Pages

Kamis, 23 Februari 2012

Belajar Dari Lukisan

Belajar Dari Lukisan

Assalamualaikum, selamat siang temen-temen semua, kemaren ane telah mengadirkan cerita dengan judul penjara pikiran, sekarang Ruang Makalah akan menguak kisah nyata yang mudah-mudahan dapat memberikan hal positif untuk pembaca sekalian, ayo kita simak !!!




Alkisah di suatu desa hiduplah sekeluarga kecil, dalam keluarga tersebut terdapat seorang anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam umur 9 tahun ia belum bisa membaca dan menulis. Ia mengalami dyslexia, kesulitan dalam mengenali bermacam-macam huruf dan angka, Huruf b menjadi d, a menjadi e, angka 10 menjadi 01.

Karena kekurangannya tersebut ia sering mendapat cacian, hinaan, bahkan pukulan baik dari temen-temannya, guru, maupun orang tuanya sendiri. Hal itu membua mentalnya lemah. Semua orang memandangnya bocah itu tidak berguna, bodoh, dungu bahkan idiot. Mereka selalu memandang sisi gelap dari bocah itu, tanpa melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.

Suatu Ketika di sekolahnya mengadakan lomba melukis yang di ikuti oleh ratusan anak-anak dan puluhan guru. Siapa sangka bocah yang dianggap bodoh, dungu dan idiot itu  mendapatkan juara 1.

Para pembaca yang budiman, ada  pelajaran yang dapat kita petik dari cerita tersebut. seperti hasil karya bocah itu, Ketika melihat suatu lukisan, tentu yang kita lihat adalah goresan tinta yang ada pada kertas tersebut, bukan bagian belakang lukisan. Begitu juga dengan kita, jika menilai orang lain lihat lah sisi positifnya bukan negatifnya.
 
SALAM SUKSES !!!

1 komentar:

  1. memang bener, kita tidak boleh menilai orang dari sisi negatif nya, tapi lihat lah sisi baik dia

    BalasHapus