkembang bila terlibat, ikut aktif didalamnya. Non linier menunjukkan bahwa tidak dapat ditentukan secara linier serba jelas sebelumnya. Ada banyak hal yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya dalam pendidikan, meski kita telah menentukan unsur-unsurnya. Kita dapat membantu anak-anak dengan segala macam nilai yang baik, namun dapat terjadi mereka berkembang tidak baik. Pendekatan pendidikan yang mekanistis tidak tepat lagi. Pendidikan tidak dipikirkan lagi secara linier, seakan-akan bila langkah-langkahnya jelas lalu hasilnya menjadi jelas; tetapi lebih kompleks dan ada keterbukaan terhadap unsur yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Prinsip keutuhan menyatakan bahwa keseluruhan adalah lebih besar daripada penjumlahan bagian-bagiannya. Prinsip keutuhan sangat jelas diwujudkan dengan memperhatikan semua segi kehidupan dalam membantu perkembangan pribadi siswa secara menyeluruh dan utuh. Maka, segi intelektual, sosial, emosional, spiritual, fisik, seni, semua mendapat porsi yang seimbang. Salah satu unsur tidak lebih tinggi dari yang lain sehingga mengabaikan yang lain. Kurikulum dibuat lebih menyeluruh dan memasukkan banyak segi. Pendekatan terhadap siswapun lebih utuh dengan memperhatikan unsur pribadi, lingkungan dan budaya. Pembelajaran lebih menggunakan inteligensi ganda, dengan mengembangkan IQ, SQ, dan EQ secara integral. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Prinsip ”proses menjadi” mengungkapkan bahwa manusia memang terus berkembang menjadi semakin penuh. Dalam proses menjadi penuh itu unsur partisipasi, keaktifan, tanggung jawab, kreativitas, pertumbuhan, refleksi, dan kemampuan mengambil keputusan sangat penting. Proses itu terus-menerus dan selalu terbuka terhadap perkembangan baru. Dalam pendidikan, prinsip kemenjadian ini ditonjolkan dengan pendekatan proses, siswa diaktifkan untuk mencari, menemukan dan berkembang sesuai dengan keputusan dan tanggungjawabnya. Dalam proses itu, siswa diajak lebih banyak mengalami sendiri, berefleksi dan mengambil makna bagi hidupnya. Dalam proses ini siswa dibantu sungguh menjadi manusia yang utuh, bukan hanya menjadi calon pekerja atau pengisi lowongan kerja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">d. Dari peran pemerintah yang dominan ke meningkatnya peranserta masyarakat secara kualitatif dan kuantitatif. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, peran pemerintah sangat dominan. Hampir semua aspek dari pendidikan diputuskan kebijakan dan perencanaannya di tingkat Pusat, sehingga daerah terkondisikan lebih hanya sebagai pelaksana (Sumarno, 2001:3). Pendidikan dikelola tanpa mengembangkan kemampuan kreativitas masyarakat, malah cenderung meniadakan partisipasi masyarakat di dalam pengelolaan pendidikan. Lembaga pendidikan terisolasi dan tanggung jawab sepenuhnya ada pada pemerintah pusat. Sedangkan masyarakat tidak mempunyai wewenang untuk mengontrol jalannya pendidikan. Selain itu, dengan sendirinya orang tua dan masyarakat, sebagai constituent dari sistem pendidikan nasional yang terpenting, telah kehilangan peranannya dan tanggung jawabnya. Mereka, termasuk peserta didik, telah menjadi korban, yaitu sebagai obyek dari sistem yang otoriter. (Tilaar, 1999:113) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sesudah otonomi, ada perluasan peluang bagi peran serta masyarakat dalam pendidikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu, untuk mendorong partisipasi masyarakat, di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pendidikan, sedangkan di tingkat sekolah dibentuk komite sekolah. Pembentukan komite sekolah didasarkan pada keputusan Mendiknas No.044/U/2002 tentang panduan pembentukan komite sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Menurut panduan, pembentukan komite sekolah dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Transparan berarti bahwa komite sekolah harus dibentuk secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat secara luas mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, proses sosialisasi oleh panitia persiapan, kriteria calon anggota, proses seleksi calon anggota, pengumuman calon anggota, proses pemilihan, dan penyampaian hasil pemilihan. Akuntabel berarti bahwa panitia persiapan pembentukan komite sekolah hendaknya menyampikan laporan pertanggungjawaban kinerjanya maupun penggunaan dan kepanitiaan. Sedangkan secara demokratis berarti bahwa dalam proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika dipandang perlu, dapat dilakukan melalui pemungutan suara. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">e. Dari lemahnya peran institusi non sekolah ke pemberdayaan institusi masyarakat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum era otonomi, peran institusi non sekolah sangat lemah. Dalam era otonomi, masyarakat diberdayakan dengan segenap institusi sosial yang ada di dalamnya, terutama institusi yang dilekatkan dengan fungsi mendidik generasi penerus bangsa. Berbagai institusi kemasyarakatan ditingkatkan wawasan, sikap, kemampuan, dan komitmennya sehingga dapat berperan serta secara aktif dan bertanggung jawab dalam pendidikan. Institusi pendidikan tradisionil seperti pesantren, keluarga, lembaga adat, berbagai wadah organisasi pemuda bahkan partai politik bukan hanya diberdayakan sehingga dapat mengembangkan fungsi pendidikan dengan lebih baik, melainkan juga diupayakan untuk menjadi bagian yang terpadu dari pendidikan nasional. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Demikian juga, ada upaya peningkatan partisipasi dunia usaha/industri dan sektor swasta dalam pendidikan karena sebagai pengguna sudah semestinya dunia usaha juga ikut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Apabila lebih banyak institusi kemasyarakatan peduli terhadap pendidikan maka pendidikan akan lebih mampu menjangkau berbagai kelompok sasaran khusus seperti kelompok wanita dan anak-anak kurang beruntung (miskin, berkelainan, tinggal di daerah terpencil dan sebagainya). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, perlu dilakukan pembenahan sebagai kebijakan dasar, yaitu pengembangan kesadaran tunggal dalam kemajemukan, pengembangan kebijakan sosial, pengayaan berkelanjutan (continuous enrichment) dan pengembangan kebijakan afirmatif (affirmative policy) (Fasli Jalal, 2001:72-73). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">f. Dari ”birokrasi berlebihan” ke ”debirokratisasi”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, berbagai kegiatan pengembangan dan pembinaan diatur dan dikontrol oleh pejabat-pejabat (birokrat-birokrat) melalui prosedur dan aturan-aturan (regulasi) yang ketat, bahkan sebagiannya sangat ketat dan kaku oleh Kandepdikbud/Kanwildikbud. Hal ini mempengaruhi pengelolaan sebagian sekolah-sekolah, dalam iklim ”birokrasi berlebihan”. Dalam kondisi yang demikian, tidak jarang ditemukan adanya ”kasus birokrasi yang berlebihan” dari sebagian pejabat birokrat yang menggunakan ”kekuasaan berlebihan” dalam pembinaan guru, siswa, dan pihak-pihak lainnya. Keadaan ini telah mematikan prakarsa, daya cipta, dan karya inovatif di sekolah-sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam era reformasi, terjadi proses ”debirokratisasi” dengan jalan memperpendek jalur birokrasi dalam penyelesaian masalah-masalah pendidikan secara profesional, bukan atas dasar ”kekuasaan” atau peraturan belaka. Hal ini sesuai dengan prinsip profesionalisme dalam pendidikan, dan juga pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam desentralisasi. Di samping itu juga dilakukan ”deregulasi”, dalam arti ”pengurangan” aturan-aturan kebijakan pendidikan yang tidak sesuai dengan kondisi, potensi, dan prospek sekolah, dan kepentingan masyarakat (stakeholders) untuk berpartisipasi terhadap sekolah, dalam bentuk gagasan penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, dana dan prasarana/sarana untuk sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">g. Dari ”manajemen tertutup” (close management) ke ”management terbuka” (open management). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, diterapkan bentuk-bentuk ”manajemen tertutup”, sehingga tidak transparan, tidak ada akuntabilitas kepada publik dalam pengelolaan pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam era reformasi, manajemen pendidikan menerapkan ”manajemen terbuka” dari pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan sampai pada evaluasi, bahkan perbaikan kebijakan. Seluruh sumber daya yang digunakan dalam pendidikan dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada seluruh kelompok masyarakat (stakeholders), dan selanjutnya terbuka untuk menerima kritikan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">h. Dari pengembangan pendidikan ”terbesar menjadi tanggung jawab pemerintah” berubah ke ”sebagian besar menjadi tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat (stakeholders) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebelum otonomi, pengembangan pendidikan, termasuk pembiayaan, terbesar menjadi tanggung jawab pemerintah, dibandingkan dengan menjadi tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat (stakeholders). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam era reformasi, pengembangan pendidikan, termasuk pembiayaan pendidikan, berupa gaji honorarium/tunjangan mengajar, penataran/pelatihan, rehabilitasi gedung dan lain-lain, diupayakan supaya sebagian besar akan menjadi tanggung jawab orang tua siswa dan masyarakat (stakeholders). Kemajuan pendidikan tingkat Kabupaten/Kota akan banyak bergantung pada partisipasi orang tua siswa dan masyarakat serta pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing, di samping proyek-proyek khusus, dan juga kemudahan dan pengendalian mutu dan hal-hal kepentingan nasional lainnya dari DEPDIKNAS, dan dari Dinas Propinsi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">4. Paradigma Baru Perencanaan Pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dengan terjadinya perubahan paradigma baru pendidikan, maka sistem perencanaan pendidikan dalam iklim pemerintahan yang sentralistik, sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perencanaan pendidikan pada era otonomi daerah, sehingga diperlukan paradigma baru perencanaan pendidikan. Menurut Mulyani A. Nurhadi (2001:2), perubahan paradigma dalam sistem perencanaan pendidikan di daerah setidak-tidaknya akan menyentuh lima aspek, yaitu sifat, pendekatan, kewenangan pengambilan keputusan, produk serta pola perencanaan anggaran. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dari segi sifat perencanaan pendidikan, maka perencanaan pendidikan pada tingkat daerah sebagai kegiatan awal dari proses pengelolaan pendidikan termasuk kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Sementara itu, Pemerintah Pusat berkewajiban merumuskan kebijakan tentang perencanaan nasional, yang dalam pelaksanaannya telah dituangkan dalam bentuk Undang-Undang RI No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Pada tingkat Departemen, Propenas ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang memuat strategi umum untuk mencapai tujuan program pembangunan di bidang masing-masing dan dituangkan dalam Keputusan Menteri. Berdasarkan Renstra itu, Pemerintah Pusat menyusun Program pembangunan tahunan yang disingkat Propeta yang dituangkan dalam Keputusan Menteri, sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Selain itu, pada era otonomi daerah diharapkan akan lebih tumbuh kreativitas dan prakarsa, serta mendorong peran serta masyarakat sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing daerah. Ini berarti bahwa dalam membangun pendidikan di daerah Kabupaten/Kota perlu dilandasi dengan perencanaan pendidikan tingkat daerah yang baik dan distinktif, tidak hanya bertumpu kepada perencanaan nasional yang makro, tetapi juga dapat mempertimbangkan keunikan, kemampuan, dan budaya daerah masing-masing sehingga mampu menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah. Perencanaan program pendidikan di daerah bukan lagi merupakan bagian atau fotokopi dari perencanaan program tingkat nasional maupun propinsi, tetapi merupakan perencanaan pendidikan yang unik dan mandiri sehingga beragam, walaupun disusun atas dasar rambu-rambu kebijakan perencanaan nasional. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dari segi pendekatan perencanaan pendidikan, era otonomi telah merubah paradigma dalam pendekatan perencanaan pendidikan di daerah dari pendekatan diskrit sektoral menjadi integrated dengan sektor lainnya di daerah. Sebelum otonomi, sistem alokasi anggaran pendidikan di daerah diperoleh dari APBN pusat secara sektoral pada sektor pendidikan, Pemuda dan Olahraga, serta Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun setelah otonomi diperoleh dari APBD yang berasal dari berbagai sumber sebagai bagian dari dana Daerah untuk seluruh sektor yang menjadi tanggung jawab daerah. Sumber-sumber itu meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana dekonsentrasi, dana perbantuan, pendapatan asli daerah, dan bantuan masyarakat. Dengan demikian, telah terjadi perubahan sumber anggaran yang semula bersifat tunggal-hierarkhi-sektoral sekarang menjadi jamak-fungsional-regional, tetapi dalam persaingan antar sektor. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dari segi kewenangan pengambilan keputusan, sistem perencanaan pendidikan yang sentralistik telah menutup kewenangan Daerah dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan baik pada tataran kebijakan, skala prioritas, jenis program, jenis kegiatan, bahkan dalam hal rincian alokasi anggaran. Namun, dalam era otonomi Daerah dapat dan harus menetapkan kebijakan, program, skala prioritas, jenis kegiatan sampai dengan alokasi anggarannya sesuai dengan kemampuan Daerah, sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan nasional yang antara lain dalam bentuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sementara dari segi produk perencanaan pendidikan, pada era desentralisasi produk perencanaan pendidikan diharapkan merupakan bagian tak terpisahkan dari perencanaan pembangunan Daerah secara lintas sektoral. Oleh karena itu, produk </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam UU tersebut, yang dimaksud dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka pendek, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam penjelasan UU tersebut, perencanaan partisipatif disebut hanya sebagai salah satu dari lima pendekatan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Keempat pendekatan lainnya adalah pendekatan politik, teknokratik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom–up). Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki perencanaan pendidikan yang dihasilkan harus mencakup seluruh komponen perencanaan pendidikan yang meliputi: kebijakan, rencana strategis, skala prioritas, program, sasaran dan kegiatan, serta alokasi anggarannya dalam konteks perencanaan pembangunan Daerah secara terpadu. Semua komponen itu perlu dikembangkan secara spesifik sesuai dengan kemampuan dan kharakteristik Daerah, sejauh tidak bertentangan dengan kebijakan umum, prioritas nasional, dan program-program strategis yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">C. Hasil Pemikiran dan Pembahasan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">1. Hubungan antar perencanaan pembangunan di daerah dengan dokumen perencanaan lainnya </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Paradigma baru perencanaan pendidikan di atas, tentu saja berimplikasi pada proses perencanaan pendidikan Kabupaten/Kota. Dalam era otonomi daerah, Sistem Perencanaan Pendidikan Kabupaten/Kota (SPPK) adalah bagian integral dari sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan amanah UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional8, terjadi perubahan paradigma perencanaan pembangunan daerah, yaitu mendasarkan pada perencanaan partisipatif,9 di mana perencanaan dibuat dengan memperhatikan dinamika, prakarsa dan kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karenanya, dalam penyusunan perencanaan pembangunan tersebut diperlukan koordinasi antar instansi Pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, dan tingkat Kota, serta forum Satuan Kerja Perangkat Daerah. Setiap perencanaan pembangunan daerah selanjutnya harus ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), untuk periode satu tahun. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">2. Model Perencanaan Pendidikan Kabupaten/Kota </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Berikut gambaran mengenai tahap-tahap perencanaan pendidikan kabupaten/kota. Secara singkat, penjelasannya adalah sebagai berikut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">1. Melakukan analisis lingkungan strategis. Lingkungan strategis adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap perencanaan pendidikan kabupaten/kota, misalnya: Propeda, Renstrada, Repetada, peraturan perundangan (UU, PP, Kepres, Perda, dsb), tingkat kemiskinan, lapangan kerja, harapan masyarakat terhadap pendidikan, pengalaman-pengalaman praktek yang baik, tuntutan otonomi, tuntutan globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan lingkungan strategis harus diinternalisasikan ke dalam perencanaan pendidikan kabupaten/kota agar perencanaan tersebut benar-benar menyatu dengan perubahan lingkungan strategis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan saat ini (dalam kenyataan) yang meliputi profil pendidikan kabupaten/kota (pemerataan, mutu, efisiensi, dan relevansi), pemetaan sekolah/ guru/ siswa, kapasitas manajemen dan sumber daya pada tingkat kabupaten/kota dan sekolah, dan best practices pendidikan saat ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang yang dituangkan dalam bentuk rumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan, yang mencakup setidaknya pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatan kapasitas pendidikan kabupaten/kota. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">4. Mencari kesenjangan antara butir (2) dan butir (3) sebagai bahan masukan bagi penyusunan rencana pendidikan keseluruhan yang akan datang (5 tahun) dan rencana jangka pendek (1 tahun). Kesenjangan/tantangan yang dimaksud mencakup pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi, relevansi dan pengembangan kapasitas manajemen pendidikan pada tingkat kabupaten dan sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">5. Berdasarkan hasil butir (4) disusunlah rencana kegiatan tahunan untuk selama 5 tahun (rencana strategis) dan rencana kegiatan rinci tahunan (rencana operasional/renop). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">6. Melaksanakan rencana pengembangan pendidikan kabupaten/kota melalui upaya-upaya nyata yang dapat meningkatkan pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi, relevansi dan kapasitas manajemen pendidikan pada tingkat kabupaten/kota dan sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">7. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan. Hasil evaluasi akan memberitahu apakah hasil pendidikan sesuai dengan yang direncanakan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebagaimana sudah disebut secara implisit di atas, bahwa pada hakekatnya sebuah perencanaan dibuat dalam rangka mengubah ”situasi pendidikan saat ini” (dalam kenyataan) menuju ke ”situasi pendidikan yang diharapkan” di masa mendatang. Untuk itu, ada tiga kata kunci yang harus dipahami, yaitu kebijakan, perencanaan dan program pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">1. Kebijakan Pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kebijakan dibuat mengacu pada paradigma baru pendidikan. Kebijakan adalah suatu ucapan atau tulisan yang memberikan petunjuk umum tentang penetapan ruang lingkup yang memberi batas dan arah umum kepada para manajer untuk bergerak. Kebijakan juga berarti suatu keputusan yang luas untuk menjadi patokan dasar bagi pelaksanaan manajemen. Keputusan yang dimaksud telah dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh pengambil keputusan puncak dan bukan kegiatan-kegiatan yang berulang dan rutin yang terprogram atau terkait dengan aturan-aturan keputusan (Nurkolis, 2004).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sementara, menurut Slamet P.H.(2005), kebijakan pendidikan adalah apa yang dikatakan (diputuskan) dan dilakukan oleh pemerintah dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, kebijakan pendidikan berisi keputusan dan tindakan yang mengalokasikan nilai-nilai. Menurutnya, kebijakan pendidikan meliputi lima tipe, yaitu kebijakan regulatori, kebijakan distributif, kebijakan redistributif, kebijakan kapitalisasi Situasi dan kebijakan etik. Sedangkan Noeng Muhadjir (2003: 90), membedakan antara kebijakan substantif dan kebijakan implementatif. Kebijakan implementatif adalah penjabaran sekaligus operasionalisasi dari kebijakan substantif. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sementara itu, Sugiyono (2003) mengemukakan tiga pengertian kebijakan (policy) yaitu (1) sebagai pernyataan lesan atau tertulis pimpinan tentang organisasi yang dipimpinnya, (2) sebagai ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan, sehingga tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam mencapai tujuan organisasi, dan (3) sebagai peta jalan untuk bertindak dalam mencapai tujuan organisasi. Menurutnya, kebijakan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus berpedoman pada kebijakan yang lebih tinggi dan memperhatikan kebijakan yang sederajat yang lain; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus berorientasi ke masa depan; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus adil; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus berlaku untuk waktu tertentu; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus merupakan perbaikan atas kebijakan yang telah ada; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus mudah dipahami, diimplementasikan, dimonitor dan dievaluasi; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kebijakan yang dibuat harus berdasarkan informasi yang benar dan up to date; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Sebelum kebijakan dijadikan keputusan formal, maka bila mungkin diujicobakan terlebih dulu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebijakan pendidikan adalah upaya perbaikan dalam tataran konsep pendidikan, perundang-undangan, peraturan dan pelaksanaan pendidikan serta menghilangkan praktik-praktik pendidikan di masa lalu yang tidak sesuai atau kurang baik sehingga segala aspek pendidikan di masa mendatang menjadi lebih baik. Kebijakan pendidikan diperlukan agar tujuan pendidikan nasional dapat dicapai secara efektif dan efisien. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">2. Perencanaan Pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Perencanaan pendidikan dibuat dengan mengacu pada kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan. Perencanaan pendidikan adalah proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam rangka membuat perencanaan pendidikan tersebut, perencana melakukan proses identifikasi, mengumpulkan, dan menganalisis data-data internal dan eksternal (esensial dan kritis) untuk memperoleh informasi terkini dan yang bermanfaat bagi penyiapan dan pelaksanaan rencana jangka panjang dan pendek dalam rangka untuk merealisasikan atau mencapai tujuan pendidikan kabupaten/kota. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Perencanaan pendidikan penting untuk memberi arah dan bimbingan pada para pelaku pendidikan dalam rangka menuju perubahan atau tujuan yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Tanpa perencanaan pendidikan yang baik akan menyebabkan ketidakjelasan tujuan yang akan dicapai, resiko besar dan ketidakpastian dalam menyelenggarakan semua kegiatan pendidikan. Dengan kemampuan perencanaan pendidikan yang baik di daerah, oleh karenanya, diharapkan akan dapat mengurangi kemungkinan timbulnya permasalahan yang serius sebagai dampak dari diberlakukannya otonomi pendidikan itu di tingkat daerah kabupaten/ kota. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebagai dasar dalam membuat perencanaan di bidang pendidikan, umumnya orang menggunakan teknik analisis SWOT12, dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang dan tantangan atau ancaman yang dihadapi oleh organisasi. Dengan teknik itu, diharapkan posisi organisasi dalam berbagai aspek bisa dipahami secara lebih obyektif, lalu bisa ditetapkan prioritas strategi dan program-programnya, serta peta urutan pelaksanaannya </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">3. Program pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Pada intinya, program pendidikan adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan, sesuai dengan strategi dan kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">4. Persoalan-Persoalan Mendesak Pendidikan Nasional </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">a. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, pada dasarnya pelayanan pendidikan yang bermutu merupakan hak bagi seluruh warga negara Indonesia. Meskipun demikian kenyataan menunjukkan bahwa saat ini belum semua warga negara dapat memperoleh haknya atas pendidikan. Oleh karena itu pemerintah sebagai penyelenggara negara wajib berupaya untuk memenuhinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dalam kebijakan Ditjen Mandikdasmen, disebutkan mengenai konsep, indikator keberhasilan, dan sumber daya pendukung untuk kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan sebagai berikut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Tabel 1. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kebijakan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Konsep Indikator Keberhasilan Pendukung Program </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Pendidikan untuk semua </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Pemenuhan pendidikan menengah dengan rasio SMA/SMK kejuruan yang tepat </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Tuntas wajar 9 tahun pada 2009 (APK lebih besar atau sama dengan 98 %); </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> APK diknas daerah tertinggal lebih besar atau samadengan 75 % </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> APK diknas kelompok termiskin (Q1) lebih besar atau sama dengan 75 % </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Kesetaraan gender </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Rintisan wajib belajar 12 tahun </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Anggaran pendidikan 20 % dari APBN/APBD + dana masyarakat; dengan manajemen : berbasis kinerja, akuntabilitas, promutu, peduli rakyat miskin; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Memperbesar daya tampung;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Mendekatkan pendidikan dengan masyarakat; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Menciptakan sistem insentif untuk menumbuhkan aspirasi pendidikan (voucher pendidikan, berorientasi kultural, berbasis masyarakat, dan pendidikan peningkatan gizi. Pemerataan dan perluasan kesempatan pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Menarik keterlibatan daerah dalam pembangunan pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Rekruetmen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Studi yang secara langsung diarahkan pada analisis kebijakan dalam pemerataan pendidikan ialah studi yang dilakukan oleh James Coleman (Ace Suryadi dan H. A. R Tilaar, 1994: 29) yang berjudul Equality of Educational Opportunity. Coleman membedakan secara konsepsional antara pemerataan kesempatan pendidikan secara pasif, dengan pemerataan pendidikan secara aktif. Pemerataan pendidikan secara pasif lebih menekankan pada kesamaan memperoleh kesempatan untuk mendaftar di sekolah, sedangkan pemerataan aktif ialah kesempatan yang sama yang diberikan oleh sekolah kepada murid-murid terdaftar agar memperoleh hasil belajar setinggi-tingginya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Komponen-komponen konsep pemerataan pendidikan ini secara lebih jelas diungkapkan oleh Schiefelbein dan Farrel (1982). Dalam studinya di Chili, mereka menggunakan landasan konsep pemerataan pendidikan yang relatif lebih komprehensif daripada konsepsi pemerataan pendidikan yang selama ini digunakan. Berdasarkan konsep mereka, pemerataan pendidikan atau equality of educational opportunity tidak hanya terbatas pada, apakah murid memiliki kesempatan yang sama untuk masuk sekolah (pemerataan kesempatan pendidikan secara pasif menurut Coleman), tetapi lebih dari itu, murid tersebut harus memperoleh perlakuan yang sama sejak masuk, belajar, lulus, sampai dengan memperoleh manfaat dari pendidikan yang mereka ikuti dalam kehidupan di masyarakat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Pertama, pemerataan kesempatan memasuki sekolah (equality of access). Konsep ini berkaitan erat dengan tingkat partisipasi pendidikan sebagai indikator kemampuan sistem pendidikan dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak usia sekolah untuk memperoleh pendidikan. Pemerataan pendidikan ini dapat dikaji berdasarkan dua konsep yang berlainan, yaitu pemerataan kesempatan (equality of access) dan keadilan (equity) di dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kedua, pemerataan kesempatan untuk bertahan di sekolah (equality of survival). Konsep ini menitikberatkan pada kesempatan setiap individu untuk memperoleh keberhasilan dalam pendidikan dan pelatihan. Jenis analisis ini mencurahkan perhatian pada tingkat efisiensi internal sistem pendidikan dilihat dari beberapa indikator yang dihasilkan dari metode Kohort. Metode ini mempelajari efisiensi pendidikan berdasarkan murid-murid yang berhasil dibandingkan dengan murid-murid yang mengulang kelas dan yang putus sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Ketiga, pemerataan kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar (equality of output). Dilihat dari sudut pandang perseorangan equality of output ini menggambarkan kemampuan sistem pendidikan dalam memberikan kemampuan dan ketrampilan yang tinggi kepada lulusan tanpa membedakan variabel suku bangsa, daerah, status sosial ekonomi, dan sebagainya. Konsep output pendidikan biasanya diukur dengan prestasi belajar akademis. Di pandang dari sudut sistemnya itu sendiri, konsep ini menggambarkan seberapa jauh sistem pendidikan itu efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas, efektif dalam mengisi kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan, dan mampu melakukan kontrol terhadap kemungkinan kelebihan tenaga kerja dalam hubungannya dengan jumlah yang dibutuhkan oleh lapangan kerja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Keempat, pemerataan kesempatan dalam menikmati manfaat pendidikan dalam kehidupan masyarakat (equality ot outcome). Konsep ini menggambarkan keberhasilan pendidikan secara eksternal (exsternal efficiency) dari suatu sistem pendidikan dan pelatihan dihubungkan dengan penghasilan lulusan (individu), jumlah dan komposisi lulusan disesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga kerja (masyarakat), dan yang lebih jauh lagi pertumbuhan ekonomi (masyarakat). Teknik-teknik analisis yang digunakan biasanya meliputi analisis rate of return to education, hubungan pendidikan dengan kesempatan kerja, fungsi produksi pendidikan dengan menggunakan pendekaan ”status attainment analytical model”, dan sebagainya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kebijakan pemerataan kesempatan, meliputi aspek persamaan kesempatan, akses dan keadilan atau kewajaran. Contoh-contoh pemerataan kesempatan, misalnya, beasiswa untuk siswa miskin, pelatihan guru PLB, pembenahan SMP terbuka, perencanaan bagi daerah-daerah terpencil atau gender, peningkatan APK dan APM, peningkatan angka melanjutkan, pengurangan angka putus sekolah, dan lain-lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">b. Kualitas pendidikan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Realitas menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia relatif rendah yang menyebabkan sulitnya bangsa Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kualitas pendidikan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh dua faktor yang mendukung, yaitu internal dan eksternal (Dodi Nandika, 2007:16). Faktor internal meliputi jajaran dunia pendidikan, seperti Depdiknas, Dinas Pendidikan daerah dan sekolah yang berada di garis depan, dan faktor eksternal yaitu masyarakat pada umumnya. Dua faktor ini haruslah saling menunjang dalam upaya peningkatan kualitas tersebut. Salah satu implikasi langsungnya ialah pada perlunya program-program yang terkait seperti penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana belajar, guru yang berkualitas, buku pelajaran bermutu yang terjangkau masyarakat, alat bantu belajar untuk meningkatkan kreativitas, dan sarana penunjang belajar lainnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kualitas pendidikan mencakup aspek input, proses dan output, dengan catatan bahwa output sangat ditentukan oleh proses, dan proses sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input. Contoh perencanaan kualitas misalnya, pengembangan tenaga pendidik/kependidikan (guru, kepala sekolah, konselor, pengawas, staf dinas pendidikan, pengembangan dewan pendidikan, dan komite sekolah, rasio (siswa/guru, siswa/kelas, siswa/ruang kelas, siswa/ sekolah), pengembangan bahan ajar, pengembangan tes standar di tingkat kabupaten/kota, biaya pendidikan per siswa, pengembangan model pembelajaran (pembelajaran tuntas, pembelajaran dengan melakukan, pembelajaran kontektual, pembelajaran kooperatif dan sebagainya). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">c. Efisiensi pendidikan; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Efisiensi menunjuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar. Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal merujuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumber daya) yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output sekolah. Efisiensi eksternal merujuk kepada hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomi dan non-ekonomik) yang didapat setelah kurun waktu yang panjang di luar sekolah. Contoh-contoh perencanaan peningkatan efisiensi, misalnya, peningkatan angka kelulusan, rasio keluaran/masukan, angka kenaikan kelas, penurunan angka mengulang, angka putus sekolah, dan peningkatan angka kehadiran dan lain-lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">d. Relevansi pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Relevansi menunjuk kepada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan (needs), baik kebutuhan peserta didik, kebutuhan keluarga, dan kebutuhan pembangunan yang meliputi berbagai sektor dan sub-sektor. Contoh-contoh perencanaan relevansi misalnya, program ketrampilan kejuruan/ kewirausahaan/usaha kecil bagi siswa-siswa yang tidak melanjutkan, kurikulum muatan lokal, pendidikan kecakapan hidup dan peningkatan jumlah siswa yang terserap di dunia kerja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">e. Pengembangan Kapasitas </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan kapasitas adalah kemampuan individu dan organisasi atau unit organisasi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan (UNDP,1997). Suksesnya desentralisasi pendidikan sangat ditentukan oleh tingkat kesiapan kapasitas makro, kelembagaan, sumber daya dan kemitraan. Pengembangan kapasitas tingkat makro meliputi : (1) arahan-arahan, (2) bimbingan, (3) pengaturan, pengawasan dan kontrol. Pengembangan kapasitas kelembagaan mencakup kemampuan dalam merumuskan visi, misi, tujuan, kebijakan, dan strategi, perencanaan pendidikan, manajemen pada semua aspek pendidikan (kurikulum, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, dsb), sistem informasi manajemen pendidikan, pengembangan pengaturan (regulasi dan legislasi), pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan organisasi (tugas dan fungsi serta struktur organisasinya), proses pengambilan keputusan dalam organisasi, prosedur dan mekanisme kerja, hubungan dan jaringan antar organisasi, pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, pengembangan kepemimpinan pendidikan dan lain-lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Kesiapan kapasitas sumber daya mencakup sumber daya manusia (manajer/pemimpin, staf dan pelaksana) dan sumber daya selebihnya (uang, peralatan, perlengkapan, bahan, dsb). Sedangkan, pengembangan kapasitas kemitraan dilandasi oleh kesadaran bahwa pengembangan ikhtiar pendidikan harus dilakukan secara terpadu antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat karena masing-masing memiliki pengaruh terhadap pendidikan anak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">D. Simpulan/Rangkuman dan Saran </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">1. Simpulan/Rangkuman </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dari uraian di atas dapat disimpulkan/ dirangkum hal-hal sebagai berikut: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">a. Era reformasi telah membawa perubahan mendasar dalam pendidikan, salah satunya adalah terjadinya perubahan arah paradigma pendidikan, termasuk dalam hal sistem perencanaan pendidikan di daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">b. Dengan terjadinya perubahan paradigma baru pendidikan, maka sistem perencanaan pendidikan dalam iklim pemerintahan yang sentralistik, sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perencanaan pendidikan pada era otonomi daerah, sehingga diperlukan paradigma baru perencanaan pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">c. Paradigma baru perencanaan pendidikan akan berimplikasi pada proses perencanaan pendidikan Kabupaten/Kota. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">d. Dalam era otonomi daerah, sistem perencanaan pendidikan Kabupaten/Kota adalah bagian integral dari sistem perencanaan pembangunan daerah Kabupaten/Kota, yaitu mendasarkan pada perencanaan partisipatif, di mana perencanaan dibuat dengan memperhatikan dinamika, prakarsa dan kebutuhan masyarakat setempat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">e. Dalam penyusunan perencanaan pembangunan, termasuk dalam perencanaan pendidikan di daerah Kabupaten/Kota, diperlukan koordinasi antar instansi Pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, dan tingkat Kota, serta forum Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dalam melakukan perencanaan pendidikan Kabupaten/Kota, pertama-tama perlu dilakukan analisis lingkungan strategis, untuk mengetahui lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap perencanaan pendidikan kabupaten/kota. Selain itu, berbagai perubahan lingkungan strategis harus diakomodasi dan diinternalisasikan ke dalam perencanaan pendidikan kabupaten/kota agar perencanaan tersebut benar-benar menyatu dengan perubahan lingkungan strategis tersebut. Kemudian, perlu analisis situasi untuk mengetahui ”situasi pendidikan saat ini” dan ”situasi pendidikan yang diharapkan atau ditargetkan” menyangkut berbagai kebijakan pendidikan yang ditetapkan, sehingga kesenjangan dapat diketahui dan kebijakan substantif dan implementatif, program serta rencana kegiatan dapat dipikirkan secara integrated. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">2. Saran : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Depdiknas dan para stakeholders pendidikan lainnya, perlu membuat pemikiran inovatif-kreatif mengenai model pembangunan sistem pendidikan yang terintegrasi, yang dapat meramu sekaligus mengakomodasi upaya peningkatan dan pencapaian berbagai kebijakan pendidikan (pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, relevansi pendidikan, dan lain-lain yang ditargetkan) secara bersama-sama, bukan secara parsial dan berurutan, termasuk aspek sustainability (keberlanjutan) nya. Sekedar sebagai contoh, hasil peningkatan dan pencapaian pemerataan dan perluasan akses pendidikan, perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan (dengan model peningkatan kualitas yang massive, misalnya), tapi juga perlu memperhatikan aspek relevansi (dengan, misalnya, mencocokkan kurikulum dengan empirik yang ada, dengan mengupdate silabus setiap tahun sekali, meski tanpa merubah kurikulum formalnya). Aspek keberlanjutannya perlu juga dipikirkan, jangan sampai berjalannya sebuah kebijakan hanya tergantung pada ada tidaknya subsidi dari pusat, sementara ketika subsidi ditiadakan atau dicabut, misalnya, lalu tidak berjalan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet, arial, verdana, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Abdurrahmansyah. (2001). Desentralisasi: Harapan dan tantangan bagi dunia pendidikan. Jurnal Studi Agama Millah,1, 55-69. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Ace Suryadi dan H.A.R.Tilaar. Analisis Kebijakan Pendidikan. Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Achmad Budiyono, M. Irfan, &Yuli Andi. (1998). Evaluasi pelaksanaan kebijakan uji coba otonomi daerah. Jurnal Penelitian Ilmu -Ilmu Sosial, PPS Universitas Brawijaya,2, 209-218. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Alisjahbana, A.S. (2000). Otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan. Jurnal Analisis Sosial, AKATIGA,1,29-38. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Arbi Sanit. Et al. (Desember 2000). Penelitian paradigma baru hubungan pusat daerah di Indonesia: Format otonomi daerah masa depan.Jakarta: Laporan penelitian. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Azyumardi Azra. 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Depdiknas. (2001). Desentralisasi Pendidikan. Jakarta: Komisi Nasional Pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Depdiknas. 2002. Memiliki Wawasan Tentang Model-Model Perencanaan Tingkat Kabupaten/Kota. (Materi Pelatihan Terpadu Untuk Kepala Dinas Kabupaten/Kota). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Depdiknas. 2002. Menyerasikan Perencanaan Pendidikan Tingkat Mikro dan Makro. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Depdiknas. 2002. Mengembangkan Kebijakan Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Dodi Nandika. 2007. Pendidikan di tengah gelombang perubahan. Jakarta: LP3ES </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Fakry Gaffar. (1990). Implikasi desentralisasi pendidikan menyongsong abad ke-21. Jurnal Mimbar Pendidikan, 3, Tahun IX, Oktober. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Fasli Jalal. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f8f8f8; color: #444444; font-family: trebuchet,arial,verdana,sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Fiske, E.B. (1998). Desentralisasi Pengajaran, politik dan consensus. Jakarta: Penerbit P.T Gramedia Widia Sarana Indonesia. </span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-17194353527729731642012-05-29T08:09:00.000-07:002012-10-10T10:03:24.811-07:00Proposal dan Skripsi “Analisis Kesulitan Mengerjakan Soal Cerita Smp Negeri Tahun Pelajaran 2010/2011.”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s1600/inspirasi-judul-skripsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s200/inspirasi-judul-skripsi.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB I</b>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 400%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PENDAHULUAN</b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Latar
Belakang Masalah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perkembangan ilmu pengetahuan didorong oleh adanya sistem pendidikan yang
maju dan modern ditengah-tengah masyarakat, yang berguna untuk menjawab
tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang modern dewasa ini dengan permasalahan
yang kompleks. Untuk mewujudkan itu, diperlukan usaha yang keras dan memakan
waktu yang lama karena memerlukan proses yang panjang. Di antara usaha yang
dilakukan adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yang profesional
terutama di bidangnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi
penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa
segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah
kepada atau ditujukan untuk pencapaian tuuan tersebut. Dalam usaha mencapai
tujuan tersebut, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah di antaranya
adalah pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan mutu guru dengan jalan diklat, penataran dan seminar
pendidikan. Di sistem pendidikan itu sendiri, pemerintah sangat gigih dalam
mencari jalan terbaik untuk sistem pendidikan di Indonesia,
di antaranya perubahan kurikulum, dengan harapan dan tujuan pemerintah adalah
untuk meningkatakan mutu dan pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perubahan kurikulum tidak akan banyak berarti jika perilaku dan cara guru
mengajar tidak ada perubahan. Salah satu ciri dalam perubahan ini adalah
bagaimana seorang guru dapat mempersiapkan program pengajaran secara cermat,
sehingga kegiatan belajar mengajar terlaksana secara menarik, melibatkan siswa,
sumber daya yang tersedia dan bermakna. Masalah yang sering diperbincangkan
dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata
prestasi belajar, khususnya siswa sekolah menengah. Selain itu, pendidikan kita
kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan holistik (menyeluruh), kreatif, objektif<span lang="IN">,</span> dan logis, belum memanfaatkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">quantum learning</i> sebagai salah satu
paradigma menarik dalam pembelajaran serta kurang memperhatikan ketuntasan
belajar secara individual. Akibatnya, tidak aneh bila banyak siswa yang tidak
menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolah dan
mutu pendidikan secara nasional masih rendah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam pembelajaran matematika, guru harus lebih banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari matematika sesui tingkat
kemampuannya, selama ini banyak siswa
yang menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran abstrak, suatu pandangan yang sangat mendasar
karena pada hakekatnya belajar matematika adalah belajar mengkomunikasikan
simbol-simbol abstrak, konteks abstrak ini kemudian menjelma menjadi sebuah
konsepsi bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan mewarnakan kesan
menakutkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Menyelesaikan soal matematika
bisa dikatakan “gampang-gampang susah” apalagi kalau soal tersebut merupakan
soal cerita yang memerlukan pemahaman tingkat tinggi. Soal dengan tingkat
pemahaman yang tinggi memerlukan berbagai hal dalam menyelesaikannya, mulai
dari ilustrasi, menduga, mencoba-coba (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">trial
and error</i>) sampai dengan merumuskan formulasi yang tepat sehingga diperoleh
hasil yang diinginkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Matematika bukan saja
menyampaikan informasi secara jelas tepat namun juga singkat, suatu rumus yang
jika ditulis dengan bahasa verbal membutuhkan rentetan kalimat yang banyak
sekali di</span><span lang="SV"> </span><span lang="SV">mana makin banyak kata-kata yang
dipergunakan, maka makin besar pula peluang untuk terjadinya salah informasi
dan salah interprestasi. Maka dalam bahasa matematika cukup ditulis dengan
model yang sederhana sekali, permodelan matematika marupakan akibat dari penyelesaian permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang diselesaikan menggunakan matematika.
Masalah yang nyata dalam kehidupan biasanya timbul dalam bentuk gejala-gejala
yang belum jelas hakikatnya. Kita harus membuang faktor-faktor yang tidak atau
kurang ralevan, mencari data-data dan informasi tambahan, lalu kita menemukan
hakikat masalah sebenarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Soal cerita </span><span lang="IN">pada mata pelajaran matematika </span><span lang="SV">banyak dijumpai pada materi pokok seperti
ari</span><span lang="IN">t</span><span lang="SV">matika sosial, statistik, aljabar dan beberapa
materi pokok pada mata pelajaran fisika dan ekonomi.</span><span lang="FI"> Untuk mempelajari</span><span lang="SV"> soal cerita siswa tidak cukup hanya mampu dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari–hari serta melakukan latihan–latihan soal
secara terus-menerus sehingga mampu menguasai materi tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="FI">Dari hasil prasurvei yang
peneliti lakukan di SMP N</span><span lang="IN">egeri</span><span lang="FI"> Lampung Tengah pada bulan
April 2010, diperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas VII semester
ganjil </span>Tahun<span lang="FI"> Pelajaran
2009/2010. Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa banyak siswa yang masih
memiliki hasil belajar yang masih kurang</span><span lang="IN">. </span><span lang="FI">Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut:</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<span lang="FI">Tabel 1. Data Nilai Hasil
Belajar Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Senilai 60 pada Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP N</span><span lang="IN">egeri</span><span lang="FI"> Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010 </span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">No</b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nilai</b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kategori</b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah</b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Persentase</b></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
1</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
≥ 60</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tuntas</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
19</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
29, 6%</div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
2</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
< 60</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Tidak Tuntas</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
45</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
70,4%</div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 216.0pt;" valign="top" width="288"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah</b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">64</b></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">100%</b></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
Sumber: Daftar nilai sub sumatif kelas VII<sub>E</sub> dan VII<sub>F</sub>
semester ganjil <span lang="FI">SMP N
Lampung Tengah</span> tahun pelajaran 2009/2010<span lang="IN">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa
hasil belajar siswa untuk <span lang="IN">mata
pelajaran matematika </span>termasuk kriteria tuntas sebanyak 29,6% dan tidak
tuntas sebanyak 70,4%, sehingga dominan pada kriteria tidak tuntas sehingga
bisa dikatakan tujuan pembelajaran belum sepenuhnya tercapai.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Dari hasil wawancara dengan guru
bidang studi matematika dan siswa, mengatakan bahwa <span lang="IN">matematika </span>tergolong sulit, khususnya <span lang="IN">pada soal cerita </span>hal ini disebabkan
:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Siswa
tidak mampu menterjemahkan kalimat soal <span lang="IN">cerita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Siswa
kesulitan m<span lang="IN">enuliskan rumus dan
mengoprasikan rumus tersebut</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.6pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.6pt; text-align: justify; text-indent: -18.6pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Siswa
tidak mem<span lang="IN">buat kesimpulan</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Banyak faktor yang menyebabkan masih
rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi matematika. Faktor-faktor
tersebut dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern, tetapi
salah satu faktor yang perlu diperhatikan utuk meningkatkan hasil belajar
adalah faktor intern yang berupa kemampuan pemahaman materi yang dimiliki dan
dikuasai oleh siswa sehingga diharapkan memudahkan siswa dalam mengatasi
kesulitan belajar siswa dalam memahami pelajaran matematika yang diberikan oleh
guru sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan kriteria kurikulum.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Untuk itu perlu adanya pemikiran dan penelitian yang dapat memberikan masukan
bagi guru, siswa dan pihak lainnya tentang : “ANALISIS KESULITAN MENGERJAKAN
SOAL CERITA SMP NEGERI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Fokus
Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Masalah dalam penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan mengerjakan
soal cerita<span lang="IN"> mata pelajaran
matematika</span> materi pokok <span lang="IN">Aritmatika
sosial. </span>Fokus ini antara lain :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
1. M<span lang="IN">enuliskan hal-hal yang
diketahui dan ditanyakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
2. M<span lang="IN">enuliskan
rumus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="IN">3. Mengoprasikan rumus tersebut</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="IN">4</span>.
Mem<span lang="IN">buat kesimpulan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Pertanyaan
Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pertanyaan–pertanyaan atau masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Kesulitan pada tahap apa yang terjadi
dalam menyelesaikan soal cerita?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Pada sub materi pokok yang mana siswa
banyak mengalami kesulitan</span>?</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Berapa
persen siswa kelas VII SMP N Lampung Tengah semester ganjil yang
mengalami kesulitan mengerjakan soal cerita? </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tujuan
Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi pokok <span lang="IN">aritmatika
sosial </span>siswa kelas VII SMP N<span lang="IN">egeri</span> Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2010/ 2011.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kegunaan
Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi pihak terkait dengan pengajaran matematika khususnya guru dan calon
guru matematika untuk memperhatikan penyebab kesulitan mengerjakan soal cerita
pada materi pokok<span lang="IN"> aritmatika sosial</span>,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">F.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Lokasi
Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SMP N<span lang="IN">egeri</span> Lampung Tengah yang
beralamatkan di Jalan Lintas Timur Sido Bina<span lang="IN">n</span>gun Kecamatan Way Seputih Lampung Tengah, sebab dapat dilihat dari
tabel 1 di mana siswa kelas VII SMP N Lampung Tengah
banyak yang belum mencapai hasil yang memuaskan atau hasil belajarnya masih
berada pada kategori tidak tuntas.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">G.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ruang
Lingkup Penelitian</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari penelitian yang akan dilaksanakan,
maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Subjek
penelitian ini yaitu VII SMP N<span lang="IN">egeri</span> Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Objek
dalam penelitian ini adalah kesulitan mengerjakan soal cerita pada materi pokok
<span lang="IN">aritmatika sosial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="SV">Sifat
dari penelitian ini adalah deskriptif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IT">Tempat
penelitian ini adalah </span>SMP N<span lang="IN">egeri</span> Lampung Tengah<span lang="IT">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI">Waktu
penelitian adalah dilaksanakan pada semester gan</span><span lang="IN">j</span><span lang="FI">il Tahun Pelajaran 2010/2011.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI">Materi
pokok </span><span lang="IN">aritmatika sosial</span><span lang="FI"> disesuaikan dengan pendekatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI">Kesulitan
belajar matematika yang terjadi dianalisis dari cara siswa menyelesaikan tes </span><span lang="IN">aritmatika sosial</span><span lang="FI"> yang diberikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Definisi
Operasional</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dengan adanya definisi operasional variabel dalam penelitian, akan dapat
memberikan petunjuk pada aspek-aspek yang terkandung dalam variabel tersebut,
definisi operasional dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Analisis
kesulitan soal cerita adalah ketidakmampuan siawa dalam menerjemahkan soal
cerita dan tahapan–tahapan dalam menyelesaikanya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahapan-tahapan
penyelesaian soal cerita adalah tahap–tahap yang ada dalam penyelesaian
soal–soal esa<span lang="IN">i</span> tersusun
secara sistematis.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Soal
cerita biasanya menyatakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
diselesaikan menggunakan bahasa matematika yang dinyatakan dengan simbol–simbol
untuk menghasilkan suatu<span lang="IN"> solusi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia,'Times New Roman',Times,serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b><i><u><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: medium;">Untuk BAB II, III, IV, V silahkan tinggalkan E-mail Di Kolom Komentar</span></u></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia,'Times New Roman',Times,serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><b><i><u><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: medium;">Segera di kirim!!!</span></u></i></b></span></span><span lang="IN"> </span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com39tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-83930063908762341272012-05-28T23:33:00.001-07:002012-10-10T10:03:24.825-07:00Proposal dan Sekripsi “Analisis Cara Belajar Siswa Ditinjau Cari Tipologi Belajar Siswa Kelas VII Semester Ganjil”.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s1600/skrip%5Bsieee.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s200/skrip%5Bsieee.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxqWlX-0H-x5byPazm1FtiIQIprh8PJC42CUof5eeucEJt6G5RVZv7nmhZSAJt8EMdv3FaYSY9SM5JoeU831qH8Jktl67x3hI5kmo931CkwNnw_ykq9sOIXO4LWT1gL3DiVlGf1jdauk/s1600/UMM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">BAB</span></b><span lang="IN"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">I</b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Latar Belakang Masalah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan
pelajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan satu sama lainnya,
yaitu belajar (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">learning</i>) dan pembelajaran
(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">instruction</i>). Konsep belajar berakar
pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Dilihat dari sudut proses,
bahwa pendidikan adalah proses dalam mempengaruhi peserta didik supaya mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya sehingga menimbulkan
perubahan pada dirinya. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pemerintah merumuskan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar
mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama, yaitu: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembanganya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 85px; position: absolute; width: 40px; z-index: 251658237;">
</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="white" height="40" style="background: white; vertical-align: top;" width="40"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251658237;">
</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td><br /></td></tr>
</tbody></table>
<span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251658237;">
</span></td>
</tr>
</tbody></table>
<span lang="IN">Cara belajar
merupakan cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana
mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri
yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian dan lain-lain.
Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh.
Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara
belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar. </span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Berdasarkan hasil prasurvei
yang penulis lakukan di ..., diperoleh data hasil belajar
matematika siswa kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Dari data
yang diperoleh, terlihat bahwa sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang
rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<span lang="IN">Tabel 1. Data Nilai Ujian
Akhir Semester Ganjil Pelajaran Matematika Kelas VII Tahun
Pelajaran 2008/2009.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 41.4pt; width: 492px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" valign="top" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">No</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Nilai</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Kategori</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Jumlah Siswa</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Persentase</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" valign="top" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">1</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN"><span style="position: relative; top: 2pt;"><img height="16" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="13" /></span> 60</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tuntas</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">11</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">34,375 %</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" valign="top" width="36"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">2</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">< 60</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Tidak Tuntas</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">21</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">65,625 %</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 198.15pt;" valign="top" width="264"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Jumlah</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.55pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">32</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 85.6pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN">100 %</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 81.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<span lang="IN">Sumber: Daftar Nilai Ujian
Semester Ganjil Kelas VII<sup>B</sup> Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2008/2009.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Dari hasil wawancara dengan
guru bidang studi matematika kelas VII diketahui
bahwasannya setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Masih banyak
siswa yang mempunyai cara belajar yang kurang baik, seperti belajar dengan waktu
yang tidak teratur (tidak mempunyai jadwal), sering terlambat masuk sekolah,
jarang mengerjakan tugas bahkan ada yang jarang memperhatikan pelajaran yang
diberikan guru di sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran harus ditunjang
dengan cara belajar yang baik. Cara belajar yang baik ini meliputi: mengulangi
kembali pelajaran yang diberikan di sekolah, mengerjakan tugas-tugas, posisi
duduk dalam belajar harus baik, disiplin terhadap jadwal belajar dan lain
sebagainya. Siswa yang cara belajarnya kurang baik, ia akan mengalami kesulitan
dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Dari uraian diatas, diketahui
bahwa siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Jika seorang guru tahu
cara belajar yang diinginkan siswa tentu saja hasil belajar yang diinginkan
akan tercapai. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengadakan penelitian
ilmiah dengan judul: “ANALISIS CARA BELAJAR SISWA DITINJAU CARI TIPOLOGI
BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL PELAJARAN
2009/2010”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Rumusan Masalah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Bagaimanakah tipologi belajar siswa kelas
VII semester ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010 ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Bagaimanakah cara belajar siswa ditinjau
dari tipologi belajar siswa kelas VII semester ganjil
Tahun Pelajaran 2009/2010 ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Tujuan Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Adapun tujuan yang ingin
dicapai melalui penelitian ini adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Untuk mengetahui tipologi belajar siswa
kelas VII semester ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Untuk mendeskripsikan gambaran cara
belajar siswa ditinjau dari tipologi belajar siswa kelas VII semester ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Kegunaan Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang terkait
dengan pembelajaran khususnya untuk guru dan calon guru agar dapat mengetahui
tipologi belajar siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai, sehingga guru
dapat mengetahui cara belajar yang disukai oleh para siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Ruang Lingkup Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Agar tidak terjadi
penyimpangan permasalahan dari penelitian yang akan dilakukan, maka ruang
lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Sifat penelitian adalah deskriptif
kualitatif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Subyek penelitian adalah siswa kelas VII .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Obyek formal penelitian adalah cara
belajar siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Obyek material penelitian adalah tipologi
belajar siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Waktu yang digunakan dalam penelitian
adalah semester ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Lokasi
penelitian Metro. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="position: relative; z-index: 251657216;"><span style="height: 24px; left: 540px; position: absolute; top: -108px; width: 24px;"><img height="24" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="24" /></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<u style="color: blue;"><i><b><span style="font-size: large;">Untuk BAB II, III, IV, dan V, Silahkan Tinggalkan E-mail Anda.<br />Pada Kotak Komentar.</span></b></i></u>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-31777331239914341452012-05-28T23:25:00.000-07:002012-10-10T10:03:24.820-07:00Proposal Dan Sekripsi “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Kecil Yang Berbeda Dan Sama Jenis Klaminnya Pada Siswa SMP t. P. 2010/2011”.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s1600/inspirasi-judul-skripsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ1RBlWybTpifYgWPndAIqPk9MUnzV4XQkiV9lm66iZirVjLZMcNQxnDdIETkyTvmO7btLSJD8Nlkxwvyarfa1np4BfI4bReLOSdKAcQPsVZcfYH0hyphenhyphengl0kYNY744Pl4-fo9VmiYyw7BY/s200/inspirasi-judul-skripsi.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxqWlX-0H-x5byPazm1FtiIQIprh8PJC42CUof5eeucEJt6G5RVZv7nmhZSAJt8EMdv3FaYSY9SM5JoeU831qH8Jktl67x3hI5kmo931CkwNnw_ykq9sOIXO4LWT1gL3DiVlGf1jdauk/s1600/UMM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Latar Belakang</b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan
pengajaran. <span lang="SV">Ada dua buah konsep
kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (<i>learning</i>) dan
pembelajaran (<i>instruction</i>).<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Pendidikan
memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Konsep belajar berakar pada pihak siswa dan konsep pembelajaran berakar
pada pihak guru. Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) akan terjadi interaksi
antara siswa dan guru. Siswa adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai
pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang guru adalah seseorang
atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar
mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar yang efektif.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span style="height: 39px; left: 0px; margin-left: -6px; margin-top: 240px; position: absolute; width: 549px; z-index: 251657728;">
</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="white" height="39" style="background: white; vertical-align: top;" width="549"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251657728;">
</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251657728;">
</span> </td>
</tr>
</tbody></table>
<span lang="SV">Kegiatan belajar
mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu siswa, guru, tujuan pembelajaran,
isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah
perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar, misalnya: perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam
tingkah laku yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur
katanya, motorik dan gaya hidupnya. Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu
yang optimal, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru,
salah satu diantaranya yang menurut penulis penting adalah metodologi mengajar.</span>
<br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari
pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Metodologi
mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh guru, karena keberhasilan
Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada bagaimana cara guru menggunakan
metode pembelajaran yang baik dan benar pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan
tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan
akan terjadi perubahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan
santunnya, motorik dan gaya hidupnya dalam bermasyarakat. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Pada akhir-akhir ini dunia pendidikan di Indonesia sedang mengalami krisis,
yaitu perubahan–perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan yang
harus dijawab oleh dunia pendidikan, jika praktek-praktek pengajaran tidak dirubah,
maka bangsa Indonesia akan ketinggalan oleh negara-negara lain. Pada
tahun-tahun ini praktek-praktek pembelajaran dan pendidikan di sekolah-sekolah
perlu diperbaharui. Peranan dunia pendidikan dalam mempersiapakan anak didik
agar optimal dalam kehidupan bermasyarakat, maka proses dan metode pembelajaran
perlu diperbaharui.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional tersebut, dewasa ini
telah banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya usaha-usaha perubahan dan perbaikan-perbaikan
pada sistem pendidikan. Usaha perbaikan dan perubahan ini mencakup berbagai
aspek seperti; perbaikan mutu guru, perbaikan kurikulum, perbaikan proses
pembelajaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Upaya pembaharuan proses tersebut, terletak pada tanggung jawab para guru dan
siswa. Bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa secara
benar. Dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan sampai sejauh guru dapat
menggunakan metode dan model pembelajaran dengan baik. Metode pembelajaran itu
banyak macamnya, setiap metode pembelajaran sangat di tentukan oleh tujuan
pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Matematika sebagai suatu pertanda perkembangan intelegensi manusia,
matematika juga merupakan salah satu cara mengembangkan cara berfikir oleh
karena itu matematika sangat di perlukan baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan
pada siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Begitu pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari maka diharapkan
proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dapat berjalan dengan optimal
maka diperlukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalm proses belajar mengajar.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti
mengadakan wawancara dengan pendidik bidang studi matematika kelas VII SMP Semester Ganjil SMP tahun pelajaran 20010/2011 tentang hasil belajar siswa dengan nilai
SKBM/KKM adalah 5,6 dan diperoleh data Sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-left: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<span lang="IN">Tabel 1. Data Hasil
Pra Survey Ujian MID Semester ganjil kelas VII </span>T<span lang="IN">ahun </span>P<span lang="IN">elajaran 2010-2011</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="margin-left: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">
<br /></div>
<div align="left" dir="ltr">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 26.7pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<tbody>
<tr style="height: 12.9pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">No.</span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 70.7pt;" valign="top" width="94"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Nilai</span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Kriteria</span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.3pt;" valign="top" width="116"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Jumlah</span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 97.25pt;" valign="top" width="130"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Persentase</span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.45pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 70.7pt;" valign="top" width="94"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">< 5,6</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Tidak Tuntas</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.3pt;" valign="top" width="116"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">25</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 97.25pt;" valign="top" width="130"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">62,5%</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.9pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.5pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 70.7pt;" valign="top" width="94"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN"><span style="position: relative; top: 2pt;"><img height="16" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="13" /></span> 5,6</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Tuntas</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.3pt;" valign="top" width="116"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">15</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.9pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 97.25pt;" valign="top" width="130"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">37,5%</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.45pt; mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="2" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.2pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">Jumlah</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.6pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.3pt;" valign="top" width="116"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">40</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 12.45pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 97.25pt;" valign="top" width="130"><div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: center;">
<span lang="IN">100%</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" dir="LTR" style="margin-left: 66.0pt; text-align: justify; text-indent: -48.0pt;">
<span lang="IN">Sumber: Diambil dari daftar nilai ujian MID Semester
ganjil bidang studi matematika kelas VII </span>
T<span lang="IN">ahun </span>P<span lang="IN">elajaran 2010/2011.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" dir="LTR" style="margin-left: 48.0pt; text-align: justify; text-indent: -48.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">D</span><span lang="IN">apat dilihat</span><span lang="SV"> dari</span><span lang="SV"> </span><span lang="SV">d</span><span lang="IN">ata di atas bahwa
presentase hasil belajar </span><span lang="SV">siswa</span><span lang="IN"> masih rendah hal ini terlihat</span><span lang="SV"> bah</span><span lang="IN">wa hasil belajar yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) masih
sebanyak 15 </span><span lang="SV">siswa</span><span lang="IN"> atau 37,5% dari 40 </span><span lang="SV">siswa</span><span lang="IN">, hal ini masih jauh dari apa yang diharapkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="IN">Disamping itu</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">dari wawancara yang peneliti lakukan didapat juga pertanyaan bahwasannya
mengapa presentase hasil belajar sisw</span>a-siswi<span lang="IN">nya rendah? </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="IN">Faktor-faktor yang mempengaruhi presentase hasil belajar rendah adalah
antara lain sebagai berikut :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Kebiasaan belajar yang kurang baik</span><span lang="SV">.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Kurangnya interaksi sesama </span>siswa<span lang="IN">.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Kurangnya sarana dan fasilitas yang ada.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Kurangnya minat </span>siswa<span lang="IN"> terhadap pelajaran matematika</span><span lang="SV">.</span><span lang="IN"></span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Kurangnya rasa berani</span> siswa<span lang="IN"> untuk bertanya kepada </span>guru.<span lang="IN"></span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Sesama </span>siswa<span lang="IN"> belum saling mengenal karena mereka masih
harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 190%; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Faktor kurang mampunya </span>siswa<span lang="IN"> adalam mengatur waktu belajar, meringkas
dan merangkum buku-buku catatan yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="IN">Upaya yang telah dilakukan oleh para guru di SMP dalam
mengatasi masalah di atas adalah guru sudah mencoba beberapa macam metode
pembelajaran seperti metode exspositori, tanya jawab, ceramah, latihan
soal-soal, demonstrasi, diskusi kelas besar namun hasilnya masih belum
maksimal. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan metode alternatif lain
yaitu dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="IN"> Dengan metode ini para </span>siswa<span lang="IN"> diharapkan dapat berinteraksi dengan </span>siswa <span lang="IN">yang lain dalam suatu kelompok
untuk </span>memecahkan masalah dan <span lang="IN">membahas materi yang belum dikuasai</span> sehingga guru<span lang="IN"> akan </span>bertindak sebagai fasilitator dan <span lang="IN">lebih mudah mengatur </span>serta<span lang="IN"> memantau sejauh mana </span>siswa<span lang="IN"> mengalami kesulitan dalam proses belajar
mengajar. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
Atas dasar<span lang="IN"> pertimbangan </span>diatas<span lang="IN"> yang
mendorong penulis untuk meneliti masalah ini, mengingat pentingnya pemilihan
metode pengajaran. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="IN">Maka penulis mengemukakan judul makalah ilmiah : “PERBANDINGAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL YANG BERBEDA DAN SAMA
JENIS KLAMINNYA PADA SISWA SMP T. P. 2010/2011”.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Rumusan Masalah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI">Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika siswa yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok
kecil yang berbeda dan sama berdasarkan
jenis kelamin?</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Manakah rata-rata hasil belajar matematika siswa
yang lebih tinggi yang pembelajaranya menggunakan dengan metode diskusi
kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis kelamin?</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Tujuan Penelitian </span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI">Tujuan penelitian merupakan
sesuatu yang hendak dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian ini
adalah:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika siswa yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok
kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis kelamin.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Mengetahui manakah hasil belajar matematika siswa
yang lebih tinggi yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok
kecil yang berbeda dan yang sama berdasarkan jenis kelamin.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Manfaat Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI">Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan agar bermanfaat:</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Bagi siswa</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Dapat meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Bagi guru</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran untuk meningkatkan proses belajar matematika siswa.</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 50.25pt; text-align: justify; text-indent: -32.25pt;">
3. Bagi sekolah </div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Sebagai alternatif
dalam mengembangkan dan pelaksanaan kurikulum pada pembelajaran matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV">E. Ruang Lingkup Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="SV">Agar tidak terjadi
penyimpangan permasalahan dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang
lingkup penelitian ini sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-weight: normal;">Jenis Penelitian </span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-weight: normal;">Jenis penelitian ini adalah perbandingan. </span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-weight: normal;">Subjek Penelitian</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-weight: normal;">Subjek penelitian adalah kelas VII Yaitu </span><span lang="FI" style="font-weight: normal;"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img height="23" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" width="28" /></span></span><span lang="SV" style="font-weight: normal;">dan </span><span lang="FI" style="font-weight: normal;"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img height="23" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" width="29" /></span></span><span lang="FI" style="font-weight: normal;"> </span><span lang="SV" style="font-weight: normal;"></span><span lang="FI" style="font-weight: normal;">. </span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-weight: normal;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-weight: normal;">Obyek Penelitian</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-weight: normal;">Obyek penelitian adalah hasil belajar matematika
melalui metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis
kelamin.</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-weight: normal;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-weight: normal;">Waktu Penelitian </span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">Penelitian dilaksanakan pada
semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/ 2011.</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Lokasi Penelitian</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">Penelitian dilaksanakan di SMP .</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Pokok Bahasan</span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 37.05pt; text-align: justify; text-indent: -1.05pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">Pokok bahasan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: </span></div>
<div class="MsoBodyText" dir="LTR" style="line-height: 200%; margin-left: 37.05pt; text-align: justify; text-indent: -1.05pt;">
<span lang="FI" style="font-weight: normal;">Arimatika Sosial</span><br />
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
</div>
<b><i><u><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">Untuk BAB II, III, IV, V silahkan tinggalkan E-mail Di Kolom Komentar</span></u></i></b>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-3552788860367677312012-05-28T23:12:00.000-07:002012-10-10T10:03:24.822-07:00Proposal Dan Sekripsi “Upaya Meningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Broken Triangle Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012”<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s1600/skrip%255Bsieee.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPPECVjWyiYGg7UPNhPzNoqFbpwnJIpNCLZEDMc7yd5tjolPaw3AUuJy4fGoV2jR0wAGYDI6UcEyeUhXPpqxx_0Q652_zoVfO3SKLSe0OXnCdSjqA6psqvZWhjTZJjLlAuvXYVQ_WUU8/s200/skrip%255Bsieee.png" width="200" /></a></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">BAB 1</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Latar
Belakang Masalah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang
berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa khususnya pembangunan di
bidang pendidikan. Dalam era globalisasi ini, sumber daya manusia yang
berkualitas akan menjadi tumpuan utama agar suatu bangsa dapat berkompetisi. Sehubungan
dengan hal tersebut, pendidikan formal merupakan salah satu wahana dalam
membangun sumber daya manusia yang berkualitas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang terencana untuk
mencapai suatu tujuan pendidikan nasional namun banyak faktor yang menentukan
keberhasilan pendidikan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Secara
garis besar faktor tersebut dibedakan menjadi dua yaitu faktor ekstern dan
intern. Faktor ekstern adalah berupa fasilitas belajar, sarana dan perasarana,
sekolah, guru, orang tua, media pendidikan, atau alat peraga dan metode
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru, sedangkan faktor intern adalah berupa
motivasi, kesehatan, bakat, intelegensi, dan kemampuan yang dimiliki anak
didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pemerintah
Indonesia menempuh berbagai usaha yaitu usaha peningkatan mutu dengan perubahan
kurikulum dan proyek-proyek peningkatan mutu lainya. Antara lain, proyek Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Proyek Perpustakaan, Proyek Bantuan
Meningkatkan Manajemen Mutu (BMMM), Proyek Bantuan Imbal Swadaya (BIS), Proyek
Pengadaan Buku Paket, Proyek Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan Langsung
(DBL), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan Khusus Murid (BKM). Dengan
memperhatikan sejumlah proyek tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah
banyak menghabiskan anggaran dana untuk membiayai proyek itu sebagai upaya
meningkatkan mutu pendidikan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan yang dimiliki dan keaktifan belajarnya saja, tetapi juga motivasi
yang ada pada siswa itu sendiri. Oleh karena itu tujuan akhir dari suatu proses
pembelajaran adalah dicapainya target penguasaan materi yang disampaikan guru
kepada siswa, di mana indikator pencapaian target tersebut yaitu hasil belajar
siswa akan baik dan meningkat, apabila dalam proses pembelajaran terjadi
interaksi aktif antara guru dan siswa. Belajar yang baik harus timbul dari
keinginan siswa sendiri untuk mempelajari sesuatu. Hal ini dapat dilakukan
apabila siswa tersebut memiliki rasa senang terhadap pelajaran tersebut.
Belajar dikembangkan sesuai dengan cita-citanya dan harus memiliki motivasi
atau dorongan yang besar terhadap pelajaran yang dipelajarinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Namun usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
ternyata belum dapat tercapai sepenuhnya di sekolah. Hal ini bisa dilihat dari
masih rendahnya hasil belajar matematika siswa, seperti terjadi di SMP </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, di mana masih rendahnya rata-rata nilai ulangan harian
kelas I semester 1 tahun pelajaran 2011/2012, Dari hasil prasurvei didapatkan
nilai hasil belajar matematika kelas VII<sub>F</sub> adalah sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 45.35pt; text-align: justify; text-indent: -45.35pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Tabel 1. </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Daftar Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> VII<sub>F</sub>
SMP</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tahun </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelajaran</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> 2011</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">/</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2012</span></i></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 23.4pt; width: 456px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.15pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">NO</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 71.75pt;" valign="top" width="96"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nilai</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.95pt;" valign="top" width="112"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kategori</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.3pt;" valign="top" width="111"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jumlah siswa</span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 74.85pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Presentasi</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.15pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 71.75pt;" valign="top" width="96"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">≥</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.95pt;" valign="top" width="112"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">T</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.3pt;" valign="top" width="111"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 74.85pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">37%</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 28.15pt;" valign="top" width="38"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 71.75pt;" valign="top" width="96"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">≤</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">0</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.95pt;" valign="top" width="112"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">TT</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.3pt;" valign="top" width="111"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">20</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 74.85pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">63%</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 183.85pt;" valign="top" width="245"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jumlah</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 83.3pt;" valign="top" width="111"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">32</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 74.85pt;" valign="top" width="100"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">100%</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Sumber : </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Daftar nilai kelas
VII semester ganjil Tahun Pelajaran
2011/2012</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dari hasil observasi pada siswa yang tidak tuntas
belajarnya, yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran
pada siswa kelas VII</span><sub><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">F</span></sub><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> <span lang="IN"> SMP</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Negeri </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
belum efektif yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Siswa
lebih banyak diam saat guru mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Banyak
siswa yang berkelompok dengan siswa yang pandai saja, sehingga menyebabkan
siswa yang pandai lebih mendominasi dalam pembelajaran maupun pengerjaan soal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Terdapat
siswa yang tidak memperhatikan saat pembelajaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Masih
terdapat siswa yang tidak mengerjakan latihan yang diberikan guru. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelas VII<sub>f</sub>
SMP Negeri , adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, latihan serta pemberian tugas. Strategi ini sudah cukup variatif karena tidak hanya
menggunakan satu metode saja dalam mengajar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. D</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">ilihat dari hasil belajar siswa, strategi yang diarahkan guru belum bisa
membantu siswa untuk lebih baik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">H</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">al ini mungkin disebabkan metode yang digunakan membuat
pelajaran matematika menjadi membosankan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">selain itu menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian dengan kata lain, penggunaan metode seperti di</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">atas tidak dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi
bermakna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Broken Triangle.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Broken Triangle</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> adalah model
pembelajaran yang sering disebut juga dengan puzzle. dimana siswa mengelompokan
soal yang terpisah-pisah ke dalam satu kesatuan konsep materi yang berbentuk
segitiga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk menambah motivasi siswa dalam belajar,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">di mana proses pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat
dibantu dengan media yang menarik pula, seperti dalam hal ini penulis coba
menggunakan media karton dalam pecahan segitiga, model ini sering disebut juga
dengan puzzle, siswa mengelompokan materi yang terpisah-pisah (pecah-pecah) ke
dalam satu kesatuan konsep materi yang terbentuk dalam segitiga. Umumnya
digunakan pada materi yang berisi option-option. Siswa hendaknya mengelompokan
option-option tugas masing-masing yang terbentuk dalam satu buah bentuk
segitiga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hal ini sejalan dengan ide Blanchard (2001), bahwa
strategi CTL</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Contextual
Teaching and Learning</i>)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
mendorong siswa belajar dari sesama teman dan bersama, sama halnya dengan
menggunakan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Broken Triangle</i> bertujuan
agar siswa mampu menerapkan dalam menyusun karton pada pecahan segitiga
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Diharapkan dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Broken Triangle</i>, siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar, lebih mudah memahami konsep yang bersifat abstrak,
dan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar.
Sebagaimana menyusun pecahan karton yang terbentuk dalam satu buah bentuk
segitiga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian
tentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Broken Triangle</i> untuk meningkatkan</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> aktivitas dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
hasil belajar pada pelajaran matematika.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penelitian ini akan dilakukan pada siswa-siswi kelas VII
semester </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">genap</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> SMP</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
Negri </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> judul <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">“UPAYA MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN</b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
MODEL</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">BROKEN TRIANGLE</i></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">PADA SISWA</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">KELAS
VII SMP</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> NEGERI </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 45.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Rumusan
Masalah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berdasarkan latar belakang masalah maka disusun rumusan
misalnya pada penelitian ini sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Apaka</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">h</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Broken Triangle</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas VII SMP</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Negeri 3 </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Metro
Tahun Pelajaran 2011/2012</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Apakah<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Broken Triangle</i> dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tujuan
Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012
melalui <i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Broken Triangle.</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Manfaat
Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru khususnya dibidang stud</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">i</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> matematika tentang suatu alternatif strategi
pembelajaran yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Broken Triang</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">le</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> yang dapat digunakan selama kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ruang
Lingkup Penelitian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Metro</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Obyek penelitian adalah penggunaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Broken Triangle</i>, aktivitas dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Lokasi penelitian SMP </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Negeri </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Waktu yang digunakan smester </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">genap</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">t</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">ahun pelajaran 2011</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">/</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2012.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Materi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">himpunan. </span></li>
</ol>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><b>Untuk BAB II, III, IV, dan V dapatkan dengan meninggalkan E-mail di Kolom Komentar,<br /> Segera Dikirim !!!!</b></span></i></span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><b><span style="font-size: large;"><i> </i></span></b></span>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-22007851687845155352012-05-28T22:52:00.001-07:002012-05-29T07:51:39.565-07:00Makalah Demokrasi<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXoG7tBP3BppLiHHnFv_cuy8Ru9rNv71swQTnnrin1iiJIUI5nCHpjmyruKFd178TH6GxISVjMk972y4qVFgfGbdlqS2uH4jzf9l73BROqHaPNtEVoONjSrJyRVW1DkJUcNNaTk3uA2KE/s1600/makalahhhhhh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXoG7tBP3BppLiHHnFv_cuy8Ru9rNv71swQTnnrin1iiJIUI5nCHpjmyruKFd178TH6GxISVjMk972y4qVFgfGbdlqS2uH4jzf9l73BROqHaPNtEVoONjSrJyRVW1DkJUcNNaTk3uA2KE/s1600/makalahhhhhh.jpg" /></a></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">BAB I</span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l9 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Latar Belakang</span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Pondasi atau landasan utama dalam demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini
diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip <u>checks and balances.</u><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Melalui lembaga-lembaga negara tersebut seperti lembaga-lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Legislatur" title="Legislatur">legislatif</a>
dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai
aspirasi masyarakat yang diwakilinya (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstituen&action=edit" title="Konstituen">konstituen</a>) dan yang memilihnya melalui proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum" title="Pemilihan umum">pemilihan
umum</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Legislatif" title="Legislatif">legislatif</a>,
selain sesuai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" title="Hukum">hukum</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan&action=edit" title="Peraturan">peraturan</a>.<span lang="IN"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"> </span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l9 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Rumusan Masalah</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Apa
Pengertian Demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Bagaimana
ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Apa
prinsip – prnsip demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Apa
asas – asas pokok demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Seperti
apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l3 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Bagaimana
pancasila dalam berdemokrasi </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l9 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Tujuan Penulisan</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui apa Pengertian Demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui Apa prinsip – prnsip demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui Apa asas – asas pokok demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l10 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Untuk
mengetahui Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB I</b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">I</span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PEMBAHASAN</b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Pengertian Demokrasi</b><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" name="Sejarah_dan_Perkembangan_Demokrasi"></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu <i>demos</i> yang berarti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rakyat&action=edit" title="Rakyat">rakyat</a>, dan <i>kratos/cratein</i> yang berarti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan" title="Pemerintahan">pemerintahan</a>,
sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita
kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. <span lang="IT">Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi
saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT">Demokrasi menempati posisi
vital dalam kaitannya </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembagian_kekuasaan&action=edit" title="Pembagian kekuasaan"><span lang="IT">pembagian
kekuasaan</span></a><span lang="IT"> dalam suatu
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trias_politica&action=edit" title="Trias politica"><span lang="IT">trias
politica</span></a><span lang="IT">) dengan
kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trias_politica&action=edit" title="Trias politica"><span lang="IT">trias
politica</span></a><span lang="IT"> ini menjadi
sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat
kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk
membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah
seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT">Maka dari itu banyak kekuasaan
berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari
lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa
kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus
akuntabel (<i>accountable</i>), tetapi harus ada mekanisme formal yang
mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu
secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga
negara tersebut.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<h2 style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span class="mw-headline"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span class="mw-headline"><span lang="IT" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ciri-Ciri
Pemerintahan Yang Demokrasi</span></span><span class="mw-headline"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></span></h2>
<h2 style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Bahasa kata demokrasi pertama
diperkenalkan kali oleh </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles" title="Aristoteles"><span lang="IT">Aristoteles</span></a></span><span lang="IT" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"> sebagai suatu bentuk
pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada
di tangan banyak orang (rakyat). </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Dalam
perkembangannya, demokrasi menjadi suatu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tatanan&action=edit&redlink=1" title="Tatanan (halaman belum tersedia)">tatanan</a> yang diterima dan dipakai
oleh hampir seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" title="Negara">negara</a>
di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" title="Dunia">dunia</a>.Ciri-ciri
suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.</span><span lang="IT" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"></span></h2>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik" title="Politik">politik</a>,
baik <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Langsung&action=edit&redlink=1" title="Langsung (halaman belum tersedia)">langsung</a> maupun <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tidak_langsung&action=edit&redlink=1" title="Tidak langsung (halaman belum tersedia)">tidak langsung</a>
(perwakilan).</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="IT">Adanya </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_hak&action=edit&redlink=1" title="Persamaan hak (halaman belum tersedia)"><span lang="IT">persamaan hak</span></a><span lang="IT"> bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="NL">Adanya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebebasan" title="Kebebasan"><span lang="NL">kebebasan</span></a><span lang="NL"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemerdekaan" title="Kemerdekaan"><span lang="NL">kemerdekaan</span></a><span lang="NL"> bagi seluruh warga negara.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="NL">Adanya pemilihan
umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat</span></li>
</ol>
<h2 style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span class="mw-headline"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span class="mw-headline"><span lang="IT" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Prinsip-Prinsip
Demokrasi</span></span><span class="mw-headline"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></span></h2>
<h2 style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Setiap prinsip demokrasi dan </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasyarat&action=edit&redlink=1" title="Prasyarat (halaman belum tersedia)">prasyarat</a> dari berdirinya negara
demokrasi telah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terakomodasi&action=edit&redlink=1" title="Terakomodasi (halaman belum tersedia)">terakomodasi</a> dalam suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi" title="Konstitusi">konstitusi</a>
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau
dari pendapat </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Almadudi</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"> yang kemudian dikenal dengan
"<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soko&action=edit&redlink=1" title="Soko (halaman belum tersedia)">soko</a> guru demokrasi."
Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"> <span lang="IN"></span></span></h2>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kedaulatan" title="Kedaulatan">Kedaulatan</a> rakyat;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kekuasaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mayoritas" title="Mayoritas">mayoritas</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Hak-hak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minoritas" title="Minoritas">minoritas</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaminan" title="Jaminan">Jaminan</a>
hak asasi manusia;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="NL">Pemilihan yang
bebas dan jujur;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Persamaan di depan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" title="Hukum">hukum</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Proses hukum yang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wajar&action=edit&redlink=1" title="Wajar (halaman belum tersedia)">wajar</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pembatasan pemerintah secara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusional" title="Konstitusional">konstitusional</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme" title="Pluralisme">Pluralisme</a> sosial, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi" title="Ekonomi">ekonomi</a>, dan
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik" title="Politik">politik</a>;</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="NL">Nilai-nilai </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tolerensi&action=edit&redlink=1" title="Tolerensi (halaman belum tersedia)"><span lang="NL">tolerensi</span></a><span lang="NL">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pragmatisme&action=edit&redlink=1" title="Pragmatisme (halaman belum tersedia)"><span lang="NL">pragmatisme</span></a><span lang="NL">, kerja sama, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mufakat" title="Mufakat"><span lang="NL">mufakat</span></a><span lang="NL">.</span></li>
</ol>
<h2 style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span lang="NL" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">D. Asas
Pokok Demokrasi</span></span><span lang="NL" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></h2>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gagasan" title="Gagasan"><span lang="NL">Gagasan</span></a><span lang="NL"> pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan
demokrasi adalah pengakuan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hakikat&action=edit&redlink=1" title="Hakikat (halaman belum tersedia)"><span lang="NL">hakikat</span></a><span lang="NL"> manusia,
yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hubungan_sosial&action=edit&redlink=1" title="Hubungan sosial (halaman belum tersedia)"><span lang="NL">hubungan sosial</span></a><span lang="NL">. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2
(dua) asas pokok demokrasi, yaitu: </span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l7 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pengakuan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Partisipasi&action=edit&redlink=1" title="Partisipasi (halaman belum tersedia)">partisipasi</a> rakyat dalam
pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga
perwakilan rakyat secara langsung, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umum" title="Umum">umum</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bebas" title="Bebas">bebas</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rahasia" title="Rahasia">rahasia</a>
serta <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jurdil&action=edit&redlink=1" title="Jurdil (halaman belum tersedia)">jurdil</a>; dan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l7 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pengakuan hakikat dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Martabat_manusia&action=edit&redlink=1" title="Martabat manusia (halaman belum tersedia)">martabat manusia</a>,
misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asasi&action=edit&redlink=1" title="Asasi (halaman belum tersedia)">asasi</a> manusia demi kepentingan bersama.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IT">E. Pancasila sebagai unsur Intrinsik Dalam Demokrasi</span></b><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Sebelum
kita memasuki unsur-unsur intrinsik dalam pemerintahan demokrasi, kita harus
mengetahui pengertian dari demokrasi. Demokrasi adalah faham dimana bentuk
pemerintahannya dan cara hidup yang tidak terlalu ideal, tidak terlalu buruk,
tetapi cocok dengan kehidupan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Demokrasi membutuhkan sebuah prospek ke depan, faktor-faktor yaitu; faktor
ekonomi, faktor sosial, faktor eksternal, dan kultural<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" name="_ftnref1"></a>. <span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Sebagai
alternatif demokrasi diterima sebagai
“sebuah kebijakan intrinsik” yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Bubarnya Uni
Soviet menandai berakhirnya komunisme, satu-satunya pesaing utama demokrasi
yang masih tersisa sejak berakhirnya PD II.. Di saat bersamaaan, pendekatan
ini, juga dalam banyak hal, menerima pembangunan ekonomi yang menekankan
pertumbuhan sebagai tak terelakkan. Sudah tentu model pertumbuhan memiliki
sejumlah kekurangan. Hanya saja persoalannya tidak lagi mengganti model itu
dengan model lain, tetapi melengkapi gagasan pertumbuhan dengan pendekatan
pemerataan atau partisipatif<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" name="_ftnref2"></a>.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Boleh
dibilang pendekatan alernatif mendukung wacana yang sedang dominan yang
meyakini demokrasi sebagai prakondisi yang tak terbantahkan bagi pertumbuhan
ekonomi. Menurut keyakinan ini, demokrasi mengutamakan kebebasan, kompetisi, <i>rule
of law</i>, transparansi dan akuntabilitas publik. Unsur-unsur demokrasi itu
merupakan prasyarat yang diperlukan sebuah ekonomi pasar agar bisa bekerja
secara optimal. Jika pasar bisa bekerja optimal dan menghasilkan pertumbuhan,
maka pembangunan ekonomi akan memproduksi kesejahteraan yang amat diperlukan
bagi keberlangsungan demokrasi.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Unsur
normatif politik itu yakni kebaikan dan jaminan keadilan untuk semua orang.
Praktik politik yang mengorbankan martabat manusia secara politis dapat
dikatakan bertentangan dengan tujuan esensial dan akhir politik itu sendiri
yakni kebahagiaan hidup manusia yang kita sebut rakyat. Tujuan etis kegiatan
politik adalah untuk humanisasi hidup. Artinya, dengan berpolitik manusia makin
berkembang untuk mewujudkan hak-hak dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
warga negara. Politik yang benar adalah membebaskan dan memerdekakan manusia
dari segala bentuk penindasan, pemerasan, pemerkosaan, manipulatif,
ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan dalam kehidupan bersama.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Faktor
utama dari unsur instrinsik adalah kemakmuran ekonomi dan persamaan, dengan
mengkolerasikan keduanya. Maksudnya adalah pertama,baik demokrasi maupun
kemakmuran dapat disebabkan oleh faktor ketiga (eksternal).Protenstantisme
misalnya disebutkan sangat berperan dari lahirnya kapitalisme, perkembangan
ekonomi, dan demokrasi. Kedua adalah demokrasi dapat menimbulkan kemakmuran. <span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Faktor
kedua adalah struktur sosial. Faktor kedua ini melibatkan masalah sampai sejauh
mana struktur sosial dibedakan dan diartikulasi secara luas dengan kelas-kelas
sosial, kelompok regional, kelompok profesi, kelompok etnis, dll. Oleh karena
itu lembaga-lembaga politik demokrasi dipandang sebagai sarana yang efektif
untuk melaksanakan kendali tersebut.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Faktor
ketiga adalah faktor lingkungan luar. Pengaruh luar dapat berperan dalam
mempengaruhi apakah suatu masyarakat bergerak menuju demokrasi atau tidak,
sejauh mana pengaruh demikian itu lebih penting dibanding dengan faktor-faktor
asli, maka demokratisasi adalah akibat dari fusi dan bukan akibat perkembangan.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Faktor
yang keempat adalah Kebuadaayaan. Kebudayaan politik berakar dalam kebudayaan
dalam kebudayaan masyarakat yang lebih luas lagi, yang melibatkan keyakinan,
dan nilai-nilai mengenai hakikat manusia dan masyarakat, hubungan individu
dengan sang Pengada yang sifatnya transenden.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b>F. Pancasila Dalam Ber – Demokrasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Istilah
demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yang memuat
Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila,
Kedaulatan Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan berdasar
Permusyawaratan/ Perwakilan. Sejauh apa demokrasi kita merupakan perwujudan
Sila keempat itu ?<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Pancasila
yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai
wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang
Maha Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui
adanya Tuhan dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang
dianut oleh bangsa Indonesia. <span lang="IT">Sila
yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah akisoma dari sisi humanisme
bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan
heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka
pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat
yang heterogen ini (<i>bhineka tunggal ika</i>). Pancasila tidak memandang
stereotype suatu suku, suatu adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang
heterogen menjadi masyarakat yang homogen dapat terwujud bila adanya rasanya
persatuan dan kesatuan. Dinamika masyarakat yang heterogen menjadikan kekuatan
Indonesia dalam menjadikan sebuah yang dinamakan “bangsa”, tetapi dapat
menghancurkan Indonesia itu sendiri bila tidak ada rasa untuk bersatu.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT">Demokrasi, sebuah kata sakti dalam
beberapa tahun terakhir. </span>Sebuah kata yang setiap Negara/ bangsa selalu
mengagungkannya. Saking saktinya kata tersebut sampai memiliki pengaruh yang
luar biasa hebatnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak paham apa sebenarnya
yang didemokrasi, kekuasaan-kah, Keadilan-kah, Pendidikan-Kah atau Cuma
pendapat/aspirasi saja. Kalau demokrasi diartikan sebagai kebebasan dalam
mengeluarkan pendapat, berarti itu hanya demokrasi dalam lingkup mengeluarkan
pendapat. Lalu dimanakah letak Demokrasi Pendidikan? Demokrasi Keadilan?
Demokrasi beragama? (ya binggung kalo sudah begini).<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Ketika
para pendiri bangsa ini merumuskan UUD 1945, sudah tentu ingin memberikan
system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu, adalah
yang sesuai dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari aspek etnis,
agama ,dan sosial budaya. Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya
berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. Sudahkah esensi demokrasi seperti itu
diterjemahkan dalam kehidupan demokrasi kita? <span lang="IT">Sudahkah UU Pemilu kita benar – benar merujuk pada esensi demokrasi yang
dicita – citakan para pendiri bangsa ini? Sudahkah mekansime demokrasi yang
kita tempuh dalam setiap pengambilan keputusan merujuk ke esensi demokrasi yang
kita cita-citakan ?</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT">Kalau wujud demokrasi yang telah kita
laksanakan ternyata berbeda-beda ( sejak demokrasi terpimpin, demokrasi
Pancasila dan demokrasi di era Reformasi) demokrasi yang mana yang sesuai atau
paling sesuai dengan esensi demokrasi sebagaimana termaktub dalam Sila keempat
Pancasila? Cukupkah alasan, bahwa demokrasi kita sekarang ” kebablasan”,
menjadi ” democrazy” dan karena itu harus diluruskan kembali?</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IN">Mengenai sila keempat daripada Pancasila,
dasar filsafat negara Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyarawatan / perwakilan dapat diketahui dengan empat
hal sebagai berikut <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2433306078175005628" name="_ftnref3"></a>:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l8 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Sila
kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua sila, mewujudkan
penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan merupakan dasar daripada sila
yang kelima.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l8 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Di
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan ditentukan penggunaannya
yaitu dijelmakan sebagai dasar politik Negara, bahwa negara Indonesia adalah
negara berkedaulatan rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l8 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Pembukaan
Undang-undang Dasar merupakan pokok kaidah Negara yang fundamentil sehingga
dengan jalan hukum selama-lamanya tidak dapat diubah lagi, maka dasar politik
Negara berkedaulatan rakyat merupakan dasar mutlak daripada Negara Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l8 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Dasar
berkedaulatan rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan dan dalam
permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem negara yang nanti akan
terbentuk dalam Undang-undang dasar harus berdasar juga, atas kedaulatan rakyat
dan atas dasar permusyarawatan/perwakilan”. Sehingga Negara Indonesia adalah
mutlak suatu negara demokrasi, jadi untuk selama-lamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IN">Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam
dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak
daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar
mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak
dapat dirubah atau ditiadakan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IN">Berkat sifat persatuan dan kesatuan
daripada Pancasila, sila ke-empat mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga
kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa,
Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IT">Demokrasi
langsung</span><span lang="IT"> juga dikenal sebagai
demokrasi bersih. Disinilah rakyat memiliki kebebasan secara mutlak memberikan
pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat dengan segera didalam satu pertemuan.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IT">Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan
hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara relatip belum berkembang,
dimana secara fisik memungkinkan untuk seluruh electorate untuk bermusyawarah
dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut bersifat kecil.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IT">Demokrasi langsung berkembang di Negara
kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan didalam
masyarakat yang komplek dan Negara yang besar. demokrasi murni yang masih bisa
diambil contoh terdapat diwilayah Switzerland.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 10.35pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt;">
<span lang="IT">Mengubah bentuk demokrasi murni ini masih
berlaku di Switzerland dan beberapa Negara yang didalamnya terdapat bentuk
referendum dan inisiatip. Dibeberapa Negara sangat memungkinkan bagi rakyat
untuk memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk mengamandemengkan
konstitusional dan menetapkan permasalahan public politik secara langsung tampa
campur tangan representative.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT">G.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN">Demokrasi Pertama Di Indonesia</span></b><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Demokrasi pertama di Indonesia
yaitu demokrasi terpimpin yang dimulai dengan berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli
1959.</span><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="NL">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN">Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden :</span></b><span lang="NL"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Undang-undang Dasar yang
menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan
Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi
liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Kegagalan konstituante dalam
menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran
sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Situasi politik yang kacau dan
semakin buruk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Terjadinya sejumlah
pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat bahkan menjurus
menuju gerakan sparatisme. Konflik antar partai politik yang mengganggu
stabilitas nasional</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Banyaknya partai dalam
parlemen yang saling berbeda pendapat sementara sulit sekali untuk
mempertemukannya. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk
menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN">Demi menyelamatkan negara maka
presiden melakukan tindakan mengeluarkan keputusan Presiden RI No. 75/1959
sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.</span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tujuan dikeluarkan dekrit</span></b><span lang="IN"> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">adalah untuk menyelesaikan
masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk menyelamatkan negara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">c.</span></b><span lang="IN"> <b>Isi Dekrit
Presiden adalah sebagai berikut.</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Pembubaran
konstituante</span><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Tidak
berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.</span><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN">Pembentukan
MPRS dan DPAS</span><span lang="IT"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Reaksi dengan adanya Dekrit Presiden:</span></b><span lang="IN"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Rakyat menyambut baik sebab
mereka telah mendambakan adanya stabilitas politik yang telah goyah selama masa
Liberal. Mahkamah Agung membenarkan dan mendukung pelaksanaan Dekrit Presiden. KSAD
meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk melaksanakan pengamanan Dekrit
Presiden. DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara aklamasi menyatakan kesediaannya
untuk melakanakan UUD 1945.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Dampak positif</span></b><span lang="IN"> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Diberlakukannya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Menyelamatkan negara dari
perpecahan dan krisis politik berkepanjangan. Memberikan pedoman yang jelas,
yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara.Merintis pembentukan lembaga tertinggi
negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa
Demokrasi Parlemen tertertunda pembentukannya.</span></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Dampak negatif</span></b><span lang="IN"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Diberlakukannya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan
secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar hukum
konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi
slogan-slogan kosong belaka. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden,
MPR,dan lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin
dan berlanjut sampai Orde Baru. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam
bidang politik. Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan
politik yang disegani. Hal itu semakin terlihat pada masa Orde Baru dan tetap
terasa sampai sekarang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="IN">H.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IN">Demokrasi
Terpimpin <b><span style="font-weight: normal;">berlaku</span></b>
di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden
5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno.<b> </b><b><span style="font-weight: normal;">Disebut Demokrasi
terpimpin</span></b> karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan
pada kepemimpinan Presiden Sukarno. </span></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT">BAB III</span></b></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT">PENUTUP</span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l4 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT">Kesimpulan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN"></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span lang="IT">Dari hasil pemaparan materi
diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu pilar demokrasi adalah prinsip </span><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trias_politica&action=edit" title="Trias politica"><span lang="IT">trias
politica</span></a></i><span lang="IT"> yang membagi
ketiga kekuasaan politik negara (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eksekutif" title="Eksekutif"><span lang="IT">eksekutif</span></a><span lang="IT">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yudikatif" title="Yudikatif"><span lang="IT">yudikatif</span></a><span lang="IT"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Legislatif" title="Legislatif"><span lang="IT">legislatif</span></a><span lang="IT">) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara
yang saling lepas (</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Independen&action=edit" title="Independen"><span lang="IT">independen</span></a><span lang="IT">) dan berada dalam peringkat yg sejajar
satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini
diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Checks_and_balances&action=edit" title="Checks and balances"><span lang="IT">checks
and balances</span></a><span lang="IT">. ketiga
jenis lembaga-lembaga negara tersebut merupakan lembaga-lembaga pemerintah yang
memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT">B. Saran</span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="IT">Indonesia yang merupakan salah satu negara
penganut sistem pemerintahan demokrasi, oleh karena itu kita sebagai warga
negara yang bertempat tinggal di negara demokrasi maka kita harus menegakkan domokrasi
yang sebenarnya yang berasaskan pancasila.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span lang="IT">DAFTAR PUSTAKA</span><span lang="IN"></span></div>
<div align="center" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-70004412632840988722012-05-28T06:51:00.000-07:002012-05-28T07:03:36.026-07:00Isu Pemekaran Di Provinsi Lampung<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salam Sukses
untuk para pembaca yang budiman……<br />
kali ini saya akan memberikan berita yang masih bergema di <a href="http://www.lampungprov.go.id/" target="_blank">wilayah lampung</a>,
yaitu tentang Pemekaran <a href="http://www.lampungprov.go.id/" target="_blank">Provinsi Lampung</a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sampai
pada tahun 1998, Provinsi Lampung memiliki 7 Kabupaten/Kota. Sejak tahun 1999,
ada pemekaran daerah dan sudah terbentuk 7 Kabupaten/Kota baru sampai sekarang.
<a href="http://www.lampungprov.go.id/" target="_blank">Provinsi Lampung </a>sampai saat ini memiliki 14 Kabupaten/Kota.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut
ini Nama Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung sampai tahun 1998, sebelum ada
pemekaran daerah, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kota Bandar Lampung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten Lampung Selatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten Lampung Tengah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Lampung Utara. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten Lampung Barat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten Tulang Bawang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten Tanggamus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Lampung Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 16
Agustus 1991. Kabupaten Tulang Bawang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Lampung Utara pada tanggal 3 Januari 1997. Kabupaten Tanggamus merupakan
pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 3 Januari 1997.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut
ini Nama Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran
daerah sejak tahun 1999, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kota
Metro, pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah, 20 April 1999.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Lampung Timur, pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah, 20 April 1999.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Way Kanan, pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara, 20 April 1999.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Pesawaran, pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan, 17 Juli 2007.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Tulang Bawang Barat, pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang, 29 Oktober 2008.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabupaten
Mesuji, pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang, 29 Oktober 2008.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kota
Pringsewu, pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, 29 Oktober 2008.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut kabar yang ada pada televisi pada tanggal 27
mei kemaren, pemerintah khususnya daerah lampung telah memberikan wacana bahwa aka
nada pemekaran untuk Provinsi Lampung. Wacana tersebut sudah di setujui secara
terlulis oleh lima bupati dari provinsi lampung. Mengenai pemekaran ini
pemerintah masih mempertimbangkan banyak hal, untuk itu pemerintah berharap
kerja samanya dengan seluruh elemen masyarakat.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semoga apa yang akan di tempuh merupakan hal terbaik
untuk masyarakat lampung, demi pemerataan pembangunan dan tidak karena
kepentingan di dalam kepentingan.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-21305650693315633892012-04-23T05:46:00.003-07:002012-10-10T10:03:24.819-07:00Sekripsi: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN POLA BELAJAR TERBIMBING OLEH GURU DENGAN TUTOR SEBAYA SMP NEGERI 4 METRO TP 2010/2011<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9bustUlL7S0Tn27p2z4zEhexgUi-QvStpjBjw1iKbOmU_dWgRUFFGDH-3z2nVHJhNJBVPjncawB7FzN9gRr_nXGdMybcRi7dxdDFRg0UL1zYqj6WPZD34M0uT32tbQt7LrKf0tqPpJg/s1600/UMM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9bustUlL7S0Tn27p2z4zEhexgUi-QvStpjBjw1iKbOmU_dWgRUFFGDH-3z2nVHJhNJBVPjncawB7FzN9gRr_nXGdMybcRi7dxdDFRg0UL1zYqj6WPZD34M0uT32tbQt7LrKf0tqPpJg/s200/UMM.jpg" width="200" /></a></div><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB I</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PENDAHULUAN</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l17 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Latar Belakang Masalah</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Kemajuan suatu negara dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi, teknologi, pertanian maupun yang lainnya tidak terlepas dari peran pendidikan. Hal ini dikarenakan orang cerdas atau berpendidikan akan memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan suatu negara. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia yang perlu diperhatikan bahwa pendidikan akan berhasil dengan maksimal manakala setiap elemen dari pendidikan senantaasa memegang teguh tujuan pendidikan nasional. Adapun tujkuan pendidikan nasional menurut UU No. 22 tahun 2006 disebutkan bahwa:</span></div><div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="IT" style="color: black;">“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak</span><span lang="IT" style="color: black;"> </span><span lang="IT" style="color: black;">serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan</span><span lang="IT" style="color: black;"> </span><span lang="IT" style="color: black;">bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia</span><span lang="IT" style="color: black;"> </span><span lang="IT" style="color: black;">yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,</span><span lang="IT" style="color: black;"> </span><span lang="IT" style="color: black;">berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta</span><span lang="IT" style="color: black;"> </span><span lang="NO-BOK" style="color: black;">bertanggung jawab”.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></div><div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Untuk menjawab tuntutan tersebut, dewasa ini telah benyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya perubahan dan perbaikan pada sistem pendidikan dari berbagai aspek, kebijakan, kurikulum maupun segi materiil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="height: 64px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 86px; position: absolute; width: 532px; z-index: 251674112;"> </span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="64" style="background: white; vertical-align: top;" width="532"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251674112;"> </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td></td></tr>
</tbody></table></td></tr>
</tbody></table><span lang="IN">Guru sebagai salah satu pelaksana pendidikan maka harus dapat mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal baik dalam berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dapat dihadapi. Sehingga nantinya peserta didik mampu melaksanakan fungsinya sebagai warga negara. Dalam mengembangkan peserta didik secara optimal maka tidak terlepas dari pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah ketika proses pembelajaran itu sendiri, dimana terjadinya transfer pengetahuan antara guru dengan peserta didik serta peserta didik yang satu dengan yang lainnya.</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="FI">Dari hasil prasurvei yang peneliti lakukan di </span><span lang="IN">SMP Negeri 4 </span><span lang="FI">Metro, diperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas </span><span lang="IN">VIII</span><span lang="FI"> semester gan</span><span lang="IN">j</span><span lang="FI">il tahun pelajaran 20</span><span lang="IN">09</span><span lang="FI">/20</span><span lang="IN">10</span><span lang="FI">. Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa banyak siswa yang masih memiliki hasil belajar yang </span><span lang="IN">belum tuntas. H</span><span lang="FI">al ini dapat dilihat pada tab</span><span lang="IN">el</span><span lang="FI"> berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;"><span lang="FI">Tabel 1. Data Nilai Hasil Belajar </span><span lang="IN">Siswa</span><span lang="FI"> dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Senilai </span><span lang="IN">7</span><span lang="FI">0 pada Mata Pelajaran <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">Matematika</a> Siswa Kelas </span><span lang="IN">VIII</span><span lang="FI"> Semester Ganjil </span><span lang="IN">SMP Negeri 4</span><span lang="FI"> Metro TP 200</span><span lang="IN">9</span><span lang="FI">/20</span><span lang="IN">10</span><span lang="FI"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">No</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nilai</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kategori</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Persentase</b></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">1</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">≥ <span lang="IN">70</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">Tuntas</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">11</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">33,3</span>%</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 25.5pt;" valign="top" width="34"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">2</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 91.5pt;" valign="top" width="122"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">< <span lang="IN">70</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">Tidak Tuntas</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">22</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">67,7</span>%</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td colspan="3" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 216.0pt;" valign="top" width="288"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jumlah</b></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">100%</b></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;">Sumber: Daftar nilai sub sumatif kelas<span lang="IN"> VIII<sub>D</sub> </span>semester ganjil <span lang="IN">SMP Negeri 4</span> Metro tahun pelajaran 200<span lang="IN">9/2010</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -45.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Berdasarkan <span lang="IN">tabel di atas, siswa yang memperoleh nilai katagori tuntas 33,3% dan Katagori tidak tuntas 66,7% dengan Standar Ketuntasan Minimal/KKM 70. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span lang="IN">Hasil observasi dan wawancara yang ditujukan bagi siswa, diperoleh hasil:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 39.15pt; mso-list: l19 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Terdapat siswa yang tidak memperhatikan saat pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 39.15pt; mso-list: l19 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Terdapat siswa yang tidak bisa mengerjakan soal baik tugas maupun latihan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 39.15pt; mso-list: l19 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Terdapat siswa yang cenderung menyalin jawaban guru daripada mengerjakan sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 39.15pt; mso-list: l19 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Siswa yang pandai lebih mendominasi dalam pembelajaran maupun pengerjaan soal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Dari pemaparan di atas, terdapat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">permasalahan</i> yang sangat urgen bahwa siswa membutuhkan pola belajar yang tepat agar mereka menyenangi materi yang disampaikan. Siswa akan lebih tertarik dalam belajar apabila dalam kelas tersebut dilaksanakan proses pembelajaran yang menerapkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">keaktifan siswa</i>. Hal itu juga menuntut keaktifan dari seorang guru yang mengarahkan dan membimbing dalam proses belajar mengajar siswa aktif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Untuk mengangani <i style="mso-bidi-font-style: normal;">permasalahan</i> tersebut, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">teman sebaya</i> yang memiliki kemampuan yang lebih bisa diberdayakan untuk membantu mengajarkan apa yang telah didipatnya dari sumber belajar yang telah diterimanya. Diharapkan dengan adanya bimbingan baik dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> maupun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">teman sebaya</i> siswa tidak merasa sungkan dan lebih termotivasi dalam belajarnya. Sehingga diharapkan hasil belajar yang diperoleh akan meningkat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Dengan pertimbangan inilah yang mendorong penulis untuk meneliti masalah ini, mengingat pentingnya suatu pola pengajaran. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mengemukakan judul makalah ilmiah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">“PERBANDINGAN HASIL BELAJAR <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">MATEMATIKA</a> ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN POLA BELAJAR TERBIMBING OLEH GURU DENGAN TUTOR SEBAYA SMP NEGERI 4 METRO TP 2010/2011”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l17 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Rumusan Masalah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN">Berdasarkan latar belakang masalah maka disusun rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l13 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> antara yang menggunakan pola belajar terbimbing oleh guru dan tutor sebaya?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l13 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Mana yang lebih tinggi hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> antara yang menggunakan pola belajar terbimbing oleh guru dan tutor sebaya?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l17 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Tujuan Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b>untuk mengetahui perbedaan hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b>untuk mengetahui mana yang lebih tinggi hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/tag/alat-peraga-matematika/" target="_blank">matematika</a> antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l17 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Manfaat Penelitian</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">bagi siswa, untuk memilih pola belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat dibandingkan mana yang lebih tinggi untuk dipergunakan di antara pola belajar tersebut.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">bagi guru, untuk membantu memilih metode mengajar yang lebih baik yang sesuai bagi siswanya serta akan lebih memudahkan memahami karakteristik individu di kelas.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l6 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">bagi sekolah, sebagai upaya peningkatan hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> dan perbaikan proses belajar mengajar di sekolah.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l17 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ruang Lingkup Penelitian</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sifat Penelitian</b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Sifat Penelitian adalah Kuantitatif</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Jenis Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah Komparatif atau Perbandingan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Objek Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l16 level2 lfo5; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span lang="FI">Variabel Bebas </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level3 lfo5; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span lang="FI">mengunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> (X<sub>1</sub>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level3 lfo5; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span lang="FI">mengunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> (X<sub>2</sub>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l16 level2 lfo5; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -54.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span lang="FI">Variabel Terikat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Hasil Belajar (Y)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Subjek Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 4 Metro.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Waktu Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Adapun waktu penelitian yang peneliti lakukan adalah pada Tahun Pelajaran 2010-2011</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Lokasi Peneliatian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">SMP Negeri 4 Metro, Alamat: Jalan Kemiri 15 A Iring Mulyo Metro Timur - Kota Metro. Telp./Fax. (0725) 41405.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI"> E-mail:smpn4@smpn4metro.com. Website: http://www.smpn4metro.com</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l16 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI">Pokok Bahasan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Pokok Bahasan adalah Persamaan Garis Lurus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB II</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">TINJAUAN PUSTAKA</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l12 level1 lfo6; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Pustaka Yang Menyangkut Variabel Penelitian</b></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify;"><b>Pola Belajar</b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Banyak ragam pola belajar yang dikemukakan oleh para ahli, banyak pula perbedaan variasi dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">streessing </i>(penekanan) dari suatu pola belajar oleh masing-masing ahli. Menurut Sriyono (dalam Roestiyah, 2000: 106) menyatakan bahwa: “pola belajar adalah rangkaian prosedur dalam belajar yang dapat membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pola belajar diantaranya pola belajar mandiri, pola belajar terbimbing, pola belajar kelompok, pola belajar diskusi dan lain-lain. Masing-masing dari pola belajar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam pelaksanaannya pola belajar mandiri telah biasa dilakukan oleh siswa dirumahnya masing-masing.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Berdasarkan pendapat di atas, pola belajar adalah suatu cara untuk mendapatkan pengetahuan sehingga dapat membantu siswa dalam menguasai suatu materi pelajaran. Beberapa pengajaran dalam suatu pola belajar antara lain: pola belajar mandiri, pola belajar terbimbing, pola belajar kelompok, pola belajar diskusi dan lain-lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: -12px; margin-top: 165px; position: absolute; width: 556px; z-index: 251676160;"> </span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="40" style="background: white; vertical-align: top;" width="556"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251676160;"> </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td></td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
</tbody></table>Menurut Roestiyah (2000: 58) menyimpulkan bila kita membicarakan mengenai pola belajar, berarti kita akan mebicarakan tentang: komponen-komponen dasar dalam proses belajar secara menyeluruh, model pembelajaran, dan jenis dan tingkah laku kepemimpinan guru sebagai pribadi yang mengarahkan, mengawasi dan mengatur pelaksanaannya. <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Sedangkan Glasser (dalam Rohani, 2004:74) mengemukakan ada 4 komponen pola belajar yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l18 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>IO (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Instruksional Objektives</i>) atau Tujuan Pengajaran.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l18 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>EB (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Entering/Entry Behavio</i>r) atau Pengenalan Kemampuan Awal.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l18 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>IP (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Instruksional Procedures</i>) atau Proses Mengajar/Pengajaran.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l18 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>PA (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Performance Assesment</i>) atau Penilaian Terhadap Capaian Tujuan Pengajaran.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Menurut Alma (2008:78) bahwa dilihat dari sudut penyusunan strategi belajar mengajar, maka ada beberapa pola belajar yang dapat dipertimbangkan oleh guru dan siswa agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara teratur menurut pola tertentu. Dalam pola belajar ini akan sekaligus tercerminkan sikap guru dan kegiatan siswa serta interaksi antara keduanya. Pola-pola belajar itu diantara terdiri dari pola belajar individu, pola belajar kelompok, pola belajar terbimbing, pola belajar leaving (meninggalkan), pola belajar supervising (supervisi).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Lebih jauh, Alma (2008:79) mengemukakan bahwa pola belajar ini dapat dijadikan pertimbangan dasar dalam menampilkan keterampilan-keterampilan mengajar secara tepat termasuk pemilihan metode mengajar. Namun demikian pemilihan pola mengajar inipun biasanya dilakukan atas pertimbangan:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">(1)tujuan pengajaran; (2)karakteristik bahan yang diajarkan; (3)alokasi waktu yang tersedia; (4)karakteristik siswa; (5)kemampuan guru itu sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Dari berbagai kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sangat bergantung dari pola-pola belajar yang akan diterapkan. Maka dari itu diharapkan para guru sabagai pendidik mampu mengimplementasikan pola belajar yang tepat dalam kegiatan belajar mengajarnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -50.7pt;"><b>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pola Belajar Terbimbing</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Pola belajar terbimbing adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk memperhatikan adanya perbedaan kemampuan siswa dalam belajar, karena guru guru sebagai pembimbing siswa didalam kelas maka harus mampu melihat perbedaan-perbedaan individual siswa sehingga guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena jika pola belajar terbimbing oleh guru, menerapkan pembelajaran bimbingan oleh guru.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Bimbingan dipergunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid dalam memecahkan masalah. Masalah yang dihadapi mungkin bersifat kelompok yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individual yaitu yang dirasakan individu sebagai anggota kelompok. Dengan dmikian bimbingan kelompok dimaksudkan un tuk memecahkan/mengatasi masalah bersama.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Menurut Baraja (2004: 44) mengemukakan bahwa:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">Bimbingan mempunyai arti menunjukkan jalan, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberikan nasehat sehingga mampu memberikan informasi dengan cara menyajikan pengetahuan atau menuntun ke sebuah jalan. Tujuan itu mungkin diketahui oleh pihak yang mengarahkan, mungkin perlu diketahui oleh kedua belah pihak.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diketahui bimbingan yang diberikan oleh seseorang pada individu maupun sekelompok orang adalah bertujuan untuk membantu dan menggerakkan agar permasalahan-permasalahan yang dihadapinya dapat terselesaikan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Penyelengagaran belajar melalui bimbingan guru akan memberikan manfaat yang lebih banyak yaitu meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam belajar sehingga akan meningkat. Menurut Perceivel Huston (dalam Ahmadi, 2004:115) yang dapat berperan sebagai pembimbing yang efektif adalah guru yang mempunyai kemampuan (kelebihan dalam hal mengajar bidang studi):</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Dapat menimbulkan minat dan semangat dalam bidang studi yang diajarkan.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Memiliki kecakapan sebagai pemimpin murid.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Dapat menghubungkan materi pelajaran dalam pengerjaan praktis.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Sedangkan menurut Ahmadi (2004:115) mengemukakan peranan guru dalam bimbingan belajar memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l5 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Guru sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">designer of instruction</i> atau perancang pengajaran dituntuk memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memedai tentang prinsip-prinsip balajar sebagai suatu bahan dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l5 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Guru sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">manager of instruction</i> (pengelola pengajaran), dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap murid dapat belajar den gan efektif dan efisien.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l5 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Guru sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">evaluator of student learning</i>, dituntut secara terus menerus mengikuti hasil-hasil (prestasi) belajar yang telah dicapai murid-muridnya dari waktu ke waktu.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l5 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Guru sebagai pembimbing, dituntut mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses balajar mengajar berlangsung. Dengan pendekatan pribadi semacam ini guru akan secara lengsung mengenal dan memahami muri-muridnya secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing sekaligus berperan dalam proses balajar mengajar. Menurut Ahmadi (2004:115) sebagai pembimbing dalam belajar mengajar diharapkan mampu untuk:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l3 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l3 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l3 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l3 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; mso-list: l3 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">e)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 32.7pt;">Untuk itulah para guru perlu memahami prinsip-prinsip bimbingan dan menerapkan dalam proses belajar mengajar. Sehingga guru akan secara langsung mengenal dan memahami peserta didik secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 32.7pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pola Belajar Terbimbing oleh Tutor Sebaya</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Dalam pembelajaran <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yang optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai terlalu mencolok. Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu dengan memanfaatkan siswa yang pandai untuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru yang menjadi perancang model pembelajaran harus mengubah bentuk pembelajaran yang lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran tutor sebaya. Menurut Kuswaya Wihardit (dalam Anonim, 2010) menuliskan bahwa:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">“Pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Di sisi lain yang menjadikan <a href="http://p4tkmatematika.org/tag/alat-peraga-matematika/" target="_blank">matematika</a> dianggap siswa pelajaran yang sulit adalah bahasa yang digunakan oleh guru. Dalam hal tertentu siswa lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa guru. Itulah sebabnya pembelajaran tutor sebaya diterapkan dalam proses pembelajaran matematika”.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Kalau kita deinisikan secara singkat kelompok sebaya terdiri dari individu yang rata-rata usianya hampir sama. Menurut Silberman (2000:157) bahwa: </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">“Suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mangajarkan kembali pada peserta didik lain dan mengajar teman sebaya memberikan kesempatan pada peserta didik dalam mempelajari sesuatu dengan lebih baik pada waktu yang sama, ia menjadi narasumber bagi yang lain.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Sedangkan Hisyam Zaini (dalam Anonim, 2010) menyatakan bahwa: </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">“Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat mebantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya”. </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Untuk dapat mempertahankan keakraban dan rasa memiliki di dalam kelompok maka perlu diperhatikan jumlsh anggota kelompok tersebut. Agar penyelenggaraan belajar melalui pembelajran kelompok tutor sebaya dapat berlangsung dengan baik maka perlu diperhatikan langkah-langkah pelaksanaannya. Seperti yang dikemukakan semiawan (dalam Baraja, 2004:145) menyatakan bahwa selain bantuan tutorial dilaksanakan di kelas maka:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="mso-list: l14 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;">beberapa siswa yang pandai mempelajari suatu topik di rumah</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l14 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;">guru memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l14 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;">kelas dibagi dalam kelompok dan salah satu siswa yang pandai disebar keseluruh kelompok untuk memberi bantuan.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l14 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;">guru memberikan bimbingan kepada siswa yang memrlukan bimbingan.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l14 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;">jika ada masalah yang tidak dapat dipecahkan siswa yang pandai meminta bantuan kepada guru.</li>
</ol></ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pola pembelajaran terbimbing oleh tutor sebaya diharapkan mampu membangun kerjasama dan lebih termotivasi dalam belajar karena tutor sebaya lebih tahu tentang keadaan temannya dalam belajar. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify;"><b>Belajar</b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pengertian belajar yang selalu kita dapatkan dari setiap ahli menunjukkan variasi yang beragam. Keragaman dari pengertian yang diberikan itu menekankan pada segi tertentu. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia dan dalam proses belajar akan meningkatkan serta membantu aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka banyaknya para ahli yang mengemukan definisi belajar menurut Gagne (dalam Sagala, 2003:17) mengemukakan bahwa “Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 34.0pt;">Menurut Sardiman (2005:28) bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 34.0pt;">Lebih lanjut Sardiman (2007:33) mengemukakan bahwa:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 51.85pt; text-align: justify;">Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi suatu hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan menjadi terbiasa, otomotis.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 51.85pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 34.0pt;">Sedangkan Fudyartanto (dalam Baharrudin, 2007:13) memberikan pengertian bahwa “Belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mengusai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Menurut Gagne (dalam Sagala, 2003:21-22) mengemukakan delapan tipe belajar, salah satu diantaranya adalah:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"> Belajar aturan atau hukum-hukum (<i>rule learning</i>) tipe belajar ini terjadi dengan mengumpulkan sejumlah sifat kejadian yang kemudian tersusun dalam macam-macam aturan. Aturan-aturan ini jadinya tersusun dari kejadian-kejadian yang khusus dan dapat disebut sebagai hukum dari kaidah rumus dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi karena ada pengalaman baru dari suatu proses usaha dan latihan yang disengaja atau dilakukan secara sadar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika yang penyebabnya adalah kurangnya kesiapan siswa untuk mempelajari bidang studi tersebut. Abdurrahman (2003:273) mengemukakan berbagai bentuk kegiatan belajar prasangka yang merupakan landasan bagi siswa dalam belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a>. Berbagai bentuk kegiatan belajar tersebut adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.85pt; text-align: justify;">(1) mengelompokkan benda-benda menurut sifatnya; (2) mengenal jumlah anggota kelompok benda; (3) menghitung benda-benda; (4) memberi nama angka yang muncul setelah angka tertentu (misalnya, “Angka berapa yang muncul setelah angka 6?”); (5) menulis angka dari 0 hingga 10 dalam urutan yang benar; (6) mengukur dan membelah; (7) mengurutkan benda dari yang besar ke yang kecil, yang panjang ke yang pendek; dan (8) menyusun bagian-bagian menjadi keseluruhan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.85pt;">Belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> harus dibangun atas fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan. Menurut Abdurrahman (2003:275), fondasi yang kokoh tersebut dapat diperoleh jika guru:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.85pt; text-align: justify;">(1) menekankan pembelajaran <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> lebih pada pemberian jawaban atas berbagai persoalan daripada menghafal tanpa pemahaman; (2) memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk melakukan generalisasi ke berbagai macam aplikasi dan pengalaman dengan berbagai cara memecahkan masalah dari apa saja yang dipelajari; (3) mengajarkan matematika secara koheren, yang mengaitkan antara toppik yang satu dengan topik yang lain; (4) menyajikan pembelajaran yang saksama sehingga siswa memperoleh latihan yang diperlukan; dan (5) menggunakan program yang sistematis yang memungkinkan konsep dan keterampilan yang akan diajarkan berdiri di atas konsep dan keterampilan yang telah dikuasai dengan baik.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Menurut Liebeck (dalam Abdurrahman, 2003:253) ada dua macam hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> yang harus dikuasai oleh siswa yaitu “Perhitungan matematis (<i>mathematics calculation</i>) dan penalaran matematis (<i>mathematics reasoning</i>)”. Berdasarkan hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/" target="_blank">matematika</a> semacam itu maka Lerner (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa “Kurikulum bidang </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan,</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;"> (3) pemecahan masalah”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Dari beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar matematika hendaklah dimulai dari benda atau peristiwa konkret, menuju ke semi konkret, baru akhirnya ke yang abstrak. Selain itu, belajar matematika akan lebih mudah jika konsep yang akan dipelajari harus berhubungan dengan konsep yang sudah dipahaminya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify;"><b><span lang="SV">Hasil Belajar</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien mengarah pada tujuan yang diharapkan sehingga siswa dapat memperoleh prestasi yang gemilang. Salah satu prestasi siswa yag baik adalah siswa memperoleh nilail yang bagus terutama dalam bidang studi matematika.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika merupakan kemampuan siswa untuk menangkap dan memahami konsep yang telah diberikan. Dalam hal ini akan terlihat dalam hasil tes pelajaran matematika yang diujikan pada siswa. Sebagai akibat dari perbuatan belajar maka hasil belajar tersebut berupa perubahan yang sifatnya sedikit banyak permanen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Sebagaimana diungkapkan </span>Kunandar (2007:251) bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 34.0pt;"> Lebih lanjut Kunandar (2007:251) mengemukakan bahwa:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai penunjuk tentang perubahan perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji yang bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sedangkan Romiszowski (dalam <span style="letter-spacing: 0.1pt;">Abdurrahman, 2003:15) menyatakan bahwa:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="letter-spacing: 0.1pt;">“Hasil balajar adalah keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah menerima suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai dan juga perbuatan/tingkah laku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Bila proses pembelajaran telah selesai dilakukan maka langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi keberhasilan pembelajaran sehingga dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 34.0pt;">Dalam pencapaian hasil belajar akan ditandai dengan indikator hasil belajar. Menurut Kunandar (2007:251) mengemukakan bahwa:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa. Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa, jika serangkaian indikator hasil balajar sudah tampak pada diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai. </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sedangkan menurut Hamalik (2004:199) menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level1 lfo15; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>faktor intern, meliputi: tujuan, minat, aktivitas, kecakapan, kebiasaan belajar serta penguasaan bahan pelajaran.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level1 lfo15; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>faktor ekstern meliputi:</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108.0pt; mso-list: l1 level2 lfo15; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>faktor lingkungan sekolah, berupa cara memberi pelajaran dan bahan-bahan bacaan, alat peraga dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108.0pt; mso-list: l1 level2 lfo15; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Faktor lingkungan keluarga, meliputi perhatian orang tua, sarana dan prasarana belajar di rumah dan senagainya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108.0pt; mso-list: l1 level2 lfo15; tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Faktor lingkungan masyarakat yaitu tampat tinggal siswa tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV">Dari pendapat-pendapat di atas, dengan belajar diharapkan pada siswa ada perubahan tingkah laku yang tak tahu menjadi tahu, dari yang tidak baik menjadi baik, dimana perubahan itu bersifat relatif, baik perubahan yang diperoleh dari guru, belajar sendiri maupun dari sesama teman. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2007: 28) bahwa ”Tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilali-nilai. Pencapaian tujuan belajar akan menghasilkan hasil belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; mso-list: l12 level1 lfo6; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kerangka Berfikir</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah pola belajar, lingkungan, intelegensi, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, minat belajar, disiplin belajar dan sebagainya. Untuk itu diperlukan suatu metode yang tepat serta alat bantu pelajaran yang mendukung agar siswa termotivasi dan aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga tujuan akhir dari pembelajaran dapat tercapai. Selama ini siswa kurang terbiasa berinteraksi dalam belajar berkelompok, siswa cenderung belajar mandiri dengan bimbingan guru saat materi berlangsung saja.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pola belajar mengutamakan keaktifan siswa yang dimotivasi dengan bimbingan serta pengarahan dari pembimbing. Oleh karena itu, ditawarkan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> maupun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> sebagai penawar yang diharapkan mampu merangsang motivasi dan minat siswa dalam belajar. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Tujuan dari pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> adalah memberikan pengalaman mengajarkan ilmu yang diperoleh siswa yang mempunyai kemampun yang lebih tinggi kepada teman-teman sebayanya dalam suatu kelompok belajar. Hal ini tentunya akan menimbulkan rasa kebersamaan yang mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Antara siswa yang mengajar dengan yang diajar tentunya lebih mengerti karakter dan bahasa temannya sehingga diharapkan transfer ilmu akan lebih mudah untuk diterima.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sedangkan tujuan dari pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> adalah menciptakan pembelajaran aktif dengan pengarahan dan bimbingan dari guru. Tidak jauh berbeda halnya dengan bimbingan dari tutor sebaya, pola belajar ini mengarhkan agar terjalinnya kerjasama guru dan siswa dalam proses balajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, ide, pengalaman, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya dengan arahan dan bimbingan dari guru. Dengtan adanya bimbingan dari guru maupun tutor sebaya akan mampu menumbuhkan kedekatakan yang kuat antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> , maka penulis melakukan proses belajar mengajar. Untuk hal ini dibentuk dua kelompok kelas yaitu Kelompok I adalah kelompok yang diajarkan dengan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan Kelompok II yaitu kelompok yang diajarkan dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Selanjutnya akan dianalisis hasil evaluasi kedua kelas tersebut, hal ini dimaksudkan untuk menperoleh data mana yang lebih baik prestasinya. Prestasi atau nilai yang diperoleh dihitung melalui uji statistik. Hasil akhirnya berupa kesimpulan mana yang lebih tinggi hasil belajarnya antara antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; mso-list: l12 level1 lfo6; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Hipotesis Tindakan</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka tersebut di atas, maka penulis merumuskan jawaban sementara (Hipotesis) terhadap permasalahan pokok agar dapat digunakan untuk menguji benar atau tidaknya hipotesis tersebut. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l15 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -3.3pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Hipotesis Umum</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> lebih tinggi dari hasil belajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l15 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -3.3pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Hipotesis Kerja</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l12 level4 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara yang menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l12 level4 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> lebih tinggi dari hasil belajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">Untuk menguji hipotesis tersebut maka penulis memembuat pasangan hipotesis nihil (H<sub>0</sub>) dan hipotesis alternatif (H<sub>1</sub>) sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l10 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>0</sub></b> : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Atau:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>0</sub> :</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>1</sub> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">=</i> </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>2</sub></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>1 </sub>=</b> Ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Atau:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>1</sub> :</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>1 </sub> ≠ </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>2</sub></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Jika dalam pengujian hipotesis ternyata <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>0 </sub></b>ditolak maka pengujian selanjutnya menggunakan pasangan hipotesis sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -27.0pt;">2. H<sub>0 </sub>: Rata-rata hasil belajar <a href="http://p4tkmatematika.org/tag/alat-peraga-matematika/" target="_blank">matematika</a> antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil belajar yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbi<a href="http://www.blogger.com/goog_1779830288">ng oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Atau:</a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>0</sub> :</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>1</sub> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">≤ </i> </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>2</sub></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">H<sub>0 </sub>: Rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diajar dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Atau:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">H<sub>1</sub> :</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>1 </sub> > </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 200%;">µ</span></i><sub>2</sub></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span style="position: relative; z-index: 251678208;"><span style="height: 36px; left: 504px; position: absolute; top: -108px; width: 48px;"><img height="36" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png" width="48" /></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">BAB III</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">METODE PENELITIAN</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Rancangan Penelitian</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">Rancangan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah <span lang="IN">bentuk dari </span>salah satu penelitian yang bersifat kuantitatif yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika <span lang="IN">pada </span>siswa. Pada penelitian ini jenis penelitian yang akan dilakukan adalah komparatif a<span lang="FI">tau perbandingan, dimana peneliti menggunakan dua metode dalam proses pembelajarannya. Adapun dalam proses pelaksanaanya nanti akan dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 2 kelas, dan masing-masing kelas akan menggunakan metode yang berlainan, yaitu untuk kelompok I menggunakan </span><span lang="IN">pola belajar terbimbing oleh<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> tutor sebaya</i></span><span lang="FI"> dan kelompok II menggunakan </span><span lang="IN">pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i></span><span lang="FI"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: -12px; margin-top: 349px; position: absolute; width: 556px; z-index: 251680256;"> </span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="40" style="background: white; vertical-align: top;" width="556"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251680256;"> </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
</tbody></table><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FI">Untuk kelompok I</span></i></b><span lang="FI"> yaitu pembelajaran dengan</span><span lang="IN"> pola belajar terbimbing oleh<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> tutor sebaya</i></span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">dimana materi disampaikan dengan menggunakan pola belajar tersebut. Adapun pelaksanaannya guru memahami terlebih dahulu karakteristik siswa, kemudian memilih siswa yang pandai di kelas tersebut berdasarkan data nilai ujian dan data-data keaktifan siswa tersebut baik dari siswa lain maupun dari kesehariannya. Kemudian guru membagi kelompok dalam kelas tersebut yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 - 4 orang yang terdapat salah satunya siswa yang pandai yang dipercaya mampu menjadi pembimbing <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i>. Kemudian dilaksanakan kegiatan belajar berupa beberapa penyampaian materi pokok dari guru, baru kemudian dimulailah kegiatan diskusi dengan bimbingan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> tersebut. Guru juga sebelumnya telah mempersiapkan LKS sebagai salah satu alat penunjang belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Soal-soal yang ada di dalam LKS di catat dan dikerjakan setiap kelompok siswa di dalam kelas dengan pengerjaan di bantu oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> yang sebelumnya telah diajarkan cara pengerjaan soal tersebut. Soal-soal yang telah selesai dikerjakan oleh salah satu anggota per kelompok yang ditunjuk oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i>,yang selanjutnya jawaban dipresentasikan kepada kelompok siswa lainnya untuk dijadikan bahan tanya jawab antar sesama kelompok. Dan setelah pengajaran selesai atau penyampaian materi telah selesai maka kelompok siswa tadi diberikan tugas sebagai pelengkap pengajaran yang harus dikerjakan oleh kelompok tersebut di luar jam pelajaran.</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN">Untuk kelompok II</span></i></b><span lang="IN"> : Pengajaran dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> guru</i> dimana guru </span><span lang="SV">menjelaskan materi secara umum</span><span lang="IN">. Selanjutnya guru membentuk kelmpok yang terdiri dari 6-7 siswa. LKS juga telah dipersiapkan oleh guru dan siswa mencatat soal-soal yang ada di dalam LKS tersebut. Guru aktif dalam membimbing kelompok tersebut, siswa pula aktif dlam bertanya. Jawaban yang telah selesai dipresentasikan oleh anggota kelompok dan dijadikan bahan tanya jawab sehingga tercipta keaktifan siswa. Terakhir </span><span lang="SV">siswa </span><span lang="IN">diberikan tugas secara kelompok dan akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN"> Kemudian setelah akhir pokok bahasan untuk kedua kelompok diadakan tes formatif dan diambil rata-ratanya kemudian diambil sebagai ukuran hasil belajar dalam penguasaan materi Persamaan Garis Lurus kelasXI semester ganjil. Jumlah soal serta bentuk dari tes formatif untuk kelompok I dan II adalah sama, yang telah dipertimbangkan tingkat kesukarannya untuk tiap item. Bentuk soal yang digunakan pada tes formatif adalah bentuk essay, yang terdiri dari 10 soal essay. Untuk mendapat data primer yang bersifat kuantitatif yang nantinya akan digunakan dalam pengujian hipotesis adalah merupakan harga rata-rata dari nilai yang diperoleh dari tes formatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Rencana dalam penelitian ini adalah :<span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l4 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="FI">Persiapan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36.85pt;">Mengadakan surve<span lang="IN">i</span> kesekolah yang dijadikan obyek penelitian untuk menentukan kesulitan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah menentukan adanya kesulitan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar maka peneliti merancang proses pembelajaran dengan menggunakan <span lang="IN">pola belajar terbimbing <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i></span> sebagai obat dari masalah tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l4 level1 lfo20; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.55pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="FI">Pembelajaran </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 33.4pt;">Pada pembelajaran peneliti menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS buatan guru, soal test, materi yang akan disampaikan, alat <span lang="IN">dan media </span>mengajar, lembar observasi siswa dan guru, dan lembar catatan lapanga<span lang="IN">n.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 33.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="IN">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b>Subyek Penelitian</b><span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span lang="IN"> </span>Penelitian ini dilaksanakan di <span lang="FI">SMP Negeri 4 Metro, Alamat: Jalan Kemiri 15 A Iring Mulyo Metro Timur-Kota Metro.</span><span lang="FI"> </span><span lang="FI">Telp./Fax.(0725) 41405.</span><span lang="FI"> </span><span lang="FI">E-mail:</span><span lang="FI"> </span><span lang="FI"><a href="mailto:smpn4@smpn4metro.com"><span style="color: black;"><span style="color: black;">smpn4@smpn4metro.com</span></span></a>.</span><span lang="FI"> </span><span lang="FI">Website</span><span lang="FI"> </span><span lang="FI">:<a href="http://www.smpn4metro.com/"><span style="color: black;"><span style="color: black;">http://www.smpn4metro.com</span></span></a></span><span lang="FI"> </span>dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik <i>random sampling</i> <span lang="IN">serta </span>teknik pengambilan hasilnya menggunakan Tes, yaitu siswa kelas <span lang="IN">VIII<sub>D</sub> </span>dan <span lang="IN">VIII<sub>E</sub></span> Semester Ganjil Tahun Ajaran 2009-2010 dengan jumlah siswa sebanyak <span lang="IN">66</span> siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Definisi Operasional </b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dengan adanya definisi operasional variabel dalam penelitian, akan dapat memberikan petunjuk pada aspek-aspek yang terkandung dalam variabel tersebut, definisi operasional dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa secara kelompok dengan bimbingan dan pengarahan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru.</i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo17; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span style="height: 64px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 214px; position: absolute; width: 532px; z-index: 251679232;"> </span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="64" style="background: white; vertical-align: top;" width="532"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251679232;"> </span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><div class="shape" style="padding: 3.6pt 7.2pt 3.6pt 7.2pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">24</div></div></td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
</tbody></table>Pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar yang dilakukan siswa dengan bimbingan dan pengarahan dari temannya yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Pola belajar ini dilakukan secara berkelompok sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> yang ditunjuk membantu temannya yang lain telah dipersiapkan oleh guru. <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo17; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Perbandingan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> adalah perbandingan hasil yang diperoleh siswa selama kurun waktu tertentu yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf yang hasil belajarnya berupa nilai hasil tes akhir setelah siswa tersebut mendapatkan suatu perlakuan dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Populasi dan Sampel</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 180.0pt; mso-list: l0 level4 lfo17; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -162.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Populasi Penelitian</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Populasi pada penelitian ini adalahnilai matematika kelas VIII dari seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 4 Metro TP 2009-2010.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 180.0pt; mso-list: l0 level4 lfo17; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -162.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Sampel Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">Dalam penelitian ini sampel menggunakan dua kelas , maka penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cluster Random Sampling</i> dan ternyata yang terpilih adalah kelas VIII<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><sub>D</sub></i> (kelas sampel I) dan kelas VIII<sub>E </sub>(kelas sampel II). Kelas sampel I adalah dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> dan kelas sampel II adalah dengan menggunakan pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i>. Penentuan kelas dilakukan dengan undian yang langkah-langkahnya:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l8 level1 lfo18; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Membuat daftar nama kelas</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l8 level1 lfo18; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Memberi kode pada nema kelas dengan angka</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l8 level1 lfo18; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Menulis kode pada selembaran kertas ukuran 2 x 2 cm.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l8 level1 lfo18; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Menggulung kertas ke dalam kaleng dan dikocok. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l8 level1 lfo18; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Mengambil kertas gulungan dan membukanya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 180.0pt; mso-list: l0 level4 lfo17; tab-stops: list 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -165.8pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Jenis dan Sumber Data</b> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan jenis data parametrik, yaitu data terukur dan tes-tes statistiknya berasumsi bahwa data tersebut memiliki distribusi normal atau mendekati normal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b><span lang="IN">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Analisis Data</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">Untuk memperolah data yang benar perlu adanya suatu kemantapan dari alat ukur yang digunakan. Sebelum tes diberikan kepada ke siswa perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk melihat validitas dan reliabilitas alat ukur yang terdiri dari 5 soal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l2 level1 lfo19; tab-stops: list 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Validitas</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Validitas menurut Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Dalam hal ini, peneliti menggunakan validitas isi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">content, validity</i>) yaitu validitas yang didasarkan butir-butir item tes, yang sesuai dengan kurikulum dan dikonsultasikan dengan pembimbing. Validitas isi berguna untuk menunjukkan sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Menurut Arikunto (2006:168) “Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Item tes tertulis berdasarkan kerangka isi sebagai pedoman dalam setiap kategori, kisi-kisi itu dapat ditarik secara beruntun, item-item tes dan jumlah yang sesuai dengan bobot kategori tersebut secara keseluruhan. Pemakaian tes harus mempertimbangkan apakah isi dan tujuan yang terdapat dalam wilayah isi sudah terpenuhi atau belum. Jika hal tersebut berarti item tes telah memiliki validitas isi dalam kategori tersebut. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Validitas tes yang baru tersebut dapat dicari dengan rumus korelasi product moment:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="position: relative; top: 7pt;"><img border="0" height="25" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png" width="15" /></span> = <span style="position: relative; top: 19pt;"><img border="0" height="51" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.png" width="201" /></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Keterangan:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 90.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">n = Banyaknya responden</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 90.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img border="0" height="20" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.png" width="29" /></span> = Jumlah perkalian antara X dan Y</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 90.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><sup><span style="position: relative; top: 3pt;"><img border="0" height="21" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.png" width="19" /></span> </sup>= Kuadrat dari X</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 90.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img border="0" height="24" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.png" width="20" /></span> = Kuadrat dari y.<span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l2 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Reliabilitas</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) mengandung pengertian bahwa “Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”. Dalam reliabilitas digunakan untuk mencari keajegan dari instrumen yang akan digunakan dalam tes. Sebelum tes essai diberikan kepada sampel terlebih dahulu tes diujicobakan kepada populasi di luar sampel, kemudian dihitung reliabilitas tes untuk mengetahui tingkat keajegan tes tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Untuk reliabilitas tes, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha menurut Arikunto (2006:196):</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">r<span style="position: relative; top: 5pt;"><img border="0" height="23" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.png" width="13" /></span>= <span style="position: relative; top: 14pt;"><img border="0" height="45" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.png" width="49" /></span><span style="position: relative; top: 17pt;"><img border="0" height="53" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.png" width="77" /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Keterangan:</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> r<span style="position: relative; top: 5pt;"><img border="0" height="23" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.png" width="13" /></span> = reliabilitas instrumen</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 7pt;"><img border="0" height="27" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.png" width="41" /></span> = jumlah varians</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 6pt;"><img border="0" height="25" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image022.png" width="21" /></span> = varians total</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Dari untuk varians butir soal menurut Arikunto (2005:110):</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 12pt;"><img border="0" height="67" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.png" width="147" /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Keterangan:</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 3pt;"><img border="0" height="21" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.png" width="21" /></span> = varians</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 7pt;"><img border="0" height="29" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image028.png" width="51" /></span>= jumlah data yang dikuadratkan</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="position: relative; top: 7pt;"><img border="0" height="27" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image030.png" width="44" /></span> = jumlah kuadrat data</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> N = banyaknya data</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Setelah diketahui reliabilitas tes baru disebarkan besarnya koefisien korelasi. Arikunto (2006:59) menyatakan sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Tabel 3. Makna Koefisien Korelasi</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 41.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Angka Korelasi</div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Makna</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">0.800 – 1.000</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Sangat tinggi</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">0.600 – 0.800</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Tinggi</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">0.400 – 0.600</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Cukup</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">0.200 – 0.400</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Rendah</div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">0.000 – 0.200</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">Sangat rendah</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Tingkat kevalidan tes yang diharapkan adalah yang memenuhi kriteria cukup, tinggi sampai tinggi sesuai dengan interpretasi korelasi di atas. Jika tes essai memenuhi kriteria yang diharapkan, maka tes tersebut diberikan kepada sampel.<span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo16; tab-stops: list 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">F.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Teknik Pengumpulan Data</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 50.7pt;"><span lang="IN">Adapun teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini, sehubngan dengan kebutuhan akan data dan teori yang diperlukan dalam penelitian,maka penulis melakukan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Metode Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian mengenai hasil belajar siswa yang menggunakan pola belajar terbimbing oeh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya </i>untuk siswa SMP Negeri 4 Metro semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Alasan peneliti memilih pola belajar terbimbing oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guru</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tutor sebaya</i> adalah untuk membandingkan antara kedua pola belajar tersebut mana yang lebih baik diterapkan untuk pembelajaran matematika khususnya pada pokok materi persamaan garis lurus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.7pt;"><span lang="IN"> Adapun teknik penskorannya nantinya menggunakan kisi-kisi soal yang telah disesuaikan tingkat kesukaran pada tiap item soalnya. Dimana soal tes terdiri dari bentuk soal essay. </span></div><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Untuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal dan tiap soal yang dijawab jika semua benar adalah 10 dan untuk apabila benar semua adalah 100. Sehingga total penskoran keseluruhan adalah 100.</span>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2433306078175005628.post-2253005493403917982012-04-14T07:40:00.001-07:002012-04-14T07:42:02.113-07:00Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Materi Statistika di Kelas IX<div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ABSTRAK</span></b></div><h2 style="line-height: 150%; text-align: center;"> </h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Goal of this research is to develop the device in the learning process of learning mathematics that uses realistic learning mathematics in Class IX SMP, with the device is expected to change the paradigm of learning “is based on the teacher” to “is based on the students.” Research is the development of research (Reasearch and Development) that uses descriptive qualitative methods, and testing through the development of the model refers to the Four-D Thiagarajan (1994), namely difine stage, design, develop, and disseminate. Results of research indicate that: (1) of the device which was developed to meet the criteria valid, practical and effective, (2) the ability of teachers to manage learning in the category “good”, (3) student activities in effective, (4) student response “positive” and teachers “positive”, (5) The average learning achievement of the results with the 73.33 level classical completeness of 87.50%.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keywords: realistic learning tool, Statistics</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya kualitas (baca:<i>mutu</i>) pendidikan matematika, (Marpaung, 2001; Sembiring, 2001; Hadi, 2002; Fauzan, 2002). Laporan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tiga tahun ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan matematika yang ditandai dengan nilai rata-rata ujian nasional pada tingkat nasional masih yang terendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain (Depdiknas, 2008).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Djaali (2007), Sukmadinata (2006) mengemukakan bahwa mutu pendidikan dicerminkan oleh kompetensi lulusan yang dipengaruhi oleh kualitas proses dan isi pendidikan, mutu dipandang hasil tetapi dapat pula dilihat dari proses pembelajaran di kelas, mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada jenjang lebih tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika ditinjau dari proses belajar mengajar, terdapat beberapa hal yang sangat mendasar dan perlu mendapat perhatian khusus, hal tersebut didasarkan pada hasil diskusi dari beberapa rekan guru dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mengungkapkan bahwa: (1) sangat sulit menerapkan model ataupun pendekatan pada RPP yang mereka buat, sehingga RPP yang dibuat belum mencerminkan model atau pendekatan yang mereka pilih, (2) RPP yang dibuat tidak dilengkapi LKS, buku siswa yang sesuai, karena mereka belum mengetahui benar bagaimana model atau pendekatan yang mereka pilih, (3) khususnya dalam penyajian materi masih terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran topik statistika yang dialami oleh siswa, Beberapa masalah tersebut antara lain siswa mengalami kesulitan membuat tabel frekuensi, membuat diagram lingkaran dan memilih diagram yang tepat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang menjadi acuan sekarang ini antara lain menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru hendaknya menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, penataan materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karaktristik siswa. Pengajaran ini dimulai dari hal-hal konkret dilanjutkan ke hal yang abstrak. Pengajaran di SMP, terutama diarahkan agar siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan, harapan tersebut tidak sejalan dengan situasi dan kondisi pembelajaran matematika di kelas selama ini dalam belajar adalah pembelajaran secara konvensional dimana siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru, urutan penyajian bahan dimulai dari abstrak ke konkret, yang bertentangan dengan perkembangan kognitif siswa dan kurang memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumber belajar (Soedjadi, 2001a).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembelajaran matematika realistik adalah pendekatan pendidikan matematika yang telah dikembangkan dan diterapkan di Belanda sejak tahun 1971. Pendekatan ini mengacu pada pendapat Freudental (dalam Gravemeijer, 1994:82), yang menyatakan bahwa pendidikan matematika harus dikaitkan dengan realita dan kegiatan manusia. Pendekatan itu dikenal dengan nama <i>Realistic Mathematics Education (RME).</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam bahasa Indonesia, secara operasional RME itu semakna dengan Pembelajaran Matematika Realistik. Oleh karena itu setelah melalui berbagai penyesuaian, RME itu dicoba dikembangkan dan diterapkan di Indonesia dengan nama Pembelajaran Matematika Realistik (PMR).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Soedjadi (2001a:2-3), mengemukakan bahwa PMR pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang telah dipahami siswa untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, dengan harapan agar tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai lebih baik dari pada masa yang lalu. Yang dimaksud realita adalah hal-hal nyata atau konkret, yang dapat diamati atau dipahami siswa melalui membayangkan. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat siswa berada, baik lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami siswa. Dengan kata lain yang dimaksud dengan lingkungan adalah kehidupan sehari-hari yang dialami atau dapat dipahami siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jelaslah bahwa dalam PMR pembelajaran tidak dimulai dari definisi, teorema atau sifat-sifat kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh, seperti yang selama ini dilaksanakan di berbagai sekolah. Namun sifat-sifat, definisi dan teorema itu diharapkan seolah-olah ditemukan kembali oleh siswa melalui penyelesaian masalah kontekstual yang diberikan guru di awal pembelajaran. Dengan demikian dalam PMR siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja, bahkan diharapkan dapat mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gravemeijer (1994: 90-91), mengemukakan bahwa ada tiga prinsip kunci (utama) dalam Pembelajaran Matematika Realistik, yaitu:<i> guided reinvention/ progressive mathematizing</i> (penemuan kembali),<i> didactical phenomenology </i>(fenomena mendidik) dan <i>self-developed models</i> (mengembangkan model sendiri)<i>.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Soedjadi (2001a:3-4), menjelaskan bahwa dalam penerapan PMR yang beroriantasi pada pemecahan masalah kontekstual semenjak awal pembelajaran, perlu dipikirkan masalah-masalah sederhana yang memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan yang mengarah kepada pembentukan konsep antara (misalnya konsep antara ke-1). Setelah konsep antara ke-1 diperoleh, mungkin diperlukan konsep antara ke-2, yang dibangun sejalan dengan konsep antara ke-1. Pencapaian konsep-konsep antara ke-1, ke-2 dan seterusnya. memungkinkan dilakukan dengan berbagai cara berbeda oleh siswa melalui kegiatan informal matematika. Baru kemudian kegiatan diarahkan agar siswa dapat membangun sendiri konsep utama yang menjadi tujuan pembelajaran utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terkait dengan prinsip dan karakteristik PMR, Fauzi (2002), mengemukakan adanya lima langkah kegiatan inti dalam pembelajaran matematika realistik, yaitu: (1) Memahami masalah kontekstual, (2) Menjelaskan masalah kontekstual, (3) Menyelesaikan masalah kontekstual, (4) Membandingkan jawaban dan (5) Menarik kesimpulan. Menjelaskan masalah kontekstual seperti dikemukakan Fauzi (2002), itu masih termasuk kedalam langkah memahami masalah kontekstual. Oleh karena itu dengan mengacu pada pendapat Gravemeijer (1994:93-94), Soedjadi (2001a:3-4), Fauzi (2002) dan memperhatikan pengertian, prinsip utama serta karakteristik PMR, sebagaimana dikemukakan di atas, maka langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti PMR yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat langkah, yaitu: memahami masalah kontekstual, mendeskripsikan dan menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban dan menarik kesimpulan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">METODE PENELITIAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran materi statistika yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Parepare, sedangkan responden ujicoba adalah siswa Kelas IX.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara rinci tahapan-tahapan pengembangan dengan modifikasinya disajikan dalam bagan berikut:</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><a href="http://anrusmath.files.wordpress.com/2009/05/desain.jpg"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"><img alt="Description: desain" border="0" height="507" src="file:///C:/Users/arifin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" width="448" /></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gambar 1. Prosedur Penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Data yang diperoleh dianalisis dan diarahkan untuk menjawab tujuan penelitian yaitu bagaimana proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik yang baik (memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan) untuk topik statistika, analisis digunakan lebih diarahkan pada analisis deskriptif kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian ini. <b><i>Analisis validitas </i></b>dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana perangkat pembelajaran yang telah dibuat memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian validator yang ditunjuk dengan menggunakan lembar validasi ahli, hasil validasi ahli menjadi dasar dan pertimbangan dalam melakukan revisi. <b><i>Analisis kepraktisan</i></b>, analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran yang dibuat memenuhi kriteria kepraktisan ditentukan berdasarkan keterlaksanaan perangkat pembelajaran. <b><i>Analisis keefektifan, </i></b>dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran yang dibuat memenuhi komponen kriteria keefektifan, yakni: (1) aktivitas siswa, (2) pengelolaan pembelajaran, (3) respon siswa, (4) respon guru, (5) respon siswa, dan (6) tes hasil belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">HASIL PENELITIAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Rancangan Perangkat Pembelajaran</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang didasarkan pada karakteristik PMR, dan langkah-langkah PMR, seperti pada tabel berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 1. Indikator-indikator yang sesuai dengan Karakteristik PMR</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="1" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: .7pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;"><thead>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" width="178"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karateristik</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" width="329"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indikator</span></div></td> </tr>
</thead> <tbody>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" valign="top" width="178"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama:Menggunakan masalah kontekstual</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" valign="top" width="329"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki.Mengaitkan pembelajaran dengan situasi lingkungan siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memotivasi siswa dengan menyediakan kegiatan matematika atau tugas-tugas matematika yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" valign="top" width="178"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua:Menggunakan berbagai model</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" valign="top" width="329"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendorong penggunaan berbagai model sesuai dengan materi yang disajikan.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" valign="top" width="178"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga:Menggunakan konstribusi siswa</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" valign="top" width="329"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberikan pertanyaan terbuka atau menyediakan masalah yang dapat diselesaikan dengan berbagai cara atau yang tidak hanya mempunyai satu jawaban benar.Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan strateginya masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbeda pendapat atau mengemukakan gagasan baru.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" valign="top" width="178"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KeempatInteraktivitas</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" valign="top" width="329"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendorong terjadinya interaksi dan kerjasama dengan orang lain atau lingkuannyaMendorong terjadinya diskusi terhadap pengetahuan baru yang dipelajari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meminta siswa untuk mengemukakan kembali pertanyaan temannya dengan bahasanya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meminta siswa untuk memberi tanggapan atas jawaban temannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberi respon kepada siswa agar siswa mengemukakan masalah dan pendapat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghargai jawaban siswa meskipun jawaban siswa belum benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberi kesempatan kepada satu atau beberapa kelompok mempersentasikan diskusi kelompok dalam diskusi kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendorong terjadinya pertukaran ide/gagasan dalam diskusi kelas.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 133.5pt;" valign="top" width="178"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelima:Terintegrasi dengan topik lainnya</span></div></td> <td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 246.75pt;" valign="top" width="329"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi.Mengarahkan siswa untuk dapat mengaitkan materi dengan bidang lain.</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indikator-indiktoar tersebut menjadi acuan dalam merancang RPP yang memuat aspek-aspek (1) Tujuan Pembelajaran terdiri dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator, (2) Materi pembelajaran, (3) Metode pembelajaran memuat metode yang digunakan dan materi prasyarat, (4) Kegiatan pembelajaran memuat langkah-langkah pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, (5) Sumber dan media belajar, dan (6) penilaian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Buku Siswa (BS)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyajian materi dalam buku siswa dan buku guru dirancang dalam bentuk gabungan antara penyampaian materi secara langsung dan proses pembelajaran matematika realistik adalah masalah-masalah serta contoh-contoh yang disajikan merupakan masalah nyata yang terkait dengan lingkungan siswa, selain itu proses pengkonstruksian pengetahuan didominasi oleh siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">LKS hasil rancangan pada tahap ini sebanyak 6 buah (sesuai dengan banyaknya RPP), LKS dirancang dalam bentuk tugas-tugas yang dikerjakan secara individu maupun kelompok, ciri khas dari LKS ini adalah soal-soal ataupun masalah-masalah yang diberikan adalah masalah yang membutuhkan jawaban yang multi jawab, sehingga pengkonstruksian pengetahuan betul-betul dialami oleh siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Tes Hasil Belajar (THB)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tes hasil belajar siswa. Penyusunan tes hasil belajar diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal meliputi aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah, penentuan ketiga aspek ini dilakukan secara proporsional, sehingga dapat mengukur semua materi yang disajikan. Kisi-kisi yang telah disusun menjadi pedoman untuk penyusunan tes hasil belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tes hasil belajar yang disusun merupakan tes yang berbentuk uraian, tes bentuk uraian dipilih lebih pada pertimbangan objektivitas penilaian penguasaan materi yang telah dipelajari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Tahap Pengembangan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap pengembangan meliputi dua kegiatan, yaitu validasi rancangan awal (perangkat pembelajaran) oleh ahli dan praktisi, kemudian dilanjutkan kegiatan uji pengembangan dalam pembelajaran. Validitas perangkat pembelajaran dilakukan untuk mendapatkan hasil penilaian hingga memenuhi kriteria kevalidan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Hasil analisis validasi perangkat pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil penilaian ahli terhadap RPP, LKS, buku siswa, buku panduan guru oleh validator menunjukkan bahwa semua perangkat dinyatakan valid dan reliabel, namun demikian masih terdapat revisi-revisi terkait dengan tata letak gambar, dan bahasa yang digunakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Hasil analisis simulasi perangkat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil simulasi menunjukkan bahwa: (1) guru belum dapat menyesuaikan waktu yang dialokasi dalam RPP, (2) observer masih belum memahami pengisian lembar observasi khususnya lembar aktivitas siswa, (3) pembagian kelompok menggunakan waktu yang cukup lama, (4) masih ada kata-kata yang belum dipahami dalam buku siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka upaya perbaikan yang telah dilakukan antara lain: (1) menjelaskan kepada guru model untuk menggunakan waktu seefisien mungkin karena pada pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator saja, (2) memberikan penjelasan yang terkait dengan aktivitas siswa yang dominan pada waktu yang ditentukan, (3) pembagian kelompok diharapkan dapat ditentukan sebelum pelajaran dimulai atau membuat pengumuman pada papan pengumuman kelas tentang pembagian kelompok yang dimaksud, (4) menjelaskan istilah-istilah yang belum dipahami siswa terkait dengan buku siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Hasil analisis ujicoba perangkat pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Uji coba dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran, hasil uji coba ini juga menjadi acuan untuk kebutuhan revisi perangkat pembelajaran. Ujicoba dilakukan sebanyak satu kali di Kelas IX.7 SMP Negeri 3 Parepare Tahun Pelajaran 2008/2009 selama 6 kali pertemuan dengan melibatkan guru model dan beberapa observer yang melaksanakan tugas masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil ujicoba menunjukkan bahwa: (1) Analisis kepraktisan, aspek yang dinilai adalah aspek keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori “terlaksana dan reliabel”. Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat yang dibuat dinyatakan praktis, (2) Analisis keefektifan pembelajaran dilihat dari hasil aktivitas siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, respon siswa, respon guru dan hasil belajar siswa, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: (a) Secara umum dari 7 (tujuh) aktivitas siswa yang diamati hanya terdapat 1(satu) aktivitas yang tidak terpenuhi, yaitu medeskripsikan dan menyelesaikan soal/masalah, (b) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran “baik”, namun demikian masih terdapat aspek berada pada kategori “sedang”, yaitu kemampuan mengelola waktu, (c) Respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik terbukti dari hasil angket yang disebarkan menunjukkan 95,54% siswa menyatakan senang terhadap pembelajaran yang diberikan, (d) respon guru juga memberikan hasil yang sangat menggembirakan, namun demikian masih terdapat hal-hal yang perlu pemantapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, (e) rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,33 dengan tingkat ketuntasan 87,50%, dari kelima aspek yang menjadi kriteria keefektifan pembelajaran telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, sehingga dapatlah disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat dinyatakan efektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Tahap Penyebaran</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap penyebaran dimaksudkan untuk mengsosialisasikan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan, kegiatan ini dilakukan secara terbatas pada forum musyawarah guru mata pelajaran, hasil dari tahapan ini adalah merekomendasikan kepada seluruh guru untuk menggunakan perangkat ini sebagai salah satu alternatif pembelajaran pada materi statistika siswa kelas IX SMP.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">TEMUAN DAN KENDALA-KENDALA PENELITIAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Temuan-temuan </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa temuan yang diperoleh yang dianggap memberikan kontribusi dalam penelitian ini terkait dengan karakteristik pembelajaran matematika realistik, yaitu: (1) <i>Menggunakan masalah kontekstual</i>, pada tahap ini, siswa masih susah dalam mendeskripsikan dan menyelesaikan soal/masalah, tanpa bantuan guru secara terbatas, hal ini terlihat dari waktu yang digunakan melampau batas waktu ideal yang ditetapkan, (2) <i>Menggunakan berbagai model, </i>pada tahap ini siswa akan lebih aktif jika proses modeling dilakukan oleh siswa sepenuhnya. (3) <i>Menggunakan kontribusi siswa, </i>pada tahap ini, kontribusi siswa terkait bagaimana inisiatif, strategi siswa dalam menyelesaikan suatu soal/masalah, inisiatif, strategi oleh siswa muncul apabila guru mampu memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa. (4) <i>Interaksi antara siswa dengan guru. </i>Tahap ini terkait dengan kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa dalam kegiatan diskusi, mengemukakan pendapat, presentasi, dan menarik kesimpulan. (5) <i>Terintegrasi dengan topik lain. </i>Tahap ini muncul ketika siswa menuliskan manfaat, contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi yang dipelajari, disamping itu terdapat perbedaan perangkat pembelajaran matematika realistik dengan perangkat pembelajaran yang telah ada sebelumnya, antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Rencana pelaksanaan pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan perencanaan yang akan dilakukan dalam pembelajaran, yang mencakup tiga hal identifikasi kebutuhan, tujuan dan program pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">RPP yang telah dihasilkan untuk materi Statistika didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran matematika realistik bertujuan menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi, ciri yang membedakan RPP yang dihasilkan dengan RPP yang sudah ada sebelumnya antara lain: (1) RPP yang dihasilkan dirancang berdasarkan langkah-langkah PMR, setiap kegiatan melibatkan siswa secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, sedangkan RPP yang sudah ada sebelumnya semua kegiatan cenderung didominasi oleh guru, akibatnya siswa kurang aktif dalam pembelajaran, (2) RPP yang dihasilkan mengutamakan ketuntasan hasil belajar, sedangkan RPP yang sudah ada lebih mengutamakan ketuntasan materi setiap pertemuannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Buku siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Buku siswa merupakan sarana penunjang bagi siswa untuk kelancaran proses pembelajaran baik di kelas maupun di rumah, memuat materi pelajaran Statistika yang dirancang dengan pembelajaran matematika realistik yang memuat masalah-masalah kontekstual yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ciri yang membedakan buku siswa ini dengan buku pelajaran lain adalah masalah-masalah yang diberikan memuat pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri berdasarkan masalah yang diselesaikan, selain itu buku ini dilengkapi beberapa gambar dan ilustrasi yang menarik mengarahkan siswa dalam memahami konsep yang dipelajarinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Buku panduan guru</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Buku panduan guru merupakan petunjuk bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, buku ini memuat teori singkat tentang pendekatan pembelajaran matematika realistik, materi pelajaran statistika yang dirancang dengan pendekatan realistik yang meliputi masalah-masalah kontekstual yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa, komentar terhadap masalah kontekstual, kesimpulan dari setiap materi, dan alternatif jawaban setiap masalah kontekstual dan uji kompetensi yang ada pada buku siswa. Ciri inilah yang membedakan BPG yang dihasilkan dengan buku panduan guru yang sudah ada sebelumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Lembar kegiatan siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran yang berisi masalah-masalah/soal-soal dari buku siswa yang menuntun siswa untuk dapat mengkonstruksi fakta, konsep, prinsip atau prosedur matematika sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus sebagai tempat bagi siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut, LKS merupakan kelengkapan dari buku siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lembar kegiatan siswa yang dihasilkan pada materi statistika dengan pendekatan realistik mengacu dan mempertimbangkan pada tujuan penyusunan lembar kegiatan siswa, yaitu: (1) menyelesaikan masalah-masalah matematika terlebih dahulu kemudian membimbing siswa untuk menarik kesimpulan yang terkaitan dengan konsep/prinsip yang digunakan, (2) memancing siswa menyelesaikan suatu masalah dengan cara mereka sendiri, agar siswa lebih termotivasi belajar dan lebih percaya dengan jawaban yang diperolehnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara umum telah diuraikan ciri yang membedakan perangkat pembelajaran matematika realistik yang telah dihasilkan dalam penelitian ini, namun masih ada beberapa kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam mengkaji masalah ini, antara lain: (1) perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan belum dilengkapi program pengayaan bagi siswa yang tuntas, dan program remedial bagi siswa yang tidak tuntas dalam pencapaian hasil belajar, (2) buku yang dihasilkan belum dilengkapi rumus-rumus yang dapat menuntun siswa secara langsung untuk menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan materi statistika.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Kendala-kendala</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kendala-kendala yang ditemui dalam penelitian ini umumnya muncul pada awal pelaksanaan uji coba antara lain:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selang waktu yang digunakan oleh guru pergantian jam mengajar membutuhkan waktu 2 sampai 5 menit, yang menyebabkan waktu yang digunakan tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beban tugas yang diberikan oleh guru lain dan mata pelajaran yang harus dipelajari pada hari itu, membuat siswa kurang fokus dalam menerima pembelajaran.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada awal uji coba guru masih terkadang sulit mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini, sehingga terkadang keluar dari langkah-langkah pembelajaran yang tercantum pada RPP.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">SIMPULAN DAN SARAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Simpulan </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan uraian sebelumnya, proses pengembangan yang digunakan meliputi empat tahap yaitu: (a) Tahap pendefinisian (<i>Define</i>), (b) Tahap perancangan (<i>design</i>), (c) Tahap pengembangan (<i>develop</i>) dan (d) Tahap penyebaran (<i>disseminate</i>). Proses pengembangan telah menghasilkan perangkat yang valid, praktis dan efektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Saran</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembelajaran matematika berjalan secara efektif, jika kebutuhan akan perangkat pembelajaran terpenuhi oleh guru, olehnya itu hasil pengembangan ini dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, disamping itu dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai perluasan hasil penelitian ini, maka disarankan pula kepada guru matematika untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik pada materi-materi yang lain agar siswa tertarik, senang dan aktif dalam belajar matematika.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR RUJUKAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anonim. 2008. “Laporan Hasil Nasional Ujian Nasional SMP Tahun Pelajaran 2006/2007<i>.</i>” <i>Statistik UAN</i>. Online (<a href="http://www.bsnp-indonesia.org/exam.php">http://www.bsnp-indonesia.org/exam.php</a>), Diakses. 1 September 2008.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Arikunto S, 2002, <i>Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). </i>Jakarta: Bumi Aksara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dahar, 1988. <i>Teori-Teori Belajar. </i>Jakarta: Depdikbud Dikti P2LPTK</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">De Lange, J. 1987. <i>Mathematic Insight and Meaning. </i>Utrecht: OW & CO</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Depdikbud, 2000. <i>Pedoman Guru Memahami dan Menangani Siswa Dalam Belajar</i>. Jakarta: Depdikbud.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______. 2003. <i>Kurikulum Berbasis Kompetensi.</i> Jakarta: Puskur & Balitbang Depdiknas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______. 2004. <i>Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika</i>. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______. 2008a. <i>Panduan Pengembangan Bahan Ajar</i>. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______. 2008b. <i>Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 tahun 2008 Tentang Buku</i>. Jakarta: Depdiknas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. <i>Strategi Belajar Mengajar. </i>Jakarta: Renika Cipta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Djaali. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program Sertifikasi<i>.</i> <i>Bulitin BSNP</i> Vol. II/No. 2/Mei 2007 hal:3 Online (<a href="http://www.bsnp-indonesia.org/exam.php">http://www.bsnp-indonesia.org/exam.php</a>), Diakses. 1 September 2008</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fathurrahman, P. dkk. 2007. <i>Strategi Belajar Mengajar Melalui Penerapan Konsep Umum dan Konsep Islam. </i>Bandung: Refika Aditama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fauzan, A. 2003. <i>Rute Belajar dalam RME. </i>Suatu Arah Untuk pembelajaran Matematika. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan Matematika, yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pembelajaran Matematika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 27-28 Maret 2003</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fauzi, Amin. 2002. <i>Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Pokok Bahasan Pembagian di Kelas V SD. </i>Surabaya: Makalah Komprehensif. PPs UNESA</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gravemeijer, K. 1994. <i>Developing Realistic Mathematics Education. </i>Utrecht: Freundenthal Intitute</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Grounlund, N.E. 1985. <i>Measurement and Evaluation in Teaching.</i> Englewood Cliff: Prentice Hall.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadi, S. 2001. <i>Memperkenalkan RME kepada Guru SLTP di Yogyakarta. </i>Makalah disajikan pada Seminar nasional <i>Realistic Mathematics Education </i>di FPMIPA Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 24 Februari 2001</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hudoyo, H. 1988. <i>Mengajar Belajar Matematika. </i>Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______. 1998. <i>Pembelajaran Matematika Menurut Kontrutivisme. </i>Malang: PPs. IKIP Malang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khabibah. 2006. <i>Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar</i>. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurtz, R.E. 1991. <i>Teaching Elementrary Mathematics. </i>Boston: Allyn and Bacon</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nur, M dan Wikandari, P.R. 2000. <i>Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstrukstivis dalam Pengajaran.</i> Cet ke-2. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. UNESA Surabaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nurdin. 2007. <i>Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar</i>. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orton, A.1991. <i>Learning Mathematics: Issue, Theory and Classroom Practice (second edition). </i>New York Cassel.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Post, T.R. 1992. <i>Some Notes on the Nature of Mathematics Learning. </i>Dalam Thomas R.Post (Editor). <i>Teaching Mathematics in Grade K-8. </i>(Second Edition). Boston: Allyn and Bacon.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Poppy, R. Yaniawati. 2003. <i>Pendekatan Open-ended Salah Satu Alternatif Model Pembelajaran Matematika yang Berorientasi pada Kompetensi Siswa</i>. Yogyakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Roestiya, NK. 1989. <i>Strategi Belajar Mengajar. </i>Bandung: Sinar Baru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Russefendi, ET. 1988. <i>Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. </i>Bandung: Tarsito</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Slameto. 1987.<i> Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.</i> Jakarta: Rineka Cipta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Slavin, R. 1994. <i>Education Psychology Theory and Practice, </i>Boston: Allyn and Bacon.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Soedjadi, R. 1985. <i>“Mencari Strategi Pengelolaan Pendidikan Matematika Menyongsong Tinggal Landas Pembangunan Indonesia” </i>Pidato Pengukuhan Guru Besar IKIP Surabaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">________. 1999. <i>Kiat-Kiat Pendidikan di Indonesia. </i>Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">________. 2001a. <i>Pembelajaran Matematika Realistik. </i>Makalah disajikan pada Pelatihan TOT Guru Mata Pelajaran SLTP dan MTs dari Enam Propinsi pada tanggal 20 Juni s.d 6 Juli 2001 di Pusdiklat Wilayah VI Surabaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">________. 2001b. <i>Pemanfaatan Realistik dan Lingkungan Pembelajaran Matematika. </i>Makalah disajikan pada Seminar Nasional <i>Realistic Mathematic Eduation </i>di FPMIPA Universitas Negeri Surabaya tanggal 24 Februari 2001</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sudjana. 2002. <i>Metoda Statistika. </i>Bandung: Tarsito Bandung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suparno,P. 2001. <i>Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. </i>Yogyakarta: Kanisus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">________. 2002. <i>Reformasi Pendidikan sebuah rekomendasi. </i>Jakarta: Kanisius.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiro, Muhammad Arif. 2006. <i>Dasar-Dasar Statistika. </i>Makassar: State University of Makassar Press.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Trianto, 2007a. <i>Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. </i>Surabaya: Prestasi Pustaka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">______. 2007b. <i>Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstrutivistik. </i>Surabaya: Prestasi Pustaka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Winartaputra, U.S.dkk. 1992. <i>Strategi Belajar Mengajar Matematika. </i>Jakarta: Universitas Terbuka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yuwono, I. 2001. <i>RME (Realistic Mathematic Education) dan Hasil Awal Implementasi di SLTP. </i>Makalah Seminar Nasional Realistics Mathematics Education (RME) di UNESA Surabaya 24 Februari 2001</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div>arifinhttp://www.blogger.com/profile/03915158807631895903noreply@blogger.com0