PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan
pengajaran. Ada dua buah konsep
kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan
pembelajaran (instruction). Pendidikan
memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Konsep belajar berakar pada pihak siswa dan konsep pembelajaran berakar
pada pihak guru. Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) akan terjadi interaksi
antara siswa dan guru. Siswa adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai
pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang guru adalah seseorang
atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar
mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar yang efektif.
|
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari
pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Metodologi
mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh guru, karena keberhasilan
Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada bagaimana cara guru menggunakan
metode pembelajaran yang baik dan benar pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan
tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan
akan terjadi perubahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan
santunnya, motorik dan gaya hidupnya dalam bermasyarakat.
Pada akhir-akhir ini dunia pendidikan di Indonesia sedang mengalami krisis,
yaitu perubahan–perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan yang
harus dijawab oleh dunia pendidikan, jika praktek-praktek pengajaran tidak dirubah,
maka bangsa Indonesia akan ketinggalan oleh negara-negara lain. Pada
tahun-tahun ini praktek-praktek pembelajaran dan pendidikan di sekolah-sekolah
perlu diperbaharui. Peranan dunia pendidikan dalam mempersiapakan anak didik
agar optimal dalam kehidupan bermasyarakat, maka proses dan metode pembelajaran
perlu diperbaharui.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional tersebut, dewasa ini
telah banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu tersebut.
Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya usaha-usaha perubahan dan perbaikan-perbaikan
pada sistem pendidikan. Usaha perbaikan dan perubahan ini mencakup berbagai
aspek seperti; perbaikan mutu guru, perbaikan kurikulum, perbaikan proses
pembelajaran.
Upaya pembaharuan proses tersebut, terletak pada tanggung jawab para guru dan
siswa. Bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa secara
benar. Dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan sampai sejauh guru dapat
menggunakan metode dan model pembelajaran dengan baik. Metode pembelajaran itu
banyak macamnya, setiap metode pembelajaran sangat di tentukan oleh tujuan
pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Matematika sebagai suatu pertanda perkembangan intelegensi manusia,
matematika juga merupakan salah satu cara mengembangkan cara berfikir oleh
karena itu matematika sangat di perlukan baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan
pada siswa.
Begitu pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari maka diharapkan
proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dapat berjalan dengan optimal
maka diperlukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalm proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti
mengadakan wawancara dengan pendidik bidang studi matematika kelas VII SMP Semester Ganjil SMP tahun pelajaran 20010/2011 tentang hasil belajar siswa dengan nilai
SKBM/KKM adalah 5,6 dan diperoleh data Sebagai berikut:
Tabel 1. Data Hasil
Pra Survey Ujian MID Semester ganjil kelas VII Tahun Pelajaran 2010-2011
No.
|
Nilai
|
Kriteria
|
Jumlah
|
Persentase
|
< 5,6
|
Tidak Tuntas
|
25
|
62,5%
|
|
5,6
|
Tuntas
|
15
|
37,5%
|
|
Jumlah
|
40
|
100%
|
Sumber: Diambil dari daftar nilai ujian MID Semester
ganjil bidang studi matematika kelas VII
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dapat dilihat dari data di atas bahwa
presentase hasil belajar siswa masih rendah hal ini terlihat bahwa hasil belajar yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) masih
sebanyak 15 siswa atau 37,5% dari 40 siswa, hal ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Disamping itu dari wawancara yang peneliti lakukan didapat juga pertanyaan bahwasannya
mengapa presentase hasil belajar siswa-siswinya rendah?
Faktor-faktor yang mempengaruhi presentase hasil belajar rendah adalah
antara lain sebagai berikut :
- Kebiasaan belajar yang kurang baik.
- Kurangnya interaksi sesama siswa.
- Kurangnya sarana dan fasilitas yang ada.
- Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika.
- Kurangnya rasa berani siswa untuk bertanya kepada guru.
- Sesama siswa belum saling mengenal karena mereka masih harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
- Faktor kurang mampunya siswa adalam mengatur waktu belajar, meringkas dan merangkum buku-buku catatan yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.
Upaya yang telah dilakukan oleh para guru di SMP dalam
mengatasi masalah di atas adalah guru sudah mencoba beberapa macam metode
pembelajaran seperti metode exspositori, tanya jawab, ceramah, latihan
soal-soal, demonstrasi, diskusi kelas besar namun hasilnya masih belum
maksimal. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan metode alternatif lain
yaitu dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil.
Dengan metode ini para siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan siswa yang lain dalam suatu kelompok
untuk memecahkan masalah dan membahas materi yang belum dikuasai sehingga guru akan bertindak sebagai fasilitator dan lebih mudah mengatur serta memantau sejauh mana siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar
mengajar.
Atas dasar pertimbangan diatas yang
mendorong penulis untuk meneliti masalah ini, mengingat pentingnya pemilihan
metode pengajaran.
Maka penulis mengemukakan judul makalah ilmiah : “PERBANDINGAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL YANG BERBEDA DAN SAMA
JENIS KLAMINNYA PADA SISWA SMP T. P. 2010/2011”.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
- Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis kelamin?
- Manakah rata-rata hasil belajar matematika siswa yang lebih tinggi yang pembelajaranya menggunakan dengan metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis kelamin?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan
sesuatu yang hendak dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian ini
adalah:
- Mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis kelamin.
- Mengetahui manakah hasil belajar matematika siswa yang lebih tinggi yang pembelajaranya menggunakan metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan yang sama berdasarkan jenis kelamin.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan agar bermanfaat:
1.
Bagi siswa
Dapat meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi.
2.
Bagi guru
Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran untuk meningkatkan proses belajar matematika siswa.
3. Bagi sekolah
Sebagai alternatif
dalam mengembangkan dan pelaksanaan kurikulum pada pembelajaran matematika.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi
penyimpangan permasalahan dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang
lingkup penelitian ini sebagai berikut:
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah perbandingan.
2.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kelas VII Yaitu dan .
3.
Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hasil belajar matematika
melalui metode diskusi kelompok kecil yang berbeda dan sama berdasarkan jenis
kelamin.
4.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada
semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
5.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP .
6.
Pokok Bahasan
Pokok bahasan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
Arimatika Sosial
Untuk BAB II, III, IV, V silahkan tinggalkan E-mail Di Kolom Komentar
tolong krimin lanjutan bab II dan sterusnya donk, judul skripsi saya perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan kooperatif,, email saya ayaanugrah@gmail.com,, thz
BalasHapustolong ya mas/mba kirimin lanjutannya ke email saya yazidanshari01@gmail.com
BalasHapustrimakasih...
tolong krim bab selajutnya dong mas/mba...
BalasHapusMarianawu67@gmail.com
Minta BAb slanjutnya Kanda,,,
BalasHapusE-mailku ifulmuhammad69@yahoo.co.id
Dedy_aswan@yahoo.co.id
BalasHapusTolong di kirimin kanda untuk bab bab selanjutnya dan proposal penelitian lainya yang perbandingan soalnya lagi butuh refrensi nih
tolong krim kan kelanjutan proposal diatas, mhon bantuannnya, terimakasih
BalasHapusdahlianistkip@gmail.com
dahlianistkip@gmail.com
BalasHapusnursafei2@gmail.com
BalasHapustolong kirim donk pleasee??
kartina.shine@gmail.com
BalasHapustolong kirim ke email aku ya ka..
nurhadiazhar92@gmai.com
BalasHapustolong kirimkan ke email sya ya
thanks :)
ukhtiarnita@gmail.com
BalasHapusuntuk lanjutnnya
tolong kirim ke email saya ya. terima kasih banya
saifudina32@gmail. com
BalasHapustolong kirimin lanjutannya ya..
terimakasih
hendra5822@gmail.com
BalasHapustolong dikirim ya...
makasih
afridayantifkip@gmail.com
BalasHapusminta tolong dikirin ya pleaseeee
balas
hesti.sukesih9@gmail.com
BalasHapuspliiss tolong kirim, butuh buat contoh bikin proposal
hesti.sukesih9@gmail.com
BalasHapuspliiss tolong kirim, butuh buat contoh bikin proposal
Tolong kirim bab selanjutnya please di email ini yah :
BalasHapusmaria.16214010@gmail.com
ka ini judulnya perbandingan? bisa send kesinii makasih kaka nursyelif@gmail.com
BalasHapusKak minta tolong dikirimkan yah andandipahriajuliana@gmail.
BalasHapusAmairinni@gmail.com tolong kak
BalasHapusBab 2 lanjut, rustammoh48@gmail.com
BalasHapusMartinpuling0@gmail.com
BalasHapusBab selanjutnya ya kak,, trmksh
BalasHapus